Silat terlak atau silat sembilan (Z Creators/Muhammad Hijrah)
Cerita tentang sejarah Melayu, tidak terlepas dari para pendekar yang memiliki ketangkasan serta mahir mengeluarkan jurus andalan silat, yang kini menjadi warisan budaya.
Salah satunya silat terlak atau silat sembilan. Konon katanya, di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, para pendekar menggunakan silat ini sebagai kekuatan atau tameng pertahanan diri dari serangan musuh. Sehingga pihak lawan berpikir sepuluh kali untuk mengganggu.
Sayangnya, silat yang melegenda ini terancam punah keberadaannya di Kabupaten Langkat, akibat kurangnya minat generasi muda untuk berlatih.
Baca juga: Fakta Unik Efriel, Guru Tampan Viral Idola Para Murid Ternyata Atlet Pencak Silat
Rajali (60), warga Desa Perhiasan, Kecamatan Selesai, Kabupaten Langkat mencoba untuk mempertahankan silat legendaris ini meski tnggal beberapa murid yang berlatih.
Rajali mengaku dirinya sudah menjadi pelatih silat terlak sejak tahun 80. Namun menurutnya, minat generasi muda masih sangat kurang untuk berlatih silat terlak.
Dia menjelaskan, untuk belajar dan mahir melakukan gerakan silat terlak, harus belajar selama beberapa tahun. Katanya, gerakan 4 saja butuh waktu hingga 1 tahun untuk dipelajari.
Sedangkan gerakan silat sampai gerakan dua belas, setidaknya butuh waktu dua tahun untuk dapat menguasai gerakan silat.
"Apa lagi melakukan gerakan seperti meniti atau jalan diatas piring sambil, melakukan gerakan piring dan lilin tetap hidup di atas tangan, setelah itu melompat ke atas dulang," kata Rajali.
"Ini butuh latihan yang cukup, agar dapat melakukan gerakan seperti ini, dapat meringankan tubuh, piring yang di pijak tidak pecah, hinga melompat ke atas dulang agar seimbang," sambungnya.
Baca juga: Dikritik Pakai Jilbab Padahal Non Muslim, Pesilat Wanita ini Sebut Menjaga Kesopanan
Melakukan gerakan menaiki dulang, harus ada tata cara untuk meringankan tubuh, kalau tidak piring bisa pecah. Bahkan, pesilat bisa terluka karena kehilangan keseimbangan hingga terjatuh.
"Saat itu pertama kali kita latih piring pecah. Sudah kita ajarkan geraknya sudah mengerti dia mengentengkan badan," bebernya.
Rajali berharap, ada peran pemerintah untuk melestarikan silat legendaris ini. Supaya generasi muda memiliki minat untuk berlatih.
Artikel Menarik Lainnya:
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: