Kategori Berita
Media Network
Sabtu, 05 FEBRUARI 2022 • 15:10 WIB

Patriarki dan Relasi Kuasa Jadi Penyebab KDRT, Pelaku Merasa Punya Segalanya

Ilustrasi KDRT. (Pexels/Karolina Grabowska)

Komisioner Komnas Perempuan Maria Ulfah Anshor mengungkapkan bahwa ada dua akar masalah yang menyebabkan terjadinya Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT), yaitu adanya relasi kuasa yang timpang antara pelaku dan korban serta adanya budaya patriarki.

Pada ketimpangan relasi, pelaku biasanya akan merasa lebih berkuasa karena memiliki kelebihan tertentu, misalnya pada bidang ekonomi. Sehingga, korban dianggap memiliki ketergantungan baik secara materi dan hal lainnya.

Maria menambahkan, pendidikan yang lebih tinggi atau ekonomi yang lebih mapan bisa menjadi faktor terjadinya KDRT.

“Apalagi kalau soal pendidikannya misalnya lebih rendah, dari sisi ekonomi misalnya si suami lebih kaya dari si perempuan. Biasa saja itu jadi faktor yang jadi pemicu terjadinya kekerasan khususnya terhadap perempuan,” ujar Maria, dikutip dari Antara, Sabtu (5/2/2022).

Dalam budaya patriarki, kebanyakan masyarakat masih menganggap bahwa bila perempuan tidak menurut akan melakukan sesuatu, maka pukulan atau KDRT dan teriakan yang dilayangkan suami bukan suatu masalah.

Baca juga: Beda dengan Oki Setiana Dewi, Gus Miftah Nilai Wanita yang Alami KDRT Harus Didampingi

Dalam rumah tangga, kekerasan seharusnya tidak terjadi. Sebab, pernikahan seharusnya mewujudkan kehidupan rumah tangga yang harmonis dan menciptakan ketentraman secara lahir dan batin.

Maria mengatakan, suami istri realistisnya harus setara. Suami punya hubungan yang baik, begitu juga dengan istri yang juga harus melakukan hubungan yang baik.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERBARU

Patriarki dan Relasi Kuasa Jadi Penyebab KDRT, Pelaku Merasa Punya Segalanya

Link berhasil disalin!