INDOZONE.ID - Vertigo adalah salah satu kondisi kesehatan yang seringkali disalahpahami. Meski umum dialami, banyak yang belum memahami apa sebenarnya vertigo dan bagaimana gejalanya.
Sering disamakan dengan pusing atau takut ketinggian, vertigo sebenarnya lebih kompleks daripada sekadar rasa ringan kepala. Berikut 10 mitos dan fakta tentang vertigo.
Apa Sebenarnya Vertigo Itu?
Vertigo adalah sebuah sensasi yang dialami oleh seseorang seolah-olah lingkungan di sekitar menjadi berputar atau bergerak, meski sebenarnya anda sedang diam. Hal ini bukan sekadar rasa pusing biasa.
Penyebab vertigo bermacam-macam, mulai dari gangguan pada telinga dalam hingga masalah pada sistem saraf pusat. Hal ini sering dikaitkan dengan banyak mitos yang beredar di masyarakat mengenai gejala ini, salah satunya vertigo tidak bisa untuk disembuhkan, benarkah demikian?
Mitos dan Fakta Tentang Vertigo
1. Vertigo Sebenarnya Dialami Orang yang Takut Ketinggian
Banyak orang mengira vertigo adalah ketakutan pada ketinggian atau kepala terasa berputar saat berada di tempat tinggi. Namun, vertigo adalah sensasi berputar atau bergerak yang bisa terjadi kapan saja dan di mana saja, tidak hanya saat berada di tempat tinggi.
2. Vertigo Merupakan Penyakit
Vertigo bukanlah penyakit, melainkan gejala dari kondisi kesehatan lain. Misalnya, masalah pada sistem vestibular, sistem saraf, tekanan darah rendah, atau penyakit lain seperti anemia dan diabetes bisa menyebabkan vertigo. Dengan penanganan yang tepat, gejala vertigo dapat dikendalikan.
3. Vertigo Sama dengan Pusing Kepala
Meski sering disamakan, vertigo dan pusing kepala adalah hal yang berbeda. Pusing kepala lebih ke perasaan ringan seperti hampir pingsan, sementara vertigo membuat anda merasa lingkungan di sekitar berputar atau miring meski anda tidak bergerak.
Baca Juga: 4 Cara Alami Mengatasi Vertigo Kambuh Mendadak, tanpa Obat!
4. Vertigo Tidak Bisa Disembuhkan
Ada kepercayaan bahwa vertigo tidak dapat disembuhkan dan harus dihadapi seumur hidup. Faktanya, dengan bantuan medis, gejala vertigo dapat diatasi. Konsultasi dengan dokter spesialis, seperti THT atau neurologis, bisa memberikan terapi dan perawatan yang sesuai untuk mengurangi gejalanya.
5. Pengobatan di Rumah Sudah Cukup untuk Vertigo
Beberapa pengobatan rumahan seperti jahe atau suplemen vitamin D memang bisa meredakan gejala, tetapi vertigo juga bisa menimbulkan gejala berat seperti pingsan atau kehilangan pendengaran, yang membutuhkan penanganan medis segera.
6. Vertigo Akan Hilang Sendiri
Pada kasus ringan, vertigo memang bisa hilang jika penyebabnya adalah dehidrasi atau kelelahan. Namun, jika vertigo disebabkan oleh gangguan kesehatan yang lebih serius, diperlukan perawatan medis agar gejala tidak semakin parah atau kronis.
7. Vertigo Sama dengan Labirinitis
Labirinitis adalah peradangan pada telinga dalam yang bisa menyebabkan vertigo. Namun, vertigo sendiri adalah gejala gangguan keseimbangan yang bisa disebabkan oleh berbagai kondisi medis lainnya, bukan hanya labirinitis.
8. Vertigo Hanya Masalah pada Otak
Gangguan pada otak atau sistem saraf pusat bisa menjadi penyebab vertigo, tetapi sebagian besar kasus vertigo disebabkan oleh masalah pada telinga dalam. Setiap penyebab vertigo membutuhkan perawatan yang berbeda, termasuk terapi atau operasi.
9. Vertigo Tidak Mempengaruhi Pendengaran
Vertigo sering kali terkait dengan gangguan pada telinga dalam, yang berperan penting dalam keseimbangan dan pendengaran. Penyakit seperti Meniere atau labirinitis bisa menyebabkan vertigo yang disertai dengan penurunan kemampuan mendengar.
10. Vertigo Hanya Terjadi pada Lansia
Meski lebih banyak ditemukan pada lansia, vertigo bisa dialami oleh semua kelompok usia. Lansia yang mengalami masalah keseimbangan memang lebih berisiko jatuh, tetapi vertigo juga bisa terjadi pada orang muda dengan faktor pemicu tertentu.
Demikian beberapa penjelasan mengenai 10 mitos dan fakta tentang vertigo yang membingungkan banyak orang. Dengan fakta yang sesuai dengan penjelasan medis, kita bisa mengenali gejala vertigo lebih baik dan dapat diobati hingga sembuh.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Neuroequilibrium.in