Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerapkan aturan ganjil-genap untuk mengatur volume kendaraan yang melintas. Pemprov DKI Jakarta menerapkan aturan ini di 13 jalan di Jakarta mulai pukul 06:00 - 10:00 dan 16:00 - 21:00 WIB setiap harinya.
13 jalan tersebut hanya boleh dilewati oleh mobil bernomor plat genap di tanggal genap dan mobil bernomor plat ganjil di tanggal ganjil.
Imbas dari aturan tersebut volume kendaraan meningkat di ruas jalan yang lain. Salah satunya Jalan Prof Dr Satrio, Jakarta Selatan. Jalan ini menjadi salah satu jalur favorit warga Jakarta untuk bergerilya mengakali aturan ganjil-genap.
Jalan dengan panjang 2 km ini menghubungkan dua jalan protokol Jakarta yang terkena aturan ganjil-genap yaitu Jalan HR Rasuna Said dan Jalan Jenderal Sudirman.
Jalan ini punya sejarah panjang. Jalan ini diambil dari nama gerilyawan yang seorang dokter. Satrio adalah mantan Menteri Kesehatan Republik Indonesia di era Orde Lama dan pernah menjadi Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto.
Sedangkan di masa perang kemerdekaan Satrio adalah seorang gerilyawan. Ia bergerilya di daerah Banten.
Selain berkarier di dunia militer, Satrio juga berkarier di dunia sipil. Ia pernah menjadi Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) dan menjadi dokter anak di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Maju ke masa sekarang, Satrio dikenal sebagai nama jalan yang dipenuhi dengan gedung pencakar langit, apartemen dan pusat perbelanjaan. Pengusaha asal Surabaya, Ciputra pun pernah bermimpi untuk menjadikan Jalan Prof Dr Satrio seperti Orchard Road Singapura.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: