Rabu, 11 JUNI 2025 • 09:20 WIB

Kenali Gejala Sakit Kepala Akibat Stres dan Hipertensi: Penyebab dan Cara Membedakannya

Author

Ilustrasi sakit kepala (photo/pexels/@liza-summer)

INDOZONE.ID - Sakit kepala adalah masalah umum yang sering mengganggu aktivitas sehari-hari, dengan gejala yang bervariasi mulai dari rasa sakit ringan hingga nyeri yang menusuk.

Selain 'sakit kepala stres' yang biasanya dirasakan setelah seharian bekerja, ada juga jenis sakit kepala lain yang lebih serius, seperti sakit kepala yang terkait dengan tekanan darah tinggi atau hipertensi.

Membedakan sakit kepala stres dan hipertensi sangat krusial, karena keduanya memiliki konsekuensi kesehatan yang berbeda.

Sakit kepala stres biasanya bersifat sementara dan tidak berbahaya, sedangkan sakit kepala hipertensi bisa menjadi indikasi adanya tekanan darah tinggi yang memerlukan perhatian medis.

Baca Juga: Sering Sakit Kepala? Kenali Kemungkinan Penyebabnya

Mengetahui perbedaannya dapat membantu dalam menentukan langkah penanganan yang tepat.

Penyebab Sakit Kepala Normal dan Hipertensi

Sakit kepala. (freepik.com)

Sebelum membahas secara detail, kamu harus memahami secara singkat apa yang memicu setiap jenis sakit kepala.

Sakit Kepala karena Stres (Sakit Kepala Tegang)

Sakit kepala karena stres atau tension headache, merupakan jenis sakit kepala primer yang paling umum.

Sakit kepala ini sering kali dipicu oleh faktor-faktor seperti stres emosional, kelelahan, postur tubuh yang buruk, ketegangan mata, atau dehidrasi.

Rasa sakit yang dialami biasanya disebabkan oleh kontraksi atau kekakuan otot-otot di kepala dan leher.

Sakit Kepala karena Hipertensi

Sakit kepala yang disebabkan oleh hipertensi biasanya terjadi ketika tekanan darah meningkat secara drastis hingga mencapai tingkat yang sangat tinggi, yang sering disebut sebagai krisis hipertensi.

Hal ini dapat menyebabkan pembuluh darah di otak mengalami penyempitan dan pelebaran, yang kemudian memicu sakit kepala.

Namun, perlu diingat bahwa tidak semua orang dengan hipertensi akan mengalami sakit kepala.

Gejala ini umumnya hanya muncul ketika tekanan darah mencapai tingkat yang sangat tinggi, seperti sistolik di atas 180 mmHg atau diastolik di atas 120 mmHg.

Cara Membedakan Sakit Kepala Akibat Hipertensi dan Sakit Kepala Biasa

Ilustrasi hipertensi. (FREEPIK)

Sakit kepala akibat stres yang normal sering kali terasa seperti ikatan ketat di sekitar kepala, menekan kedua sisi, dan juga dapat melibatkan bagian belakang kepala dan leher.

Sakit kepala ini biasanya ringan hingga sedang, berkembang secara progresif, terutama di penghujung hari yang penuh tekanan.

Sakit kepala ini dapat dikaitkan dengan nyeri otot di bahu dan leher, tetapi biasanya tidak disertai tanda-tanda sistemik lainnya.

Baca Juga: Nggak Cuma Segar, Jeruk Bisa Jadi “Senjata” Lawan Hipertensi

Sakit kepala seperti itu dapat diatasi dengan analgesik yang dijual bebas, istirahat, dan metode manajemen stres.

Sakit kepala akibat hipertensi sering kali dirasakan di kedua sisi kepala dengan nyeri yang berdenyut atau terasa seperti tekanan.

Rasa sakitnya bisa berkisar dari sedang hingga parah dan seringkali disertai dengan gejala lain yang mengkhawatirkan seperti gangguan penglihatan, kelemahan tubuh, atau nyeri dada.

Sakit kepala ini memerlukan penanganan medis darurat karena tidak responsif terhadap pengobatan standar dan bisa menjadi tanda tekanan darah yang sangat tinggi.

Mengabaikan sakit kepala karena hipertensi bisa berisiko besar bagi kesehatan kamu.

Dengan memahami gejala-gejala yang terkait dan menyadari pentingnya perawatan medis tepat waktu, kamu bisa melindungi diri dari potensi komplikasi yang lebih serius.

Kalau kamu mengalami sakit kepala yang tidak biasa atau disertai dengan gejala lain yang mengkhawatirkan, segeralah konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Onlymyhealth.com