INDOZONE.ID - Air garam sering dikenal karena kemampuannya dalam membersihkan dan mendisinfeksi luka.
Namun, banyak wanita yang juga mempertanyakan apakah air garam bisa digunakan untuk mengatasi infeksi vagina atau bahkan mengencangkan area intim?
Berikut beberapa penjelasannya.
Apa Itu Infeksi Vagina?
Infeksi vagina atau vaginitis, adalah kondisi peradangan yang terjadi pada vagina. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi jamur, bakteri, virus, atau bahkan iritasi dari bahan kimia atau benda asing.
Dokter ginekologi Dr. Chetna Jain menjelaskan, jika seorang wanita mengalami lebih dari empat kali infeksi dalam setahun, ini disebut infeksi vagina berulang. Di antara penyebab umum infeksi vagina adalah bakteri dan jamur.
Baca Juga: Benarkah Infeksi Vagina Bisa Menyebabkan Demam? Ini Penjelasannya
Penggunaan Air Garam untuk Infeksi Vagina
Air garam hangat sering dianggap dapat meredakan gatal dan ketidaknyamanan di area luar vagina. Dr. Jain menjelaskan, meskipun air garam hangat bisa memberikan efek menenangkan sementara, efeknya tidak berlangsung lama.
Secara tradisional, garam epsom (magnesium sulfat) digunakan untuk membantu mengatasi infeksi vagina, karena dipercaya dapat meningkatkan aliran darah di sekitar area vagina. Namun, menggunakan garam langsung tidak terbukti efektif dalam menyembuhkan infeksi vagina.
Bahaya Penggunaan Air Garam untuk Vagina
Saat mengalami iritasi hebat, sebagian wanita mencoba menggunakan air panas yang dicampur garam. Namun, hal ini justru berisiko karena area genital sangat sensitif.
Dr. Jain menyarankan agar suhu air yang lebih dari 37 derajat celcius dapat menyebabkan rasa perih dan bahkan luka bakar pada kulit.
Apalagi, menambahkan garam ke dalamnya hanya akan memperburuk kondisi tersebut. Oleh karena itu, sebaiknya hindari mandi air panas dengan garam atau berendam dalam air garam untuk mengobati infeksi vagina.
Bahaya Menggunakan Air Garam untuk Mengencangkan Vagina
Menggunakan garam langsung pada vagina untuk tujuan mengencangkan dapat menyebabkan luka bakar dan mengganggu keseimbangan bakteri sehat di area intim.
Hal ini justru meningkatkan risiko infeksi. Dr. Jain menyarankan agar wanita mencari alternatif yang lebih aman, seperti senam Kegel, untuk menjaga kekencangan otot-otot vagina.
Baca Juga: Tips Praktis Menjaga Kebersihan Vagina dan Mencegah Leukorea atau Keputihan
Alternatif Pengobatan dengan Cara Alami untuk Infeksi Vagina
Infeksi vagina bisa disebabkan oleh berbagai faktor, dan pengobatan yang tepat bergantung pada penyebabnya.
Beberapa kebiasaan gaya hidup, seperti mengenakan pakaian sintetis yang ketat atau penggunaan sabun beraroma di area intim, bisa meningkatkan risiko infeksi.
Beberapa alternatif pengobatan rumahan yang dapat membantu mengurangi gejala infeksi antara lain:
- Cuka apel yang diencerkan
- Minyak kelapa (dengan atau tanpa tea tree oil)
- Olesan pasta bawang putih
- Konsumsi probiotik, seperti yogurt
Demikian beberapa penjelasan mengenai air garam yang digunakan untuk mengatasi infeksi vagina atau bahkan mengencangkan area intim.
Pengobatan rumahan, meskipun dapat memberikan bantuan sementara, tidak selalu menjadi solusi jangka panjang untuk infeksi vagina.
Mengandalkan pengobatan sendiri tanpa pengawasan medis dapat menyebabkan komplikasi lebih lanjut, seperti infeksi berulang atau luka bakar.
Untuk penanganan yang tepat, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan atau tenaga medis profesional agar mendapatkan perawatan yang sesuai dan aman.
Carilah bantuan medis saat merasa tidak nyaman atau mengalami gejala yang mengganggu kesehatan area intim.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Healthshots.com