Nisa, gadis asal Yogyakarta bergaji Rp2,6 miliar. (Dok. Pribadi)
Beberapa hari lalu cuitan akun @mentarisemesta di Twitter menjadi viral di berbagai media sosial. Khairunnisa Semesta nama asli akun tersebut berbagi kebahagiaan dengan diterima bekerja menjadi konsultan di Boston, Amerika Serikat.
Menariknya, dari pekerjaannya itu, Nisa sapaan akrabnya mendapatkan bayaran Rp2,6 miliar per tahun. Kepada Vivi Sanusi, Tim IDZ Creators, Nisa membagikan kisah perjuangannya lewat direc message Twitter.
Cita-cita Nisa bisa berkuliah dan bekerja di luar negeri ternyata telah diimpikannya sejak duduk di bangku SMP. Pada 2012, Nisa yang bersekolah di SMA 3 Yogyakarta tepatnya berada di kelas 11 berangkat ke Amerika Serikat mengikuti pertukaran pelajar di Minnesota.
Nisa berada di Minnesota selama setahun lewat program Kennedy Lugar Youth Exchange and Study yang disponsori oleh pemerintah Amerika. Sampai tahun 2013, ia belajar di Pipestone High School dan kembali ke Yogyakarta menyelesaikan kelas 12-nya dan lulus di tahun 2014.
S1 nya diselesaikan di New York University, Abu Dhabi mengambil bidang Biologi ndengan beasiswa penuh dari New York University, Abu Dhabi. Setelah lulus pada 2018, Nisa melanjutkan S3 dengan beasiswa penuh dari Duke University North Carolina.
Nisa yang sekarang berdomisili di North Carolina ini menuturkan ia bisa masuk universitas di Amerika menjadi mudah berkat pertukaran pelajar karena selama SMA. Enggak hanya itu, selama di Amerika ia banyak mengambil kelas level collage serta mengambil test SAT dan ACT yang bisa dipakai untuk mendaftar kuliah S1 di universitas Amerika.
Ia juga aktif mengikuti workshop di Washington DC, mengikuti lomba pidato, dan paduan suara. Sepulang dari pertukaran pelajar di Amerika, Nisa banyak mencari informasi melalui internet dan mendaftar ke berbagai universitas Amerika yang memberikan beasiswa.
Ia berhasil lolos di beberapa universitas dan pilihannya jatuh ke New York University, Abu Dhabi. Lulus dari sana ijazahnya sama dengan New York University yang ada di Amerika. Nisa mengungkapkan, kuliah di universitas yang bagus juga mempengaruhi mendapatkan pekerjaan yang bagus.
“Cari dan coba semua kesempatan akademik maupun profesional. Jangan ragu untuk mencoba dan jangan kalah sebelum bertanding,” ujar Nisa.
Ia bersyukur dengan pencapaiannya saat ini enggak lepas dari doa orang tuanya dan lingkungannya yang kondusif dan stabil. Saat ini Nisa kandidat PhD dengan fokus risetnya receptor signaling atau neuroscience.
Ia menuturkan di Amerika Serikat banyak program S3 bidang sains dan teknologi yang membolehkan mahasiswa S1 langsung masuk tanpa harus S2 dulu. Karena universitas di sana biasanya didukung dana oleh pemerintah. Mahasiswa juga mendapat uang sebesar 20 ribu sampai 40 ribu dollar AS per tahun.
Terlahir dari keluarga akademik, ayahnya PhD di Inggris dengan bidang yang sama dengan yang didalaminya sekarang yaitu molecular biology. Ibunya S2 di Indonesia dan kedua orang tuanya dosen di Yogyakarta.
Nisa enggak menyangka cuitannya mendadak viral, namun ia senang jadi bisa menginspirasi anak muda Indonesia. Rencana Nisa akan bekerja di Boston awal tahun depan.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: