Pria bernama Jason Holton yang berat badannya 300 kg usai konsumsi 10.000 kalori
INDOZONE.ID - Pria bernama Jason Holton ini tidak yakin bisa hidup lebih dari dua tahun, karena memiliki berat badan nyaris 300 kg.
Jason yang berasal dari Camberley di Surrey ini diketahui memiliki berat badan 47 stone atau sekitar 298 kg. Dia bahkan mengklaim sebagai orang paling gemuk di Inggris.
Tahun 2020 lalu, Jason pernah dikeluarkan dari rumahnya menggunakan derek, karena mengalami stroke. Penyakit ini kemudian membuat Jason tak yakin bisa hidup lebih lama, jika tidak segera mendapatkan resep Wegovy.
Wegovy adalah obat yang awalnya dikembangkan untuk penyakit diabetes. Namun di Amerika, obat ini juga digunakan sebagai obat pengelola berat badan.
Baca Juga: Cara Pria Ini Turunkan Berat Badan Bikin Takjub, Netizen Puji Konsistensinya
National Health Service meluncurkan suntikan lemak yang mengandung obat aktif semaglutide, untuk orang dengan BMI di atas 30 atau 35 dengan kondisi medis tertentu.
Namun, masalah pasokan suntikan lemak membuat ribuan warga Inggris yang sebenarnya sudah memenuhi syarat, belum bisa mendapatkannya dan hanya masuk daftar tunggu, termasuk juga Jason.
Pria berusia 33 tahun itu menilai, orang-orang seperti dirinya harus dijadikan prioritas dalam daftar penerima suntikan lemak untuk mengurangi berat badan.
"Saya pasti bisa mati. Sekarang ini adalah bom waktu. Saya telah berubah, pola makan saya searang tidak lagi terdiri dari makanan sampah, tetapi saya tidak berubah," kata Jason dikutip dari The Sun.
Baca Juga: Berat Badan Yura Yunita Turun 1,6 Kg Saat Liburan ke Jepang, Ternyata Begini Tipsnya
Konsumsi 10.000 Kalori Sehari
Jason Holton pernah dievakuasi dari rumahnya menggunakan crane usai alami stroke
Usut punya usut, berat badan Jason rupanya pernah mencapai 50 stone atau sekitar 317 kg, gara-gara mengonsumsi lebih dari 10.000 kalori sehari.
Masalah kesehatan ini membuat Jason tidak bisa bekerja dan sulit berjalan. Dia bahkan tak bisa berolahraga, sehingga untuk menurunkan berat badan menjadi sulit.
Jason mengaku, perubahan hidupnya terjadi saat dia dibully di sekolah dan kehilangan sang ayah tercinta. Sejak itu, dia kerap kali mengonsumsi banyak makanan.
"Mungkin jika saya memiliki ayah, akan ada aturan yang ditetapkan tentang apa yang saya makan dan hal-hal lain yang mencegah saya memasukkan sesuatu ke dalam mulut," ujarnya.
Jason pernah mencoba mengurangi porsi makanannya, namun hanya berdampak kecil pada berat badannya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: The Sun