INDOZONE.ID - Seiring pertumbuhan kota yang semakin padat, suara bising dari jalan raya menjadi bagian tak terhindarkan dari kehidupan sehari-hari. Namun benarkah kebisingan yang ada di jalan raya dapat meningkatkan kecemasan?
Artikel ini akan membahas bagaimana kebisingan lalu lintas memengaruhi kesehatan mental dan apa yang bisa kita lakukan untuk menguranginya.
Efek Kebisingan Lalu Lintas pada Kesehatan Mental
Bagi banyak orang, melewati jalan yang ramai atau mengejar waktu di tengah kemacetan adalah pengalaman sehari-hari yang penuh tekanan.
Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa tingkat kebisingan kendaraan, terutama di kota besar, dapat berdampak buruk pada kesehatan mental.
Tidak hanya menambah stres, kebisingan ini juga dapat meningkatkan tekanan darah dan memengaruhi kemampuan kita untuk tetap tenang.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal PLOS ONE menunjukkan bahwa paparan suara buatan seperti deru kendaraan dapat merusak ketenangan mental.
Meski sering diabaikan, dampaknya nyata, terutama jika anda sering berada di lingkungan dengan kebisingan tinggi.
Baca Juga: Mudah Ditiru, Ini Cara Unik Rose BLACKPINK Atasi Kecemasan
Penelitian Tentang Suara dan Tingkat Kecemasan
Studi ini melibatkan 68 mahasiswa yang diminta mendengarkan berbagai jenis suara, mulai dari suara alam murni hingga suara alam yang dicampur kebisingan kendaraan.
Hasilnya menunjukkan bahwa jenis suara yang kita dengarkan memiliki pengaruh besar pada tingkat kecemasan dan stres.
Suara Alam yang Menenangkan
Suara seperti gemerisik dedaunan atau kicauan burung memiliki efek menenangkan pada sistem saraf. Peserta yang mendengarkan suara alam murni menunjukkan tingkat stres paling rendah.
Tidak mengherankan, suasana alam memang dikenal sebagai sarana relaksasi yang efektif.
Berjalan di taman, mendengarkan suara air mengalir, atau hanya menikmati angin yang berhembus dapat memberikan ketenangan bagi pikiran dan tubuh.
Baca Juga: 10 Tanda Mengalami Kecemasan Sosial dan Cara Mengatasinya, Kamu Termasuk?
Kebisingan Lalu Lintas Sebagai Pemicu Stres
Namun, ketika kebisingan lalu lintas ditambahkan, hasilnya berubah drastis. Dalam penelitian ini, suara kendaraan dengan kecepatan 20 mph masih dianggap dapat ditoleransi, tetapi pada kecepatan 40 mph, tingkat kecemasan meningkat signifikan.
Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat kebisingan, semakin besar dampaknya pada kesehatan mental.
Langkah Mengurangi Dampak Kebisingan Lalu Lintas
Meski sulit menghindari kebisingan, terutama jika tinggal di kota besar, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampaknya:
- Atur kecepatan saat berkendara
Mengemudi dengan kecepatan yang stabil dapat membantu mengurangi kecemasan.
- Gunakan alat peredam bising
Headphone peredam bising dapat membantu mengurangi paparan suara tidak diinginkan.
- Cari rute yang lebih tenang
Jika memungkinkan, pilih jalan yang lebih sepi untuk mengurangi stres.
- Dengarkan suara menenangkan
Musik relaksasi atau suara alam dapat membantu memulihkan ketenangan pikiran.
- Latih pernapasan dalam
Teknik pernapasan dapat membantu meredakan stres dengan cepat.
- Ciptakan zona tenang
Buat ruang di rumah atau tempat kerja yang bebas dari kebisingan untuk istirahat mental.
Kebisingan lalu lintas adalah salah satu bentuk stres lingkungan yang sering diabaikan tetapi memiliki dampak besar pada kesehatan mental. Dengan meningkatnya volume lalu lintas, penting bagi kita untuk mencari cara mengurangi paparan suara bising ini.
Perubahan kecil, seperti mengatur kebiasaan berkendara atau mendengarkan musik yang menenangkan, dapat memberikan dampak besar pada kesehatan mental kita. Di dunia yang semakin sibuk, menemukan cara untuk mengurangi kebisingan adalah langkah penting untuk menjaga ketenangan dan kesehatan mental.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Healthshots.com