Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk, bikin cerita dan konten serumu, serta dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
INDOZONE.ID - Merasa gelisah dan kesulitan tidur di malam hari bisa menjadi tanda insomnia. Beruntung, ada beberapa cara mengatasi insomnia yang bisa dicoba untuk mendapatkan tidur yang lebih nyenyak dan berkualitas, sehingga aktivitas sehari-hari tetap berjalan optimal.
Insomnia merupakan kondisi yang membuat seseorang sulit tidur, meskipun memiliki cukup waktu untuk beristirahat.
Penyebab susah tidur bisa beragam, mulai dari stres, konsumsi kafein, hingga gangguan kesehatan tertentu.
Jika hanya terjadi sesekali, insomnia bukanlah masalah serius. Namun, jika berlangsung lama, perlu dilakukan langkah penanganan.
Jika kamu sering mengalami insomnia, beberapa tips tidur nyenyak berikut ini bisa membantu:
Menerapkan teknik relaksasi sebelum tidur, seperti yoga atau pilates, dapat membantu menenangkan tubuh dan pikiran, sehingga tidur menjadi lebih mudah.
Selain itu, rutinitas sebelum tidur seperti membaca buku, mandi air hangat, atau mendengarkan musik dengan melodi lembut juga bisa meningkatkan kualitas tidur anda.
Baca Juga: 9 Penyebab Utama Insomnia, Salah Satunya Makan Malam Terlalu Banyak
Insomnia sering dialami oleh orang yang mudah cemas atau terlalu banyak berpikir. Oleh karena itu, mencoba berpikir positif dan mengelola stres dengan baik sangat penting.
Meditasi atau latihan pernapasan bisa membantu menenangkan pikiran. Jika kesulitan mengendalikan kecemasan, berkonsultasi dengan ahli kesehatan mental bisa menjadi solusi yang tepat.
Pola makan dapat memengaruhi kualitas tidur. Hindari makanan berlemak tinggi atau karbohidrat kompleks sebelum tidur, karena bisa mengganggu sistem pencernaan.
Sebagai alternatif, konsumsi makanan yang membantu tidur seperti pisang, almond, madu, dan susu hangat dapat membantu tubuh lebih rileks.
Agar tidur lebih nyenyak, hindari minuman berkafein seperti kopi, teh, atau minuman berenergi, terutama menjelang waktu tidur.
Alkohol juga sebaiknya dihindari karena dapat mengganggu pola tidur alami tubuh. Sebagai gantinya, pilih air putih atau susu hangat yang lebih menenangkan.
Baca Juga: Aktris Seol In Ah Berjuang Lawan Insomnia, Apa Dampaknya Bagi Tubuh?
Nikotin dalam rokok bisa membuat tubuh tetap terjaga dan mengganggu pola tidur. Oleh karena itu, hindari merokok sebelum tidur agar bisa mendapatkan istirahat yang lebih berkualitas.
Perubahan zona waktu akibat bepergian atau bekerja di malam hari dapat mengganggu ritme sirkadian tubuh. Untuk mengatasinya, coba tetap konsisten dengan jam tidur yang sama setiap hari agar tubuh lebih mudah beradaptasi.
Banyak orang mengalami kesulitan tidur karena kamar yang kurang kondusif. Oleh sebab itu, ciptakan suasana kamar yang nyaman dengan mengatur pencahayaan yang redup, suhu yang ideal, serta memilih kasur dan bantal yang nyaman. Menggunakan aromaterapi juga bisa menjadi cara efektif untuk meningkatkan kualitas tidur.
Menjaga kesehatan tubuh juga berperan dalam meningkatkan kualitas tidur. Konsumsi makanan bergizi, kelola stres dengan baik, serta rutin berolahraga minimal 30 menit sehari, seperti berenang, yoga, atau jogging, dapat membantu mengurangi risiko insomnia.
Jika berbagai cara mengatasi insomnia tidak memberikan hasil, penggunaan obat tidur bisa menjadi pilihan terakhir.
Namun, pastikan obat tidur dikonsumsi sesuai resep dokter dan hanya digunakan sesekali untuk menghindari efek samping seperti kecanduan atau gangguan mood.
Mengatasi insomnia memerlukan perubahan kebiasaan sebelum tidur dan pola hidup sehat.
Dengan menerapkan rutinitas sebelum tidur yang baik, memilih makanan yang membantu tidur, serta menciptakan lingkungan tidur yang nyaman, kualitas istirahat dapat meningkat.
Jika insomnia terus berlanjut, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk, bikin cerita dan konten serumu, serta dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Health.harvard.edu