INDOZONE.ID - Makan adalah kebutuhan dasar yang tidak boleh diabaikan. Namun, banyak orang yang sering kali terlambat makan karena berbagai alasan, seperti kesibukan kerja, aktivitas sosial, atau bahkan kebiasaan buruk.
Ternyata, telat makan dapat memiliki dampak yang serius terhadap kesehatan tubuh.
Artikel ini akan membahas berbagai bahaya yang mungkin timbul akibat seringnya telat makan dan pentingnya menjaga pola makan yang teratur.
Dampak Fisiologis dari Telat Makan
Salah satu risiko utama dari sering telat makan adalah gangguan pada metabolisme tubuh. Ketika Kamu melewatkan waktu makan, tubuh akan mengalami penurunan kadar glukosa darah yang dapat menyebabkan rasa lemas dan tidak bertenaga.
Selain itu, telat makan dapat memicu tubuh untuk menyimpan lebih banyak lemak karena berpikir bahwa ia sedang mengalami kelaparan. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan berat badan yang tidak diinginkan.
Baca Juga: Telat Makan Bisa Jadi Ancaman Serius bagi Kesehatan yang Perlu Diwaspadai
1. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung
Menurut sebuah penelitian, orang yang sering melewatkan waktu makan memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk mengalami tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi, yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung.
Pola makan yang tidak teratur dapat memicu stres pada tubuh, dan stres jangka panjang dapat menyebabkan peradangan yang berkontribusi pada masalah jantung.
2. Gangguan Pencernaan
Kamu mungkin tidak menyadari bahwa telat makan dapat menyebabkan masalah pencernaan.
Ketika waktu makan tidak teratur, asam lambung dalam tubuh bisa meningkat, yang dapat menyebabkan gangguan seperti maag atau refluks asam.
Hal ini terjadi karena lambung tetap memproduksi asam meskipun tidak ada makanan yang masuk, menyebabkan ketidaknyamanan dan rasa sakit.
Baca Juga: Enggak Cuma Diabetes, Telat Makan Juga Bisa Tingkatkan Risiko Depresi
3. Kadar Gula Darah yang Tidak Stabil
Telat makan juga berhubungan langsung dengan fluktuasi kadar gula darah. Saat Kamu melewatkan waktu makan, tubuh akan mengalami penurunan glukosa yang dapat mengganggu keseimbangan gula darah.
Hal ini dapat menyebabkan rasa lapar yang berlebihan dan kecenderungan untuk mengonsumsi makanan berkalori tinggi saat akhirnya makan.
Dampaknya, Kamu bisa mengalami lonjakan gula darah yang berisiko mengarah pada diabetes tipe 2 jika kebiasaan ini berlangsung lama.
Dampak Psikologis
Selain dampak fisik, telat makan juga dapat memengaruhi kesehatan mental Kamu. Rasa lapar yang berkepanjangan dapat menyebabkan suasana hati yang buruk, kecemasan, dan bahkan depresi.
Ketika Kamu merasa lapar, kemampuan untuk berkonsentrasi dapat menurun, yang berpengaruh negatif pada produktivitas kerja atau belajar.
Dalam jangka panjang, hal ini dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup secara keseluruhan.
Baca Juga: 5 Penyebab Mimpi Buruk di Malam Hari, Termasuk Stres dan Telat Makan Malam
Keseimbangan Nutrisi
Telat makan sering kali berujung pada kebiasaan makan yang tidak sehat. Sering kali, ketika waktu makan terlewat, Kamu mungkin memilih makanan cepat saji atau camilan tidak sehat untuk mengatasi rasa lapar.
Kebiasaan ini akan berkontribusi pada asupan nutrisi yang tidak seimbang. Tidak hanya mengabaikan makanan sehat seperti sayuran dan buah-buahan, tetapi juga meningkatkan risiko gangguan kesehatan seperti obesitas, hipertensi, dan diabetes.
Tips Menghindari Telat Makan
Menghindari telat makan bukanlah hal yang sulit. Berikut beberapa tips yang bisa Kamu coba:
1. Atur Jadwal Makan: Buatlah jadwal makan yang teratur, seperti sarapan, makan siang, dan makan malam pada waktu yang sama setiap hari.
2. Persiapkan Makanan: Jika Kamu tahu bahwa hari itu akan sibuk, persiapkan makanan sebelumnya agar tidak terlambat saat waktu makan tiba.
3. Camilan Sehat: Bawa camilan sehat seperti buah atau kacang untuk menghindari rasa lapar berlebihan ketika waktu makan terlambat.
4. Hidrasi yang Cukup: Pastikan Kamu minum cukup air, karena dehidrasi dapat menambah rasa lapar.
5. Fokus pada Kualitas Makanan: Pilihlah makanan yang kaya nutrisi, bukan hanya kalori. Ini akan membantu Kamu merasa kenyang lebih lama.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Healthline.com