INDOZONE.ID - Kabar bahagia datang dari dunia kesehatan. Pasalnya, peneliti Korea berhasil menemukan inovasi pengalihan molekuler, yang bisa membalikkan transisi sel kanker menjadi sel normal.
Melansir dari Korea Net, KAIST (Korea Advanced Institute of Science and Technology) mengungkapkan bahwa tim peneliti yang dipimpin oleh Cho Kwang-Hyun dari Departemen Teknik Kehayatan dan Neural KAIST telah berhasil menemukan inovasi tersebut, pada Rabu (5/2/2025).
Tim tersebut berhasil menemukan teknologi yang mampu membalikkan transisi sel kanker menjadi sel normal kembali.
Caranya dengan mendeteksi dan menganalisis transisi kritikal saat sel normal berubah menjadi sel kanker.
Lantas, apa sih itu transisi kritikal? Transisi kritikal merupakan sebuah fenomena yang terjadi saat sel berubah secara mendadak, mirip dengan perubahan air ke uap pada suhu 100 derajat celcius.
Transisi ini bisa muncul dalam proses perubahan sel menjadi sel kanker, yaitu pada saat penumpukan perubahan genetik dan epigenetik.
Baca Juga: Kanye West Mengaku Mengidap Autisme, Sempat Salah Diagnosis Bipolar
Tim peneliti dari KAIST berhasil menemukan bahwa sel normal dan sel kanker dapat ditempatkan dalam keadaan transisi kritikal yang tidak stabil secara bersamaan, sebelum sel normal berubah menjadi sel kanker.
Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan metode biologi sistem, sehingga para peneliti bisa lanjut mengembangkan teknologi yang bisa menemukan pengalihan molekuler yang bisa membalikkan sel kanker.
Kemudian, pada penelitian berikutnya yang dipimpin oleh Profesor Kwang-Hyun Cho dari Departemen Bio dan Teknik Otak, tim tersebut telah berhasil menunjukkan bahwa sel kanker usus besar dapat diubah menjadi keadaan yang menyerupai sel usus besar normal.
Proses ini tidak hanya menghilangkan dampak buruk dari pengobatan tradisional, tetapi juga secara signifikan mengurangi kemungkinan sel kanker mengembangkan resistensi.
Hasil Perubahan Molekuler pada Sel Kanker Usus Besar
Ketika perubahan molekuler ini diterapkan pada sel kanker usus besar, hasilnya sungguh luar biasa. Uji laboratorium, termasuk studi seluler dan molekuler, mengungkapkan bahwa sel kanker kembali ke kondisi yang sangat mirip dengan sel usus besar normal.
Untuk menguji validasi dari hasil penelitian ini dilanjutkan dengan uji coba pada hewan. Cara ini terbukti sangat efektif, tanpa adanya efek samping toksik, yang biasanya dikaitkan dengan terapi kanker.
Baca Juga: 7 Manfaat Jus Melon untuk Kesehatan yang Jarang Diketahui
Para peneliti ini menggunakan model kembaran digital yang disusun secara sistematis, sehingga dapat berhasil membuktikan bahwa pembalikan sel kanker bukanlah sebuah kebetulan, namun fenomena yang dapat diraih secara ilmiah.
Terapi Kanker
Profesor Cho menggambarkan terobosan ini sebagai konsep yang sama sekali baru dalam pengobatan kanker, dan menyebutnya "terapi kanker yang dapat dibalikkan."
Kemudian, ia lalu menekankan bahwa penelitian ini memberikan dasar untuk mengidentifikasi target molekuler yang tepat, agar memprogram ulang sel kanker dengan menganalisis lintasan diferensiasi sel normal secara sistematis.
Manfaat dari Penelitian Kanker Terbaru dari Peneliti KAIST
Meskipun penelitian ini terbilang baru dan masih terus dilakukan uji klinis lebih lanjut, agar terapi dari penelitian tersebut bisa efektif digunakan, dan mengubah sel kanker kembali menjadi sel normal.
Penulis: Hilwah Nur Puspitawati
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Onlymyhealth.com, Jurnal Internasional Advanced Science