INDOZONE.ID - Penggunaan softlense ternyata bukan cuma untuk kesehatan mata, tapi juga mempercantik penampilan. Banyak juga fakta menarik lainnya tentang softlense.
Softlens hadir sebagai inovasi dalam dunia optik yang banyak peminatnya. Di industri kecantikan global, softlense digunakan di berbagai kesempatan.
Pasar softlens telah mengalami pertumbuhan yang signifikan, dengan didorong oleh permintaan konsumen akan produk yang tidak hanya efektif secara medis tetapi juga estetika.
Masih banyak fakta softlense lainnya yang harus kamu ketahui seperti yang dikutip Indozone dari Eyesight.
Penunjang gaya berbusana
Penggunaan softlens sebagai elemen fashion telah memperluas pasar dari berbagai kalangan. Dari remaja hingga profesional muda, mereka mencari cara baru untuk mengekspresikan diri dan menpercantik penampilan.
Baca Juga: Tips Hindari Infeksi Mata Akibat Penggunaan Softlense
Pengguna pun dapat memadukan softlense dengan kebiasaan fashion mereka. Hal ini membuktikan bahwa softlense sangat cocok sebagai penunjang gaya berpakaian sehari-hari.
Kiblat gaya Korea
Direktur Eyesight Melissa Wijaya mengatakan, masyarakat Indonesia menyukai tren terkini di industri softlens dari Korea Selatan. Bahkan beberapa produk asal Korea pun selalu laris di pasar Indonesia.
“Kami terus berinovasi dalam menciptakanproduk softlens berkualitas tinggi, memperkuat posisinyasebagai pilihan utama di mata konsumen Indonesia,” ujarnya dalam selebrasi penghargaan Indonesia Digital Popular Brand Award 2024 dari INFOBRAND bersama TRAS N CO Indonesia dan IMFocus Digimarketing di Jakarta.
Baca Juga: 5 Maskara Terbaik untuk Bulu Mata Indah dan Lentik
Softlense aman untuk mata kering & sensitif
Salah satu softlense hadir dengan teknologiPolyHEMA yang nyaman untuk mata yang kering dan sensitif. Bloominc, sebutannya, tidak hanya berfungsi untuk kesehatan mata, tetapi juga dirancang dengan motif dan warna menarik agar pengguna makin percaya diri.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Wawancara