Kategori Berita
Media Network
Senin, 31 MEI 2021 • 17:03 WIB

Dokter Bagikan Kisah Staf yang Selalu Hibur Pasien Covid-19, Tapi Akhirnya Meninggal

Dokter menjaga pasien. (Photo/Instagram/Sinar Harian)

Seorang dokter yang bernama Ameer Firdaus Zulkeflee menceritakan bagaimana dirinya yang bekerja di Rumah Sakit Raja Perempuan Zainab II, Malaysia tentang apa yang terjadi di sana.

Ameer menjelaskan bagaimana para dokter dan staf kesehatan berjuang memberikan perawatan kepada pasien Covid-19 di akhir hayat selama krisis. Dia mengungkapkan bahwa kebanyakan dari mereka hanya dapat menghibur pasien yang sekarat di samping tempat tidur mereka hampir setiap hari.

Dia memposting foto di Instagram story-nya Jumat (28/5/2021) yang menampilkan seorang dokter garis depan berpakaian APD lengkap sambil memegang tangan pasien yang terinfeksi Covid-19.

“Seringkali, kami adalah orang-orang yang memegang tangan mereka ketika mereka mulai menangis, atau ketika mereka mengambil nafas terakhir. Apa yang Anda tonton di Majalah 3 adalah nyata, di seluruh rumah sakit,” tulisnya dilansir dari World of Buzz, Senin (31/5/2021).

Baca juga: Masyarakat Resah dengan Pesepeda yang 'Arogan', Akhirnya Dibuat Aturan Sanksi Tilangnya

Dr Ameer menjelaskan banyak sekali pasien yang mereka rawat di bangsal ICU. Dari pasien yang mampu berbicara normal menggunakan saluran hidung aliran tinggi tetapi dengan sesak napas, hingga mereka yang benar-benar dibius dan membutuhkan bantuan ventilator pernapasan.

(Photo/Instagram)

Dia mengatakan mereka memiliki telepon genggam khusus yang digunakan khusus bagi pasien untuk menghubungi kerabat mereka dan berbicara dengan mereka. Panggilan video dilakukan setiap dua hingga tiga hari sekali sehingga mereka dapat melihat orang yang mereka cintai.

Dr Ameer mengakui bahwa momen paling memilukan adalah ketika anggota staf mengatur selamat tinggal melalui panggilan video dan menghibur pasien yang jika tidak meninggal sendirian.

“Kami melakukan video call dengan kerabat selama nafas terakhir pasien sekarat. Benar-benar memilukan. Upaya terakhir kami adalah memberi mereka kesempatan untuk melihat orang yang mereka cintai sebelum mereka meninggal," jelasnya.

“Mulai hari ini (28 Mei), saya telah melakukan panggilan video dengan kerabat dari tiga pasien yang sakit kritis, dan membuat saya sedih setiap kali saya menelepon karena mereka menangis dan terus-menerus meminta orang yang mereka cintai untuk bangun. Tapi jauh di lubuk hati saya tahu bahwa kesempatan pasien untuk bertahan hidup sangat tipis," tambahnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERBARU

Dokter Bagikan Kisah Staf yang Selalu Hibur Pasien Covid-19, Tapi Akhirnya Meninggal

Link berhasil disalin!