INDOZONE.ID - Malaria adalah penyakit yang menakutkan dan berpotensi fatal, yang sering kali tidak mendapat perhatian cukup di banyak bagian dunia.
Berikut beberapa penjelasan mengenai penyebab, cara penyebaran, dan faktor risiko dari malaria.
Apa Itu Malaria?
Malaria merupakan penyakit infeksi yang bisa sangat berbahaya dan bahkan mengancam jiwa.
Penyakit ini disebabkan oleh parasit Plasmodium, yang ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi.
Walaupun malaria jarang ditemukan di Amerika Serikat, penyakit ini sering kali menyerang wisatawan yang kembali dari negara-negara di mana malaria lebih umum terjadi, terutama di Afrika bagian selatan Sahara, serta beberapa bagian Amerika Selatan, dan Asia Tenggara.
Baca Juga: Mengenal Malaria, Penyakit Menular Dari Nyamuk Selain DBD Yang Tidak Kalah Berbahaya
Di seluruh dunia, sekitar 608.000 orang meninggal setiap tahunnya akibat malaria, yang menunjukkan betapa mematikannya penyakit ini jika tidak ditangani dengan baik.
Penyebab Malaria
Malaria disebabkan oleh beberapa jenis parasit Plasmodium yang berbeda, yang semuanya dibawa oleh nyamuk Anopheles betina.
Ketika nyamuk ini menggigit manusia, parasit tersebut masuk ke dalam aliran darah dan mulai berkembang biak.
Jenis-jenis Plasmodium yang dapat menyebabkan malaria pada manusia meliputi:
- Plasmodium falciparum
Parasit ini menyebabkan bentuk malaria yang paling parah dan dapat dengan cepat berkembang biak dalam darah.
Parasit ini juga menyebabkan anemia parah dan sumbatan dalam pembuluh darah kecil, terutama di otak, yang dapat menimbulkan komplikasi serius yang dikenal sebagai malaria serebral.
- Plasmodium vivax
Dikenal karena kemampuannya untuk bersembunyi di hati dan menyebabkan kambuh berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun setelah infeksi awal.
- Plasmodium ovale
Mirip dengan P. vivax, namun tidak dapat menginfeksi orang dengan tipe darah Duffy.
- Plasmodium malariae
Dapat menyebabkan infeksi kronis yang berlangsung seumur hidup jika tidak diobati.
Pada beberapa orang, infeksi ini dapat menyebabkan kehilangan protein yang signifikan dalam urine.
- Plasmodium knowlesi
Biasanya menginfeksi beberapa spesies monyet, tetapi juga dapat menginfeksi manusia.
Parasit ini memiliki siklus reproduksi yang sangat cepat, sehingga bisa menjadi infeksi yang sangat parah dalam waktu singkat.
Cara Penyebaran Malaria
Sebagian besar orang terkena malaria melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi.
Setelah nyamuk menggigit orang yang sudah terinfeksi, parasit malaria akan berkembang biak di dalam tubuh nyamuk selama sekitar seminggu.
Kemudian, ketika nyamuk tersebut menggigit orang lain, parasit akan masuk ke dalam aliran darah orang tersebut.
Baca Juga: Kasus Malaria di Indonesia Alami Penurunan, tapi Masih Tertinggi Kedua di Asia
Ini menciptakan siklus infeksi yang terus menerus antara nyamuk dan manusia.
Walaupun jarang terjadi, malaria juga dapat menyebar melalui cara lain seperti:
- Transfusi darah atau transplantasi organ dari orang yang terinfeksi
- Berbagi jarum suntik yang terkontaminasi darah yang terinfeksi malaria
- Ibu hamil yang terinfeksi menularkan kepada bayi dalam kandungan sebelum atau selama persalinan
Faktor Risiko Malaria
Malaria dapat menyerang siapa saja, namun beberapa kelompok orang memiliki risiko lebih tinggi terkena malaria parah, termasuk:
- Anak-anak dan bayi
- Orang dengan HIV atau AIDS
- Ibu hamil
- Wisatawan dari daerah tanpa malaria
Demikian beberapa penjelasan mengenai penyebab, cara penyebaran dan faktor risiko dari malaria.
Malaria adalah ancaman kesehatan global yang serius, terutama di negara-negara tropis dan subtropis.
Dengan memahami tentang penyebab hingga faktor risiko malaria, kita dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk melindungi diri kita dan orang lain dari penyakit ini.
Upaya pencegahan dan pengobatan yang efektif sangat penting dalam mengurangi dampak malaria.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Webmd.com