Senin, 16 JUNI 2025 • 21:11 WIB

Quarter Life Crisis Jadi Alasan Gen Z Mudah Resign? Ini Penjelasannya!

Author

Ilustrasi bingung tentukan tujuan hidup (Pexels)

INDOZONE.ID - Pernah dengar cerita anak muda yang baru kerja setahun tapi udah bilang, “Kayaknya aku mau resign deh”? Kalau iya, tenang, kamu nggak sendirian. Fenomena ini makin sering muncul di kalangan Gen Z. Tapi bukan karena mereka manja atau nggak tahan banting, ada hal yang lebih dalam yaitu quarter life crisis.

Apa Itu Quarter Life Crisis?

Quarter life crisis adalah masa di usia 20 sampai awal 30-an di mana seseorang merasa galau, bingung, dan kehilangan arah hidup. Biasanya muncul saat transisi dari dunia kuliah ke dunia kerja, atau ketika udah kerja tapi hidup rasanya gitu-gitu aja.

Gen Z sering kali mulai mempertanyakan jalan hidup mereka. Misalnya: “Ini beneran jalanku? Kenapa kerja rasanya cuma buat gaji, bukan buat hidup?” Dari pertanyaan seperti inilah, krisis mulai muncul. Dan salah satu efeknya? Dorongan kuat buat resign dan cari jalan baru.

Baca juga: Penyebab dan Cara Menghadapi Quarter Life Crisis di Usia 20-30 Tahun, Umur Segini Emang Lagi Lucu-lucunya

Kenapa Gen Z Rentan Alami Quarter Life Crisis?

  1. Tumbuh di Era Digital
    Gen Z hidup bareng media sosial. Tiap hari disuguhkan "highlight" hidup orang lain: kerja keren, bisnis sukses, liburan ke luar negeri. Standar sukses jadi tinggi dan kadang nggak realistis.

  2. Tekanan Ekspektasi Sosial
    Orang tua ingin kamu cepat mapan, nikah, punya rumah, karier stabil. Tapi kenyataannya? Gaji pas-pasan, harga rumah gila-gilaan, passion belum tentu ketemu.

  3. Bosannya Sama Hidup 'Standar'
    Gen Z pengen kerja yang punya makna, bukan cuma soal gaji. Kerja 9-to-5 tanpa tujuan bikin cepat burnout dan ingin coba hal yang lebih otentik.

Hubungan Quarter Life Crisis dan Budaya Resign

Quarter-life crisis bikin seseorang merasa stuck dan mulai merasa pekerjaan nggak lagi sesuai dengan nilai hidupnya. Resign pun jadi pilihan buat cari makna baru. Beberapa alasannya:

  • Lingkungan kerja toxic
    Gen Z pengen tempat kerja yang fleksibel, suportif, dan peduli kesehatan mental.

  • Nggak berkembang
    Kalau nggak ada ruang belajar atau jenjang karier, semangat kerja cepat hilang.

  • Pengen hidup yang lebih berarti
    Kadang bukan karena benci kerjaan, tapi karena ingin cari pengalaman baru, mulai bisnis, atau ambil jeda untuk eksplorasi diri.

Resign = Gagal? Belum Tentu!

Ilustrasi resign dari pekerjaan (workology.com)

Quarter-life crisis bisa jadi alarm dari semesta buat kamu berhenti dan refleksi: “Sebenarnya aku hidup buat apa?”
Resign bukan tanda gagal. Bisa jadi itu langkah awal menuju kehidupan yang lebih sesuai dengan jati diri kamu. Tapi tetap, jangan asal resign. Pastikan kamu:

  • Punya tabungan

  • Ada rencana ke depan

  • Dapat dukungan mental dan emosional

Tips Menghadapi Quarter Life Crisis Tanpa Panik

  1. Berhenti Bandingkan Diri
    Ingat, media sosial itu cuma sisi terang hidup orang. Fokus sama perjalananmu sendiri.

  2. Evaluasi Nilai-Nilai Hidup
    Apa yang kamu cari dalam hidup? Apa yang bikin kamu semangat tiap pagi? Tuliskan.

  3. Curhat ke Orang Terpercaya
    Bisa ke sahabat, keluarga, mentor, atau psikolog. Cerita bikin beban terasa lebih ringan.

  4. Ambil Langkah Kecil
    Nggak harus langsung pindah kerja. Mulai dari coba hobi baru, kursus, atau proyek kecil.

Quarter life crisis bukan akhir dari segalanya. Justru ini bisa jadi awal kamu mengenal diri lebih dalam dan hidup lebih bermakna. Gen Z bukan generasi lemah, kalian sadar diri, berani ambil keputusan, dan ingin hidup yang sejalan dengan hati.

Baca juga: 5 Tips Cerdas Atasi Quarter Life Crisis: Temukan Jalanmu Menuju Kebahagiaan

Kalau kamu sedang ada di fase ini, nggak apa-apa. Pelan-pelan, yuk cari cahaya di balik kabut quarter-life crisis. Karena kadang, pertanyaan besar dalam hidup hanya butuh ruang untuk dijawab, bukan dihindari.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Purwadhika.com, Medium.com