Kategori Berita
Media Network
Selasa, 14 FEBRUARI 2023 • 15:21 WIB

Cerita Iptu Rohmat Kala Masih Hidup, Polisi Rela Ngojek Demi Rawat Puluhan Anak Yatim

Almarhum Iptu Rohmat, polisi rawat puluhan anak yatim dan terlantar. (Z Creators/Ahmad Fauzy)

Iptu Rohmat Tri Marwoto telah tutup usia pada 8 Februari 2023 lalu. Namun cerita inspirasinya menguat hingga 92 anak yatim tetap akan menjadi contoh teladan bagi siapapun.

Z Creators, Ahmad Fauzy akan mencoba menghadirkan cerita Kanit Reskrim Polsek Wungu Madiun ini. Perbincangan ini, dilakukan saat 2019 lalu. Hanya dengan modal percaya pasti ada rezeki dari Tuhan, Iptu Rohmat merawat anak asuh dengan berbagai latar belakang. 

Hal itu dilakukan oleh pria kelahiran 42 silam sejak 2007 di rumahnya di Desa Klegen Serut, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Iptu Rohmat mengasuh puluhan anak asuh.

Almarhum Iptu Rohmat, polisi rawat puluhan anak yatim dan terlantar. (Z Creators/Ahmad Fauzy)

Bangunan rumah Iptu Rohmat cukup besar. Di depan ada semacam perpusatakaan, lalu di tengah ada rumah induk, sebelah timur ada asrama untuk anak asuhnya, musala sementara sebelah barat ada toko kelontongan.

“Ya dari sini mulai mengasuh. Dari tahun 2007 silam. Bangunan yang sekarang jauh lebih baik daripada 12 tahun silam. Modalnya ada rezeki dari Tuhan,” katanya kala itu.

12 tahun silam perjalanan keluarga Iptu Rohmat mengasuh anak dengan latar belakang miskin yang hanya tinggal bersama neneknya. Sedangkan orang tua kandung si anak tidak tahu rimbanya. 

Almarhum Iptu Rohmat, polisi rawat puluhan anak yatim dan terlantar. (Z Creators/Ahmad Fauzy)

Saat itu, keluarga Iptu Rohmat sedang berlibur. Entah kekuatan darimana, akhirnya mengangkat anak asuh pertamanya itu. Rupanya, dari anak asuh yang namanya Ketut, kemudian saja anak terlantar, anak yatim hingga korban broken home yang ditemukan oleh keluarga Iptu Rohmat.

Mereka berprinsip anak itu bagaikan kertas putih. Mereka tidak mempunyai salah apapun. Yang membentuk mereka adalah lingkungan. Sehingga, jika menemukan anak jalanan selalu ditawari untuk ikut. 

Total dari tahun 2007 hingga 2019 sudah ada 92 anak yang diasuh. Mengasuh  puluhan anak tidak semudah yang dibayangkan. Apalagi tentang materi untuk mencukupi kebutuhan pangan, sandang dan sekolah anak asuhnya.

Almarhum Iptu Rohmat, polisi rawat puluhan anak yatim dan terlantar. (Z Creators/Ahmad Fauzy)

Saat pertama mulai mengasuh Iptu Rochmat masih berpangkat Bripda. Jika dihitung secara kalkulasi, untuk kehidupan sehari-hari tidak mencukupi. Apalagi saat mulai mengasuh pertama, Iptu Rohmat long distance dengan istrinya. Iptu Rohmat saat itu tugas di Brimbob Jakarta dan keluarga ada di Madiun.

Menurutnya, rezeki itu mengalir. Karena setelah piket di Brimob Jakarta, Iptu Rohmat memilih menjadi ojek konvensional untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Pindah di Madiun, Iptu Rohmat tidak menjadi tukang ojek. Dia memilih menyambi berjualan pulsa dan pembina pramuka di sekolah-sekolah.

Menurutnya, saat itu kerja jual pulsa cukup laku keras. Apalagi di rumahnya yang jauh dari perkotaan, tidak ada yang berjualan pulsa. Ia pun mengembangkan jualan pulsanya ke orang lain.

Iptu Rohmat juga mulai berkebun. Dia menanam beberapa bahan yang bisa dimakan. Seperti ketela, jagung dan sayur-sayuran. Terakhir, Iptu Rochmat juga menanam buah-buahan. Contohnya durian, jeruk, pisang sampai jambu.

Semua tanaman ya hasilnya dijual. Ada pula yang dimakan bersama  anak asuhnya untuk kudapan atau camilan saat sore hari. Hasil kebunnya itu di belikan gabah. Lalu gabahnya diselep jadi beras. Untuk makan juga. Yang jelas beli gabah lebih murah dibanding beli beras.

Selain itu, kata dia, untuk buah-buahan yang ditanam hasilnya juga dijual di toko buah miliknya. Yang menjaga toko buah gentian, kadang dirinya, kadang anak asuh. Lagi-lagi hasilnya untuk biaya hidup.

Dia juga melibatkan anak asuhnya dalam berusaha. Seperti bercocok tanam, pasti ada anak yang diajak. Dia tidak mau hanya sekedar mengasuh anak. Iptu Rochmat mengatakan jika anak asuhnya harus mempunyai keterampilan.

“Kelak jika mereka lulus dan menghadapi kehidupan  nyata mereka kuat. Mmepunyai ketrampilan,” pungkas lulusan SCAPA 2005 ini.

Artikel menarik lainnya: 

Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.

Z Creators

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERBARU

Cerita Iptu Rohmat Kala Masih Hidup, Polisi Rela Ngojek Demi Rawat Puluhan Anak Yatim

Link berhasil disalin!