Senin, 31 MARET 2025 • 17:20 WIB

5 Tanda Sesak Napas Akibat Kecemasan dan Cara Mengatasinya

Author

llustrasi seseorang yang sesak napas (Pixabay/AntonioGuillem)

INDOZONE.ID - Apakah kamu pernah mengalami kesulitan bernapas tanpa alasan yang jelas? Dada terasa sesak, napas menjadi cepat, dan tiba-tiba kamu diliputi rasa panik.

Meski sesak napas kadang bisa menjadi tanda masalah fisik, sering kali hal ini berkaitan dengan kecemasan.

Pikiran dan tubuh memiliki keterkaitan yang erat, sehingga saat tingkat stres meningkat, pola pernapasan kamu bisa terganggu, menyebabkan kamu terengah-engah bahkan di saat suasana sedang tenang.

Kalau kamu sudah menjalani tes medis yang menunjukkan tidak ada keanehan, namun kamu terus berjuang melawan sesak napas, kecemasan bisa jadi salah satu penyebab tersembunyi.

Berikut ini adalah lima tanda sesak napas yang mungkin bisa disebabkan oleh kecemasan dan cara mengatasinya yang didukung oleh para ahli.

5 Tanda Sesak Napas Akibat Rasa Cemas Berlebihan

Simak selengkapnya di bawah ini:

1. Pernapasan Cepat atau Hiperventilasi

Ketika kamu merasa cemas, tubuh secara otomatis beralih ke mode "lawan atau lari", yang membuat napas menjadi cepat dan dangkal.

Kondisi ini menyebabkan hiperventilasi, di mana kamu menghirup terlalu banyak oksigen dan mengeluarkan terlalu banyak karbon dioksida.

Kondisi ini menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan yang bisa menimbulkan pusing, kesemutan, dan bahkan sesak napas.

Cara Mengatasinya: Melakukan latihan pernapasan terkontrol dapat membantu menstabilkan ritme napas kamu.

Salah satu teknik yang efektif adalah metode 4-7-8: tarik napas selama empat detik, tahan selama tujuh detik, lalu hembuskan perlahan selama delapan detik.

Cara ini memperlambat pernapasan dan memberi sinyal pada sistem saraf untuk lebih tenang.

2. Sesak di Dada

Kecemasan bisa menyebabkan ketidaknyamanan atau bahkan nyeri. Sensasi ini bisa membuat kamu merasa sulit bernapas, meningkatkan kepanikan, dan memperburuk gejala.

Baca Juga: Batuk dan Sesak Napas Tak Kunjung Sembuh? Bisa Jadi Tanda Kanker Paru

Cara Mengatasinya: Cobalah untuk relaksasi otot progresif, yaitu teknik yang melibatkan ketegangan dan kemudian perlahan-lahan melepaskan berbagai kelompok otot di tubuh kamu.

Latihan rutin bisa membantu meredakan ketegangan otot dan mengurangi tekanan dada akibat kecemasan.

3. Merasa Pusing atau Pening

Hiperventilasi bisa memicu ketidakseimbangan kadar oksigen dan karbon dioksida dalam darah, yang pada akhirnya menyebabkan rasa pusing.

Sensasi ini sering kali memperburuk ketakutan, menciptakan lingkaran kecemasan yang sulit diputus.

Cara Mengatasinya: Kalau kamu merasa pusing, cobalah menggunakan teknik grounding untuk menenangkan diri.

Kamu bisa mencoba menekan kaki dengan kuat ke lantai, memegang benda dingin, atau menyebutkan lima hal yang dapat kamu lihat, dengar, dan rasakan.

Tindakan ini dapat membantu mengembalikan fokusmu pada keadaan saat ini dan meredakan kecemasan.

4. Rasa Kekurangan Udara

Mereka yang mengalami kecemasan sering kali merasa seperti kekurangan udara, meskipun kadar oksigen dalam tubuh sebenarnya dalam keadaan normal.

Sensasi "kelaparan udara" ini sering terjadi selama serangan panik.

Cara Mengatasinya: Daripada terus memikirkan pernapasan, cobalah untuk mengalihkan perhatian dengan kegiatan seperti mendengarkan musik, berjalan kaki, atau menyelesaikan teka-teki.

5. Gejala Membaik dengan Relaksasi

Salah satu tanda utama bahwa sesak napas dipicu oleh kecemasan adalah ketika gejalanya mereda saat kamu merasa lebih rileks atau teralihkan perhatiannya.

Kalau pernapasan kamu kembali normal saat melakukan aktivitas yang menyenangkan, kemungkinan besar itu disebabkan oleh stres, bukan masalah fisik.

Baca Juga: Manfaat Tak Terduga Puasa, Bisa Sembuhkan Sesak Napas hingga Penyakit Mata

Cara Mengatasinya: Mengubah pola pikir negatif sangatlah penting. Priyanka Kapoor memaparkan, "Emosi negatif sering kali muncul karena cara berpikir yang keliru. Kecemasan dan stres bisa berkurang jika kita berusaha mengubah sudut pandang dan pola pikir kita," ujarnya.

Melatih restrukturisasi kognitif, yaitu menantang pikiran cemas dan menggantinya dengan perspektif yang lebih rasional, dapat membantu meredakan sesak napas akibat stres.

Kapan Perlu Mencari Bantuan Profesional

Ilustrasi posisi ketika mengalami sesak napas.

Kalau sesak napas karena kecemasan terus berulang atau mulai mengganggu aktivitas harian, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan terapis.

Priyanka Kapoor menekankan, "Dukungan profesional, seperti terapi, dapat sangat membantu jika gejalanya berlangsung terus-menerus atau berdampak pada rutinitas harian.”

Seorang tenaga kesehatan mental dapat membantu mengidentifikasi penyebab kecemasan dan memberikan strategi penanganan yang disesuaikan dengan kebutuhan kamu.

Sesak napas akibat kecemasan memang bisa terasa menekan, tetapi memahami penyebabnya dan menerapkan teknik penanganan yang tepat dapat membantu kamu mengendalikannya.

Dengan latihan pernapasan terkontrol, teknik grounding, mencatat pikiran, dan dukungan dari profesional, kamu bisa mengurangi kecemasan dan bernapas dengan lebih tenang.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Onlymyhealth.com