INDOZONE.ID - Kemajuan teknologi memungkinkan kita untuk lebih mudah memantau kesehatan tubuh, termasuk melalui teknologi baru untuk mengukur kadar gula darah.
Teknologi sensor glukosa, seperti yang dilaporkan oleh SCMP, menjadi solusi yang diharapkan dapat meningkatkan kesadaran kesehatan, bahkan untuk yang tidak menderita diabetes.
Salah satu inovasi yang diperkenalkan adalah Lingo, alat buatan Abbott, yang dirancang untuk membantu orang memantau bagaimana makanan dan aktivitas fisik mempengaruhi kadar gula darah, meskipun tidak memiliki diabetes.
Cara Sensor Glukosa
Biosensor Lingo biasanya ditempelkan di bagian belakang lengan atas, mengukur kadar glukosa dari cairan interstisial cairan di antara sel-sel di bawah kulit.
Baca Juga: 4 Tips Kontrol Gula Darah dengan Diet: Yuk, Sehat!
Dengan filamen kecil yang berada di bawah kulit, sensor ini bisa mengukur kadar glukosa dan mengirimkan datanya ke aplikasi ponsel pengguna, yang kemudian dapat mencatat makanan, aktivitas olahraga, serta memberikan rekomendasi yang dipersonalisasi.
Lingo dapat digunakan selama 14 hari sebelum perlu diganti. Harga satu sensor untuk penggunaan dua minggu adalah USD49 (sekitar Rp776 ribu), sementara paket dua sensor dihargai USD89 (sekitar Rp 1,4 juta), dan enam sensor dijual seharga USD249 (sekitar Rp3,9 juta).
Pro dan Kontra Penggunaan Sensor Glukosa
Meski Lingo menawarkan banyak potensi, alat ini menjadi bahan diskusi di kalangan profesional medis.
Dr. Falguni Vasa, ketua endokrinologi di Duly Health and Care di Illinois, menyatakan bahwa perangkat ini dapat membantu pengguna untuk lebih memperhatikan pilihan makanan dan gaya hidup dengan mengidentifikasi lonjakan gula darah.
Baca Juga: 8 Makanan untuk Jaga Gula Darah Tetap Stabil: Apa Saja?
Namun, Dr. Natalie Cameron dari Northwestern Medicine memperingatkan bahwa terlalu sering memantau kadar gula darah bisa menyebabkan kecemasan bagi sebagian pengguna, terutama yang sudah sehat.
“Pengukuran yang berlebihan bisa menimbulkan kekhawatiran yang tidak perlu,” katanya.
Sementara itu, seorang pengguna bernama Larry Colen, 64 tahun, dari Riverside, California, merasa sangat terbantu dengan alat ini.
Setelah didiagnosis pradiabetes, Larry menggunakan Lingo untuk memantau kadar gula darahnya secara langsung, yang memotivasinya untuk menjalani pola makan yang lebih sehat.
Larry meyakini bahwa jika lebih banyak orang, termasuk yang tidak berisiko diabetes, menggunakan alat ini secara berkala, banyak yang dapat mencegah diabetes sebelum berkembang.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Scmp.com