Mengulik Gangguan Depersonalisasi, Kondisi Mental saat Seseorang Merasa Jiwanya Terpisah dari Raga
INDOZONE.ID - Pernahkah kamu mendengar istilah gangguan depersonalisasi? Ini adalah kondisi mental saat seseorang merasa terputus dengan diri sendiri atau dunia sekitarnya.
Kondisi ini dapat terjadi melalui pengalaman yang nyata dan intens, di mana seseorang mungkin merasa seolah-olah sedang melihat kehidupan mereka dari luar tubuh
Gejala Gangguan Depersonalisasi
Gangguan depersonalisasi memiliki sejumlah gejala, mulai dari perasaan tidak nyata, kehilangan emosi hingga perasaan hampa.
1. Perasaan Tidak Nyata
Seseorang mungkin merasa bahwa dunia sekitar mereka tidak nyata, seperti dalam mimpi.
2. Kehilangan Emosi
Orang dengan gangguan depersonalisasi mungkin merasa kehilangan kemampuan untuk merasakan emosi dengan intensitas yang sama seperti sebelumnya.
3. Perasaan Hampa
Seseorang akan mengalami perasaan yang kosong atau hampa dalam dirinya tanpa alasan yang jelas.
Baca Juga: Fakta hingga Penyebab Erotomania, Gangguan Mental Merasa Dicintai Orang Lain padahal Tidak
Penyebab Gangguan Depersonalisasi
Hingga saat ini, penyebab pasti gangguan depersonalisasi belum diketahui. Namun ada beberapa faktor yang dapat berperan sebagai pemicunya seperti:
1. Trauma
Pengalaman trauma emosional atau fisik, seperti kekerasan atau kecelakaan, dapat menyebabkan gangguan depersonalisasi.
2. Gangguan Kesehatan Mental
Gangguan depersonalisasi sering terjadi bersamaan dengan gangguan kecemasan, depresi, atau gangguan stres pasca-trauma.
3. Faktor Lingkungan
Gangguan stres kronis atau situasi lingkungan yang tidak stabil juga dapat meningkatkan risiko gangguan depersonalisasi.
Cara Mengobati dan Mengatasi Gangguan Depersonalisasi
Untuk mengatasi gangguan depersonalisasi, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan, antara lain:
1. Terapi Psikologis
Psikoterapi, seperti terapi kognitif perilaku (CBT), dapat membantu individu memahami dan mengelola gejala depersonalisasi.
Terapi ini juga dapat membantu mengidentifikasi dan mengubah pola pikir yang tidak sehat.
2. Obat-obatan
Dokter dapat meresepkan obat-obatan, seperti antidepresan atau antiansietas untuk membantu mengurangi gejala depersonalisasi. Obat-obatan ini biasanya digunakan bersamaan dengan terapi psikologis.
3. Teknik Relaksasi
Berbagai teknik relaksasi, seperti meditasi, yoga, atau latihan pernapasan, dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesadaran diri, yang dapat membantu mengurangi gejala depersonalisasi.
4. Menjaga Pola Hidup Sehat
Dengan menerapkan pola hidup sehat, secara umum dapat membantu mengurangi gejala depersonalisasi, seperti dengan menghindari konsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang.
5. Konseling Dukungan
Bergabung dengan kelompok dukungan atau berkonsultasi dengan konselor, juga dapat membantu individu yang mengalami depersonalisasi untuk merasa didengar dan mendapat dukungan.
Writer: Putri Surya Ningsih
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Siloam Hospital