Rabu, 10 JULI 2024 • 10:00 WIB

12 Penyebab Kanker Rahim, Salah Satunya Tekanan Darah Tinggi

Author

Ilustrasi kanker rahim oleh dokter. (freepik.com)

INDOZONE.ID - Kanker rahim adalah jenis kanker yang sering terjadi pada wanita di seluruh dunia.

Namun, dengan pemeriksaan dan pengobatan yang cepat dan tepat, banyak wanita bisa sembuh sepenuhnya dan hidup sehat.

Nah, artikel ini akan membahas 12 penyebab kanker rahim, salah satunya tekanan darah tinggi, serta gejala hingga harapan kesembuhannya.

Apa Itu Kanker Rahim?

Ilustrasi kanker rahim pada wanita (freepik.com)

Kanker rahim terjadi ketika sel-sel abnormal berkembang di rahim dan mulai tumbuh secara tidak terkendali.

Terdapat dua jenis utama kanker rahim, yaitu kanker endometrium, yang dimulai di lapisan rahim (endometrium) dan menyumbang sekitar 95 persen dari semua kasus, serta sarkoma rahim, yang berkembang di jaringan otot rahim (myometrium) dan lebih jarang terjadi.

Gejala Kanker Rahim

Ilustrasi kanker rahim dan gejalanya. (freepik.com)

Gejala utama kanker rahim adalah pendarahan vagina yang tidak normal, terutama setelah menopause. Gejala lainnya meliputi:

  • Periode menstruasi yang lebih berat dari biasanya atau perubahan dalam siklus menstruasi
  • Pendarahan di antara periode menstruasi
  • Periode menstruasi yang terus berlanjut tanpa jeda

Sedangkan, untuk gejala yang kurang umum termasuk:

  • Cairan vagina berair dengan bau tidak sedap
  • Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
  • Kesulitan buang air kecil atau perubahan kebiasaan buang air besar
  • Nyeri perut

Jika kamu mengalami gejala-gejala seperti di atas, segeralah konsultasi dengan dokter.

Baca Juga: Hati-Hati! Wanita yang Memilih Childfree Berisiko Kena Kanker Rahim-Kista Endrometrosis

Penyebab Kanker Rahim

Ilustrasi tekanan darah tinggi sebagai penyebab kanker rahim. (freepik.com)

Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker rahim antara lain:

  1. Menopause atau mencapai menopause setelah usia 55 tahun
  2. Penebalan dinding rahim (hiperplasia endometrium)
  3. Tidak pernah memiliki anak
  4. Mulai menstruasi sebelum usia 12 tahun
  5. Memiliki tekanan darah tinggi atau diabetes
  6. Kelebihan berat badan atau obesitas
  7. Riwayat keluarga kanker ovarium, rahim, atau usus besar
  8. Kondisi genetik seperti sindrom Cowden atau sindrom Lynch
  9. Tumor ovarium sebelumnya atau sindrom ovarium polikistik
  10. Menggunakan terapi penggantian hormon atau pengobatan kesuburan
  11. Pernah menjalani terapi radiasi di daerah panggul
  12. Menggunakan tamoxifen untuk mengobati kanker payudara

Baca Juga: Hati-hati! Pakai Pelurus Rambut Kimia Bisa Picu Kanker Rahim

Diagnosis Kanker Rahim

Ilustrasi diagnosis kanker rahim. (freepik.com)

Beberapa tes yang digunakan untuk mendiagnosis kanker rahim meliputi:

1. Pemeriksaan Fisik

Dokter akan memeriksa perut anda untuk melihat adanya pembengkakan dan memeriksa rahim dengan cara memasukkan dua jari ke dalam vagina sambil menekan perut anda.

2. Ultrasonografi Panggul

Menggunakan gelombang suara untuk membuat gambar rahim dan ovarium.

3. Ultrasonografi Perut

Membutuhkan kandung kemih penuh untuk mendapatkan gambar yang baik.

4. Ultrasonografi Transvaginal

Menggunakan alat yang dimasukkan ke dalam vagina untuk mendapatkan gambar yang lebih jelas.

5. Biopsi Endometrium

Mengambil sampel sel dari lapisan rahim untuk diperiksa di bawah mikroskop.

6. Histeroskopi dan Biopsi

Menggunakan alat seperti teleskop untuk melihat ke dalam rahim dan mengambil sampel jaringan.

7. Tes Darah dan Urin

Menilai kesehatan umum dan membantu dalam pengambilan keputusan pengobatan.

8. Tes Lain

Seperti rontgen, CT scan, atau MRI untuk melihat apakah kanker telah menyebar.

Pengobatan Kanker Rahim

Ilustrasi kanker rahim dan pengobatannya. (freepik.com)

Pengobatan utama untuk kanker rahim adalah operasi, terutama jika kanker didiagnosis pada tahap awal dan belum menyebar. Pilihan pengobatan lainnya meliputi:

1. Operasi (Histerektomi dan Bilateral Salpingo-ooforektomi)

Mengangkat rahim dan leher rahim, serta tabung falopi dan ovarium jika diperlukan.

2. Radioterapi

Menggunakan sinar-X untuk membunuh atau merusak sel-sel kanker.

3. Terapi Hormon

Menggunakan progesteron untuk mengobati kanker yang telah menyebar atau kambuh.

4. Kemoterapi

Menggunakan obat-obatan untuk menghancurkan sel-sel kanker atau memperlambat pertumbuhannya.

5. Imunoterapi

Menggunakan sistem kekebalan tubuh untuk melawan kanker.

6. Terapi Bertarget

Menggunakan obat-obatan yang menyerang ciri-ciri khusus sel kanker.

Pencegahan dan Deteksi Dini

Ilustrasi pencegahan dan deteksi dini kanker rahim. (freepik.com)

Meskipun tidak ada cara pasti untuk mencegah kanker rahim, kamu dapat mengurangi risiko dengan menjaga berat badan yang sehat, mengelola diabetes dan tekanan darah tinggi, serta memantau gejala yang tidak biasa.

Deteksi dini sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan.

Harapan Kesembuhan Kanker Rahim

Ilustrasi kanker rahim dan harapan kesembuhannya. (freepik.com)

Harapan kesembuhan dari kanker rahim tergantung pada jenis kanker, hasil tes, seberapa cepat tumor tumbuh, serta usia, kondisi fisik, dan riwayat kesehatan. Biasanya, jika kanker ditemukan lebih awal, peluang kesembuhannya lebih baik.

Demikian beberapa penjelasan mengenai 12 penyebab kanker rahim, salah satunya tekanan darah tinggi, dan harapan kesembuhannya.

Kanker rahim adalah salah satu jenis kanker yang paling umum, tetapi dengan diagnosis dini dan pengobatan yang tepat, banyak wanita dapat mencapai pemulihan penuh dan hidup sehat.

Penting untuk mengetahui faktor risiko, gejala, dan opsi pengobatan agar dapat membuat keputusan yang tepat tentang kesehatan kamu.

Jika kamu didiagnosis dengan kanker rahim, segera lakukan perawatan medis. Dengan perawatan yang tepat dan dukungan dari orang terdekat, kamu dapat menghadapi penyakit ini dengan lebih percaya diri dan positif.

 


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Z Creators

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Cancer.org.au