INDOZONE.ID - Cacar api atau biasa dikenal dalam dunia medis dengan nama herpes zoster, adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh virus varicella-zoster. Virus ini sama dengan yang menyebabkan timbulnya cacar air di kulit manusia.
Penyakit ini pada umumnya terjadi pada orang dewasa yang lebih tua atau individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Namun, perlu diketahui cacar api bisa menyerang siapa saja yang sebelumnya belum pernah terinfeksi cacar air.
Gejala yang kerap muncul dapat mengganggu dan menyebabkan rasa sakit yang cukup parah, akan tetapi dengan pengobatan yang tepat, cacar api bisa diatasi dengan mudah.
Sebab itu, simak artikel selengkapnya mengenai penjelasan gejala dan cara pengobatan dari cacar api tersebut.
Baca Juga: Waspada Cacar Monyet: Kenali Fakta, Gejala dan Cara Penyebarannya
Apa itu Herpes Zoster (cacar api)?
Melansir MedlinePlus, Herpes zoster atau cacar api merupakan infeksi yang menyebabkan ruam yang menyakitkan.
Penyakit ini disebabkan oleh virus varicella-zoster (VZV). Virus ini sama dengan yang menyebabkan cacar air.
Setelah anda terkena cacar air, virus tersebut tetap berada di dalam tubuh kamu. Penyakit ini mungkin tidak menimbulkan masalah selama bertahun-tahun.
Namun seiring bertambahnya usia, virus tersebut dapat menjadi aktif kembali dan menyebabkan herpes zoster atau cacar api.
Apa Benar Herpes Zoster (Cacar Api) Menular?
Tak perlu risau, herpes zoster atau cacar api ini tidak menular ke orang lain. Namun, perlu diketahui bahwa kamu akan tertular, jika kamu bersentuhan langsung dengan orang yang menderita herpes zoster.
Orang yang mengidap herpes zoster tidak dapat menyebarkan virus, sebelum lepuh ruam muncul atau setelah ruam tersebut sudah dikatakan kering.
Kenali Gejala dari Penyakit Herpes Zoster (Cacar Api)
Gejala awal dari penyakit herpes zoster, meliputi rasa terbakar atau nyeri menusuk dan kesemutan atau gatal.
Rasa sakit ini biasanya terjadi pada satu sisi tubuh atau wajah. Rasa sakitnya bisa ringan hingga parah, tergantung kondisi kulit manusia masing-masing.
Setelah beberapa hari kemudian, kulit kamu akan mengalami ruam. Ruam ini berupa lepuh yang biasanya akan mengering dalam 7 hingga 10 hari.
Ruam ini biasanya muncul dalam berupa satu garis di sekitar sisi kiri atau kanan tubuh. Dalam kasus lain, ruam hanya muncul di satu sisi wajah.
Sedangkan ada kasus yang jarang terjadi, yaitu pada saat orang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, kondisi ruam mungkin lebih luas, dan tampak mirip dengan ruam cacar air.
Biasanya gejala-gejala awalnya yakni, seperti berikut ini:
- Demam
- Sakit kepala
- Panas dingin
- Sakit perut
Baca Juga: Waspada Ancaman Wabah Cacar Monyet atau Monkeypox, ini Gejala dan Penyebabnya!
Siapa Saja yang Berisiko Terkena Herpes Zoster (Cacar Api)?
Siapa pun yang pernah terkena cacar air dapat terserang herpes zoster. Namun, risiko terkena herpes zoster meningkat seiring bertambahnya usia. Herpes zoster paling umum terjadi pada orang yang berusia di atas 50 tahun.
Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah memiliki risiko lebih tinggi terkena herpes zoster. Berikut ini spesifik orang yang akan terinfeksi herpes zoster atau cacar api.
- Memiliki penyakit sistem kekebalan tubuh seperti HIV
- Menderita kanker tertentu
- Mengonsumsi obat-obatan yang melemahkan sistem kekebalan tubuh, seperti steroid dan obat-obatan yang Anda konsumsi setelah transplantasi organ
- Sistem kekebalan tubuh Anda mungkin lebih lemah saat Anda mengalami infeksi atau stres. Hal ini dapat meningkatkan risiko terkena herpes zoster.
Namun, kasus ini jarang terjadi, tetapi mungkin saja, untuk terkena herpes zoster lebih dari satu kali.
Pengobatan untuk Herpes Zoster (Cacar Api)
Tidak ada obat khusus untuk mengobati penyakit herpes zoster atau cacar api. Namun, kamu bisa mengonsumsi obat antivirus.
Perlu diketahui, obat antivirus dapat membantu memperpendek dan mengurangi keparahan serangan. Obat ini juga dapat membantu mencegah PHN.
Obat ini paling efektif jika diminum dalam waktu 3 hari setelah ruam muncul. Namun, apabila masih belum sembuh, kamu bisa konsultasikan segera ke dokter rumah sakit terdekat.
Selain obat antivirus, obat pereda nyeri juga dapat membantu meredakan nyeri. Kain lap dingin, losion kalamin, dan mandi dengan oatmeal dapat membantu meredakan sebagian rasa gatal.
Penulis: Hilwah Nur Puspitawati
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: MedlinePlus