INDOZONE.ID - Toilet sering dianggap tempat paling nyaman buat ngelamun, ya kan? Banyak yang bawa HP, buku, bahkan makanan ke sana. Tapi tahu nggak sih, kebiasaan ini nggak cuma bikin waktu duduk makin lama, tapi juga bikin risiko kesehatan meningkat.
Duduk lama di toilet, apalagi lebih dari 10 menit, ternyata bukan cuma soal nyaman-nyaman aja. Menurut ahli seperti Dr. Laiku dari University of Texas dan Dr. Karan Rajan dari Inggris, gravitasi jadi musuh utama kalau kamu kelamaan duduk di kloset."
Duduk terlalu lama juga dapat memperburuk gangguan pencernaan, seperti sembelit. Bahkan, tekanan pada perut yang meningkat bisa memperlambat aliran darah ke organ lain.
Ini juga dapat menyebabkan rasa kebas di bokong jika posisi tidak berubah terlalu lama. Lalu bagimana cara mengatasimasalah tersebut? Berikut 4 Cara agar kamu terhindar dari masalah pencernaan.
Baca Juga: Jangan Sampai Menyesal! 4 Makanan Ini Bisa Selamatkan Pencernaan Kamu
1. Terapkan Pola Makan Sehat
Biasakan pola makan sehat untuk melancarkan pencernaan dengan mengonsumsi makanan yang kaya serat, seperti sayuran hijau, buah-buahan, biji-bijian utuh, dan kacang-kacangan. Serat berperan penting dalam menjaga kesehatan saluran pencernaan karena membantu meningkatkan volume dan kelembutan feses, sehingga proses buang air besar menjadi lebih lancar.
Selain itu, pastikan untuk membatasi konsumsi makanan olahan yang tinggi lemak jenuh, gula, serta rendah nutrisi, karena jenis makanan ini dapat memperlambat sistem pencernaan dan menyebabkan sembelit. Jangan lupa pula untuk minum air putih dalam jumlah cukup setiap hari (minimal 8 gelas) agar tubuh tetap terhidrasi dan feses tidak mengeras.
Untuk hasil terbaik, tambahkan probiotik dari sumber alami seperti yogurt atau tempe ke dalam menu harian Anda. Pasalnya, bakteri baik dalam probiotik mendukung keseimbangan mikroflora usus yang penting bagi pencernaan optimal.
Mengatur pola makan secara teratur—makan dalam porsi kecil tapi sering—juga bisa membantu mengurangi beban kerja sistem pencernaan dan mencegah gangguan seperti kembung atau maag. Dengan menerapkan kebiasaan ini secara konsisten, Anda tidak hanya melancarkan pencernaan, tetapi juga meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Baca Juga: 7 Manfaat Kurma untuk Kesehatan, Baik untuk Jantung dan Pencernaan
2. Jangan Tunda Keinginan untuk BAB
Jangan menunda keinginan buang air besar karena kebiasaan ini dapat menyebabkan berbagai masalah pada sistem pencernaan. Ketika sinyal alami tubuh untuk buang air besar diabaikan secara terus-menerus, otot-otot di sekitar rektum dan usus bisa menjadi kurang responsif, sehingga memengaruhi kemampuan tubuh untuk mengosongkan isi perut secara efektif.
Selain itu, menunda-nunda buang air besar juga dapat menyebabkan feses menjadi lebih keras dan kering akibat penyerapan air yang berlebihan di dalam usus, yang pada akhirnya meningkatkan risiko sembelit atau kesulitan buang air besar. Kondisi ini juga dapat memicu tekanan tambahan pada otot panggul dan area anus, yang berpotensi menyebabkan wasir (ambeien) atau kerusakan jaringan di sekitarnya.
Oleh karena itu, sangat penting untuk merespons keinginan tubuh dengan segera setiap kali ada dorongan untuk buang air besar. Dengan membiasakan diri untuk tidak menunda, Anda tidak hanya menjaga kesehatan saluran pencernaan tetapi juga mencegah komplikasi jangka panjang yang dapat memengaruhi kualitas hidup Anda secara keseluruhan.
Ingatlah bahwa mendengarkan tubuh dan merespons kebutuhannya adalah langkah sederhana namun efektif untuk mendukung kesehatan pencernaan yang optimal.
3. Lakukan Olahraga Ringan
Lakukan olahraga ringan untuk memperkuat otot dasar panggul, seperti senam kegel atau yoga, karena otot panggul yang kuat berperan penting dalam mendukung fungsi pencernaan dan kesehatan reproduksi. Otot dasar panggul yang lemah dapat menyebabkan berbagai masalah, termasuk kesulitan mengontrol buang air besar, inkontinensia urin, hingga ketidaknyamanan pada area panggul.
Latihan seperti senam kegel dapat dilakukan dengan cara mengontraksikan dan merelaksasikan otot-otot di sekitar area tersebut secara teratur, sementara yoga membantu meningkatkan fleksibilitas dan kekuatan otot secara keseluruhan. Selain itu, aktivitas fisik ringan lainnya seperti berjalan kaki, bersepeda santai, atau berenang juga dapat membantu menjaga sirkulasi darah di area panggul dan meningkatkan tonus otot.
Konsistensi adalah kunci utama dalam melatih otot panggul, dan disarankan untuk melakukannya setiap hari selama beberapa menit agar hasilnya optimal. Jika Anda baru memulai, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan ahli fisioterapi atau instruktur kebugaran untuk memastikan bahwa teknik yang digunakan sudah benar dan efektif.
Dengan melatih otot dasar panggul secara rutin, Anda tidak hanya meningkatkan kontrol terhadap fungsi tubuh, tetapi juga mencegah komplikasi jangka panjang yang dapat memengaruhi kualitas hidup Anda.
4. Jangan Membawa Ponsel atau Buku ke Toilet
Tinggalkan ponsel atau buku saat masuk ke toilet karena membawa benda-benda tersebut dapat memperpanjang waktu yang dihabiskan di toilet dan meningkatkan risiko gangguan kesehatan. Kebiasaan membaca, scrolling media sosial, atau bermain ponsel saat buang air besar sering kali membuat seseorang tidak sadar berlama-lama duduk di toilet.
Selain mengganggu proses alami defekasi, posisi duduk yang terlalu lama dapat menyebabkan tekanan berlebih pada otot panggul, pembuluh darah di sekitar anus, dan area rektum. Hal ini berpotensi memicu masalah seperti wasir (ambeien), sembelit, atau ketidaknyamanan pada saluran pencernaan.
Selain itu, paparan cahaya dari layar ponsel dalam waktu lama juga dapat mengganggu ritme biologis tubuh dan mengalihkan fokus dari mendengarkan sinyal alami tubuh. Oleh karena itu, cobalah untuk fokus hanya pada tujuan utama saat menggunakan toilet, yaitu buang air besar atau kecil, tanpa gangguan dari gadget atau bahan bacaan.
Dengan menerapkan kebiasaan ini, Anda tidak hanya menjaga kesehatan fisik tetapi juga meningkatkan efisiensi waktu dan kualitas hidup secara keseluruhan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Youtube