INDOZONE.ID - Ada beberapa minuman yang tanpa kita sadari dapat berdampak negatif terhadap kesehatan lambung. Oleh karena itu, kita perlu bijak dalam memilih minuman yang kita minum setiap hari.
Lambung merupakan organ penting, yang dalam proses pencernaan berfungsi untuk mengolah makanan masuk ke dalam tubuh.
Selama proses pencernaan, lambung bergerak secara spontan dalam mencampur makanan dengan asam dan enzim.
Merawat lambung penting untuk kesehatanmu secara keseluruhan.
Masalah lambung dapat menyebabkan berbagai macam masalah, mulai dari maag hingga penyakit asam lambung yang sangat parah atau gerd.
Asupan makanan dan minuman dapat mempengaruhi kesehatan lambung. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui makanan apa saja yang dapat mempengaruhi kestabilan lambung.
7 Minuman Enak Dikonsumsi yang Bisa Merusak Lambung
Melansir dari berbagai sumber, berikut ini 7 minuman yang bisa merusak lambung
1. Kopi
Meski kopi memiliki banyak manfaat, namun kandungan kafein dan keasamannya yang tinggi dapat menyebabkan naiknya asam lambung.
Dalam meta-analisis yang diterbitkan dalam Nutrients (2022) menunjukkan bahwa kopi dapat mengendurkan sfingter esofagus bagian bawah, sehingga memungkinkan asam lambung naik ke kerongkongan.
Baca Juga: Waspadai 6 Efek Samping Kopi Hitam, Jangan Sampai Menyesal!
Jika kamu rentan terhadap penyakit refluks (gastroesophageal reflux disease), sebaiknya batasi asupan kopi atau pilih kopi yang kurang asam.
2. Teh manis
Teh manis yang tinggi gula tidak hanya berdampak buruk pada kadar gula darah, tapi juga bisa berdampak buruk pada kesehatan lambungmu.
Melansir dari Eat This Not That, mengonsumsi terlalu banyak minuman manis dapat menyebabkan ketidakseimbangan mikrobioma usus, dan mendorong pertumbuhan bakteri berbahaya yang dapat merusak lapisan lambungmu.
3. Jus dengan gula tambahan
Jus dengan tambahan gula seringkali tidak memberikan nilai gizi yang cukup, bahkan dapat mengganggu keseimbangan bakteri baik di usus.
Menurut ahli gizi, jus manis dapat menyebabkan tumbuhnya bakteri berbahaya yang dapat memperburuk kesehatan perut.
Untuk mendapatkan manfaat vitamin dan mineral, pilihlah jus 100 persen buah atau sayuran tanpa tambahan gula.
4. Minuman beralkohol
Alkohol diketahui bisa merangsang produksi asam lambung berlebih, yang berpotensi mengikis lapisan lambung, serta mengakibatkan peradangan (gastritis).
Selain itu, mengonsumsi alkohol pula dikaitkan menggunakan meningkatnya risiko refluks asam dan sensasi terbakar pada dada (heartburn).
Hal yang dapat menjaga kesehatan lambung ialah membatasi penggunaan alkohol atau hindari sama sekali, jika pernah mengalami pencernaan yang buruk.
5. Minuman energi
Minuman energi mengandung banyak kafein dan gula. Semua ini bisa mengiritasi saluran pencernaan.
Mengutip dari Healthline, sebuah penelitian pada tahun 2021 menemukan bahwa sekitar 22 persen pasien yang mengalami gangguan pencernaan setelah mengonsumsi minuman energi, terutama jika meminumnya dalam keadaan perut kosong.
Efek jangka panjang dari mengonsumsi minuman energi ini dapat menimbulkan masalah seperti sakit maag dan diare.
6. Soda
Soda mengandung gula rafinasi dalam jumlah tinggi yang tidak mudah diserap usus, sehingga dapat menyebabkan air masuk ke saluran pencernaan dan menyebabkan diare.
Baca Juga: Geger! Kemenkes Temukan Kasus Gonore dan Sifilis pada Remaja Usia 15 Tahun
Selain itu, asupan gula yang berlebihan dapat mengganggu keseimbangan mikrobioma usus, sehingga menyebabkan gangguan pencernaan seperti sindrom iritasi usus besar (IBS) dan penyakit radang usus (IBD).
7. Minuman Cokelat
Minuman cokelat memang enak, tapi bisa menyebabkan sakit maag pada sebagian orang.
Kandungan cokelat dapat memperburuk gejala penyakit gastroesophageal reflux, seperti nyeri dada, batuk, dan kesulitan menelan.
Jika gejala ini terjadi lebih dari sekali dalam seminggu, sebaiknya kurangi asupan minuman cokelat dan konsultasikan dengan dokter.
Penulis: Hilwah Nur Puspitawati
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Eat This Not That, Healthline