Rabu, 17 JULI 2024 • 13:00 WIB

Penyebab dan Gejala Speech Delay pada Anak, Salah Satunya Kehilangan Pendengaran

Author

Ilustrasi melakukan terapi wicara pada anak yang mengalami speech delay atau keterlambatan bicara. (freepik.com)

INDOZONE.ID - Kemampuan bicara dan bahasa anak mulai berkembang sejak mereka mengoceh sebagai bayi.

Namun, beberapa anak ada  yang mengalami keterlambatan bicara atau speech delay, dan tidak memenuhi perkembangan sesuai waktu yang diharapkan.

Berikut penyebab dan gejala speech delay pada anak, salah satunya kehilangan pendengaran.

Apa yang Dimaksud dengan Keterlambatan Bicara atau Speech Delay?

Ilustrasi anak sedang melakukan terapi wicara karena mengalami speech delay. (freepik.com)

Keterlambatan bicara atau speech delay terjadi ketika balita tidak mencapai kemampuan bicara yang khas ini.

Ini adalah masalah perkembangan umum yang memengaruhi hingga 10 persen anak prasekolah.

Kemampuan bicara dan bahasa dimulai dari ocehan ringan pada bayi. Seiring berjalannya waktu, bayi mulai mengoceh, yang kemudian berkembang menjadi momen yang sangat dinanti oleh orang tua, yakni kumpulan kata pertama yang bisa dipahami.

Anak usia 2 tahun biasanya dapat mengucapkan sekitar 50 kata dan berbicara dalam kalimat dua kata. Pada usia 3 tahun, kosa kata mereka dapat meningkat hingga 1.000 kata.

Karena setiap anak berkembang sesuai dengan jadwal mereka sendiri, sulit bagi pengasuh untuk mengetahui apakah anak mereka hanya berbicara terlambat (dan akan segera berbicara banyak), atau jika ada masalah yang membutuhkan perawatan profesional.

Baca Juga: Memahami Speech Delay Pada Anak: Faktor-faktor Penyebab yang Perlu Diketahui

Apa Perbedaan Antara Keterlambatan Bicara dan Keterlambatan Bahasa?

Ilustrasi anak yang mengalami speech delay dan perbedaannya dengan keterlambatan bahasa atau language delay. (freepik.com)

Meskipun keterlambatan bicara dan keterlambatan bahasa seringkali tertukar dan sulit dibedakan oleh profesional yang tidak terlatih, ada perbedaan penting di antara keduanya.

Bicara adalah tindakan fisik untuk menghasilkan suara dan mengucapkan kata-kata. 

Meskipun mereka mungkin menggunakan kata-kata dan kalimat untuk mengekspresikan perasaan mereka, anak sering mengalami kesulitan membentuk suara yang benar.

Ketidakmampuan untuk memahami anak dapat menjadi hal yang membuat frustrasi dan mengecewakan bagi orang tua baru.

Sebaliknya, balita dengan keterlambatan bahasa mungkin membuat suara yang benar dan mengucapkan beberapa kata, tetapi mereka tidak dapat membentuk kalimat yang masuk akal.

Beberapa anak memiliki keterlambatan bicara atau bahasa saja dan beberapa memiliki keduanya.

Membedakan antara keduanya penting, karena akan mempengaruhi perawatan lanjutan. Jika kamu berpikir anak mungkin mengalami keterlambatan bicara atau bahasa, penting untuk mencari bantuan dari ahli patologi wicara-bahasa yang merupakan profesional yang paling memenuhi syarat untuk memberikan evaluasi dan diagnosis mengenai hal tersebut.

Baca Juga: Ini Penyebab dan Cara Mengatasi Speech Delay di Rumah

Tanda dan Gejala Anak Mengalami Keterlambatan Bicara atau Speech Delay

Ilustrasi tanda dan gejala anak mengalami speech delay atau keterlambatan bicara. (freepik.com)

Seperti yang disebutkan, sulit bagi orang tua untuk mengetahui apakah anak mereka hanya kesulitan bicara atau bahasa, atau jika ada permasalahan yang lain yang perlu diperhatikan.

Berikut adalah beberapa tanda dan gejala umum keterlambatan bicara yang dikelompokkan berdasarkan usia.

1. Pada Usia 12 Bulan

  • Anak tidak menggunakan gerakan, seperti menunjuk atau melambaikan tangan.
  • Kesulitan meniru suara.

2. Pada Usia 18 Bulan

  • Anak lebih suka membuat gerakan daripada vokalisasi (suara) untuk berkomunikasi.
  • Kesulitan memahami permintaan verbal sederhana.

3. Pada Usia 24 Bulan

  • Anak hanya bisa meniru ucapan atau tindakan.
  • Tidak menghasilkan kata atau kalimat secara spontan.
  • Mengucapkan hanya beberapa suara atau kata berulang-ulang, dan tidak dapat menggunakan kata-kata untuk berkomunikasi.
  • Tidak bisa mengikuti perintah sederhana.
  • Memiliki nada suara yang tidak biasa (seperti serak atau terdengar hidung).

4. Pada Usia 36 Bulan

  • Anak anda tidak menggunakan setidaknya 200 kata.
  • Tidak meminta sesuatu dengan nama.
  • Sulit dimengerti meskipun anda tinggal bersamanya.

Bagaimana Speech Delay Didiagnosis?

Ilustrasi anak dengan speech delay sedang terapi wicara dan diagnosisnya. (freepik.com)

Jika anak mungkin memiliki masalah speech delay atau keterlambatan bicara, penting untuk menemui penyedia layanan kesehatan atau terapis wicara.

Selama evaluasi awal, mereka akan menanyakan tentang kemampuan bicara dan bahasa balita, serta perkembangan dan perilaku lainnya untuk membuat diagnosis yang tepat.

Lebih spesifiknya, terapis wicara akan mengevaluasi:

- Apa yang anak anda pahami (disebut bahasa reseptif).
- Apa yang dapat dikatakan anak anda (disebut bahasa ekspresif).
- Perkembangan suara dan kejelasan bicara anak.
- Keadaan mulut anak anda (bagaimana mulut, lidah, langit-langit, dll berfungsi untuk bicara serta makan dan menelan).

Berdasarkan hasilnya, terapis wicara akan merekomendasikan terapi wicara untuk anak anda.

Apa Penyebab Keterlambatan Bicara atau Speech Delay Pada Anak?

Ilustrasi anak yang mengalami speech delay dan penyebabnya. (freepik.com)

Keterlambatan bicara atau bahasa juga dapat menandakan sesuatu tentang perkembangan fisik dan intelektual anak secara keseluruhan.

Berikut adalah beberapa penyebab umum keterlambatan bicara.

1. Gangguan Gerakan Mulut dan Rahang

Banyak anak yang mengalami keterlambatan dalam bicara sering memiliki masalah dengan gerakan mulut dan rahang mereka, yang terkait dengan kendala dalam koordinasi untuk berbicara.

Hal ini membuat mereka kesulitan mengatur bibir, lidah, dan rahang untuk mengucapkan kata-kata dengan jelas. Selain itu, anak-anak ini juga bisa mengalami kesulitan saat makan.

2. Gangguan Bicara dan Bahasa 

Beberapa gangguan bicara dan bahasa melibatkan fungsi otak dan mungkin merupakan tanda gangguan belajar.

Anak merasa kesulitan menghasilkan suara untuk bicara, menggunakan bahasa lisan untuk berkomunikasi atau memahami apa yang dikomunikasikan orang lain.

Masalah bicara dan bahasa seringkali merupakan tanda awal gangguan belajar.

3. Kehilangan Pendengaran

Balita yang tidak dapat mendengar dengan baik kemungkinan besar akan kesulitan membentuk kata-kata.

Kehilangan pendengaran sering kali terlewatkan, tetapi untungnya juga mudah diidentifikasi.

Salah satu tanda kehilangan pendengaran adalah anak tidak mengakui seseorang atau benda ketika menyebutnya, tetapi mereka akan melakukannya jika kamu menggunakan gerakan.

Namun, tanda-tanda kehilangan pendengaran bisa sangat halus. 

4. Gangguan Spektrum Autisme

Masalah bicara, bahasa, dan komunikasi dapat menjadi tanda awal autisme.

5. Kurangnya Stimulasi

Kita secara alami belajar berbicara dari orang-orang di sekitar kita.

Oleh karena itu, sulit bagi anak untuk secara alami belajar bicara atau kata-kata jika mereka tidak secara aktif terlibat dengan bahasa.

Kurangnya stimulasi verbal dapat membuat anak tidak mencapai dasar-dasar perkembangannya.

6. Masalah Neurologis

Masalah neurologis tertentu, seperti cerebral palsy, muscular dystrophy, dan cedera otak traumatis, dapat memengaruhi otot yang diperlukan untuk berbicara.

Celebral palsy dalam hal ini adalah gangguan pada gerakan dan koordinasi otot yang disebabkan oleh kerusakan pada bagian otak yang mengatur gerakan.

Ini dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk bergerak, berbicara, dan melakukan aktivitas sehari-hari.

Sedangkan Muscular Dystrophy adalah kelompok penyakit genetik yang menyebabkan melemahnya otot secara bertahap.

Ini dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk bergerak dan melakukan aktivitas fisik.

Demikian beberapa penjelasan mengenai penyebab dan gejala speech delay pada anak, salah satunya kehilangan pendengaran.

Keterlambatan bicara adalah masalah umum yang dapat diatasi dengan tindakan medis yang tepat.

Jika kamu mencurigai anak mengalami keterlambatan bicara atau bahasa, segera konsultasikan dengan ahli patologi wicara-bahasa.

Dengan diagnosis yang tepat dan terapi yang sesuai, anak anda dapat mencapai kemampuan bicara dan bahasa seperti anak seusianya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Expressable.com