Rabu, 21 AGUSTUS 2024 • 19:34 WIB

Pewarna Rambut dan Risiko Kanker Payudara, Apa Hubungannya?

Author

Ilustrasi wanita sedang mewarnai rambut dan hubungannya dengan kanker payudara. (freepik.com)

INDOZONE.ID - Penggunaan pewarna rambut telah menjadi bagian dari gaya hidup banyak orang, baik wanita maupun pria.

Namun, belakangan ini muncul kekhawatiran terkait hubungan antara pewarna rambut dan risiko kanker payudara.

Apa sebenarnya fakta di balik isu ini? Berikut penjelasan hubungan antara pewarna rambut dan risiko kanker payudara.

Kandungan Berbahaya dalam Pewarna Rambut

Ilustrasi pewarna rambut dan hubungannya dengan kanker payudara. (freepik.com)

Pewarna rambut umumnya mengandung ribuan bahan kimia, termasuk beberapa zat yang dikenal sebagai karsinogen, yaitu zat yang dapat memicu kanker.

Pewarna rambut permanen sering kali mengandung amonia, yang berfungsi untuk membuka lapisan protein rambut sehingga pewarna bisa meresap ke dalam folikel rambut.

Selain itu, hidrogen peroksida digunakan untuk memutihkan rambut dan zat pewarna seperti p-phenylenediamine diikatkan ke rambut untuk memberikan warna permanen.

P-phenylenediamine ini menjadi perhatian karena telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan seperti cacat lahir, iritasi kulit, toksisitas hati dan darah serta reaksi alergi. Bahkan, penggunaannya dibatasi di Uni Eropa.

Tak hanya itu, pewarna rambut juga mengandung amina aromatik, bahan kimia yang telah terbukti menyebabkan kanker dalam penelitian laboratorium.

Amina aromatik bisa ditemukan dalam berbagai produk sebagai hasil sampingan dari proses produksi, termasuk dalam pewarna rambut.

Jika anda sering mewarnai rambut, kemungkinan besar anda telah terpapar amina aromatik ini.

Baca Juga: 5 Makanan Penyebab Kanker Payudara yang Harus Dihindari, Apa Saja?

Hubungan Antara Pewarna Rambut dan Risiko Kanker Payudara

Ilustrasi pewarna rambut. (freepik.com)

Studi mengenai hubungan antara penggunaan pewarna rambut dan risiko kanker payudara menunjukkan hasil yang bervariasi.

Salah satu penelitian yang sering dirujuk adalah “Sister Study” yang dilakukan pada tahun 2019 oleh National Institute of Health (NIH).

Studi ini menemukan bahwa wanita yang menggunakan pewarna rambut memiliki risiko 9% lebih tinggi untuk mengembangkan kanker payudara dibandingkan dengan mereka yang tidak menggunakan pewarna rambut sama sekali.

Penelitian ini melibatkan 46.709 wanita di AS yang tidak memiliki riwayat kanker tetapi memiliki saudara perempuan yang didiagnosis kanker payudara. 

Hasilnya, risiko tersebut lebih tinggi pada wanita Afrika-Amerika, di mana mereka yang mewarnai rambut setiap lima hingga delapan minggu memiliki peningkatan risiko sebesar 60%, dibandingkan dengan 8% pada wanita kulit putih.

Baca Juga: Kenali Gejala, Penyebab dan Pencegahan Kanker Payudara: Penyakit Mematikan yang Tak Pandang Gender

Banyak bahan dalam pewarna rambut, seperti amina aromatik, telah terbukti meningkatkan risiko kanker payudara, terutama jika terpapar pada masa sebelum pubertas.

Meskipun demikian, tidak ada penelitian yang secara pasti membuktikan bahwa penggunaan pewarna rambut secara langsung menyebabkan kanker. Kanker payudara kemungkinan besar disebabkan oleh kombinasi berbagai faktor dan bukan hanya oleh satu faktor saja.

Demikian beberapa penjelasan mengenai hubungan antara pewarna rambut dan risiko kanker payudara.

Meskipun masih ada banyak ketidakpastian tentang hubungan langsung antara pewarna rambut dan kanker payudara, ada baiknya untuk tetap waspada dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang dapat mengurangi risiko.

Melakukan gaya hidup sehat, termasuk menjaga berat badan ideal, mengonsumsi makanan bergizi, tidak merokok, dan membatasi konsumsi alkohol, merupakan langkah penting yang dapat membantu melindungi kesehatan anda dari kanker payudara.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Herscan.com