INDOZONE.ID - Terlalu banyak mengonsumsi garam diketahui bisa menjadi penyebab utama tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.
Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa konsumsi garam yang berlebihan juga bisa berdampak pada kesehatan mental, meningkatkan risiko depresi.
Temuan ini membuka wawasan baru mengenai pentingnya mengontrol konsumsi garam, bukan hanya untuk kesehatan fisik tetapi juga untuk menjaga kesehatan mental.
Selama ini, kita sudah mengetahui bahwa natrium dalam garam bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti hipertensi dan penyakit jantung, karena efeknya pada retensi cairan dan tekanan darah.
Namun, tubuh manusia adalah sistem yang kompleks, dan pilihan makanan kita dapat memiliki dampak yang lebih luas pada kesehatan secara keseluruhan.
Pengaruh Konsumsi Garam dan Dampaknya pada Otak
Dr. Shrey Srivastav, Konsultan dan Dokter Umum, Rumah Sakit Sharda - Nolda, memaparkan bahwa ada kemungkinan terkait hubungan antara konsumsi garam yang berlebihan dengan gangguan kejiwaan, terutama depresi.
"Meskipun mekanisme di baliknya masih dalam penelitian, beberapa teori mulai mengemuka," jelasnya.
Baca Juga: 6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Mengonsumsi Garam
Teori-teori yang dimaksud meliputi beberapa hal berikut ini.
1. Peradangan
Peradangan kronis tingkat rendah diyakini sebagai salah satu faktor yang berkontribusi terhadap depresi. Pola makan yang tinggi natrium, dapat memicu peradangan di seluruh tubuh, termasuk di otak.
Peradangan pada sistem saraf, atau neuroinflamasi, dapat mengganggu fungsi neurotransmitter dan mengubah regulasi suasana hati, sehingga berpotensi meningkatkan risiko depresi.
2. Gangguan Sumbu Otak-Usus
Usus dan otak selalu berinteraksi melalui poros otak-usus. Konsumsi garam yang berlebihan dapat mengganggu keseimbangan mikrobioma usus, yang berdampak pada kesehatan mental.
Gangguan pada mikrobioma usus telah dikaitkan dengan berbagai gangguan mental, termasuk depresi, melalui efeknya pada peradangan, produksi neurotransmitter, dan fungsi saraf vagus.
3. Ketidakseimbangan Hormom
Bukti tertentu juga menunjukkan bahwa kelebihan natrium bisa menghambat disregulasi hormon stres seperti kortisol.
Disregulasi kronis berulang dari mekanisme respons stres telah dipastikan menjadi salah satu faktor risiko yang memicu depresi.
4. Dampak Tidak Langsung pada Kesehatan Fisik
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, konsumsi garam yang berlebihan secara substansial dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
Memiliki penyakit fisik kronis bisa meningkatkan risiko depresi akibat faktor-faktor seperti rasa sakit, gangguan pada kehidupan sehari-hari, dan tekanan emosional.
Cara Cegah Depresi atau Gangguan Kesehatan Lain karena Garam
Untuk mengurangi risiko kesehatan akibat konsumsi natrium yang berlebihan, berikut beberapa tips yang bisa kamu lakukan:
Perhatikan Label Nutrisi
Pastikan kamu telah membaca label nutrisi dengan teliti, terutama pada bagian "Natrium" yang biasanya dihitung per sajian.
Pilih makanan dengan kadar natrium kurang dari 140 mg per sajian. Jangan hanya mengandalkan klaim "rendah natrium",karena bisa jadi masih mengandung natrium yang cukup tinggi.
Batasi Makanan Olahan
Makanan olahan dan kemasan seringkali mengandung natrium yang tersembunyi.
Contoh makanan yang perlu diwaspadai adalah makanan siap saji, sup kalengan, daging olahan, keripik, dan saus.
Sebisa mungkin, pilih bahan-bahan segar dan utuh untuk mengurangi asupan natrium.
Masak Lebih Banyak Makanan di Rumah
Hal ini memungkinkan kamu untuk memiliki kendali penuh atas garam yang kamu masukkan ke dalam makanan.
Cobalah menggunakan rempah-rempah, bawang putih, bawang merah, air jeruk lemon, dan cuka, untuk menambah rasa daripada bergantung pada garam.
Hati-hati dengan Masakan Restoran
Saat makan di restoran, makanan seringkali mengandung banyak garam.
Untuk mengurangi asupan natrium, kamu bisa meminta kepada pelayan apakah mereka bisa menyiapkan makanan dengan sedikit garam, atau meminta saus dan dressing disajikan terpisah sehingga kamu bisa menggunakannya secukupnya.
Cicipi Dulu, Baru Tambahkan Garam
Ini kebiasaan yang mudah namun baik. Sebagian besar makanan sudah mengandung cukup natrium alami. Cicipi makanan kamu sebelum secara naluriah mengambil wadah garam.
Kurangi Garam Secara Bertahap
Mengurangi konsumsi garam secara drastis bisa membuat makanan terasa tidak enak pada awalnya.
Namun, kamu bisa mengurangi konsumsi garam secara bertahap seiring waktu, sehingga indera perasa kamu dapat menyesuaikan diri dengan rasa yang lebih alami.
Dengan cara ini, kamu bisa lebih mudah menikmati makanan dengan sedikit garam tanpa merasa kurang enak.
Kenali Sumber Natrium yang Tersembunyi
Beberapa makanan yang tampaknya sehat, bisa mengandung natrium dalam jumlah tinggi, seperti sereal sarapan, makanan panggang, dan beberapa jenis minuman.
Baca Juga: Fakta atau Mitos: Air Garam untuk Infeksi Vagina dan Mengencangkan Area Intim?
Penting untuk selalu memeriksa label nutrisi untuk mengetahui kandungan natrium dalam makanan tersebut.
Minum Air yang Cukup
Menjaga tubuh tetap terhidrasi sangat penting untuk fungsi ginjal yang optimal. Pastikan untuk minum air secukupnya sepanjang hari.
Dengan terhidrasinya tubuh, ginjal dapat lebih efektif mengeluarkan kelebihan natrium dari tubuh.
Konsultasikan dengan Dokter
Kalau kamu khawatir tentang kadar garam berlebih atau mengalami gejala depresi, konsultasikan dengan dokter. Mereka dapat mengevaluasi situasi unik kamu dan memberi kamu saran khusus.
Mengurangi konsumsi garam memang bermanfaat, tetapi kesehatan mental dipengaruhi oleh banyak faktor. Oleh karena itu, pendekatan yang lebih komprehensif diperlukan.
Strategi yang mencakup pola makan seimbang dengan banyak buah, sayur, dan biji-bijian utuh, olahraga teratur, tidur yang cukup, pengelolaan stres yang efektif, dan dukungan sosial yang kuat, dapat membantu menjaga kesehatan mental secara menyeluruh.
Dengan menerapkan gaya hidup sehat ini, kita bisa lebih siap menghadapi tantangan dan menjaga keseimbangan mental.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Onlymyhealth.com