Kamis, 20 JULI 2023 • 17:14 WIB

12 Puisi Islami Pendek dan Singkat yang Menyentuh Hati, Terbaik!

Author

Puisi Islami

INDOZONE.ID - Ada banyak puisi bertema Islami yang berisi dakwah tentang kebaikan dalam ajaran agama Islam.

Puisi Islami ini biasanya mengandung kata-kata indah menyentuh hati, yang mampu memotivasi diri menjadi lebih baik.

Selain itu, puisi yang bersifat Islami juga bisa jadi pengingat untuk insaf dari dosa-dosa yang telah dilakukan.

Berikut kumpulan puisi Islami singkat dan pendek yang menyentuh hati tentang kehidupan dan bertema cinta, terbaik!

Puisi Islami Pendek

Puisi Islami pendek

Tak perlu panjang-panjang, puisi Islami pendek dan singkat namun penuh dengan makna, bisa jadi inspirasi.

1. Tuhan Cemburu

Pantas hatimu dibuat lara
Kisahmu diobrak abrik
Cintamu kepada makhluk terlalu besar
Hingga kepada Tuhanmu kau lupakan

Tuhanmu sedang cemburu

2. Allah Bersama Kita

Ketika kamu harus berlari
Padahal di sekitarmu gelap
Di saat kamu harus meraung
Padahal dunia sudah sunyi

Ketika kamu harus tetap hidup
Padahal semua telah tiada
Ingatlah satu saja
Allah bersama kita

3. Adikku

Di Aqsha adikku berkelana
Dengan bangga adikku bersuara
Di dada adikku merdeka
Dengan nyawa adikku membela

4. Malu

Aku malu ketika dianggap baik
Padahal aku pun tak mampu menghitung dosa yang teramat banyak

Jika ada yang menilaiku buruk
Lantas mengapa harus marah?

Sejatinya aku memang belum baik
Hanya saja Allah menutupi keburukanku

Baca Juga: 11 Puisi tentang 1 Muharram Tahun Baru Islam, Singkat Menyentuh Hati!

Puisi Cinta Islami

Puisi cinta Islami singkat

Puisi cinta Islami berisi tentang perasaan kasih kepada sesama manusia yang didasarkan atas izin Allah SWT.

5. Munajat Cinta

Oleh: Ana Rinda Musthofia

Dalam lingkaran waktu yang menuju batasnya
Senja mulai menjatuhkan sayapnya
Langit tiba pada tidurnya
Mengajak hari untuk terlelap pada peraduannya

Kepada hujan yang telah reda
Aku berucap doa-doa
Agar kita senantiasa bersama
Bahkan tatkala senja tiba

Pada waktu paling panjang
Aku berdoa semoga terus bersinar pada gemintang
Hidup panjang antariksa dan galaksinya
Menari indah para merpati di pagi harinya

Hingga di waktu kita tiada
Di saat kita tinggalkan dunia
Musim semi masih terbit bersama sang surya
Dan air mata tak lagi hinggap di ujung mata dunia

6. Cinta Padamu

Aku tidak mau mencintaimu dengan sederhana
Sebab cinta padamu bukan kesederhanaan
⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
Cinta padamu adalah kekuatan iman
Dan tak ada yang sederhana soal iman
⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
Cinta padamu adalah keyakinan pada pintu-pintu kedaulatan
⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
Cinta padamu adalah luka sekaligus merdeka

7. Buah Tangan Surga

Oleh: Ana Rinda Musthofia

Tak perlu kucari malam untuk mendapatkan purnama
Tidak pula harus kunanti pagi supaya dapat yang indah-indah selepas mentari tiba
Aku hanya perlu menyebut namamu
Atau sekedar menatap matamu

Tuhan sudah menyediakan segalanya padamu
Purnama dan bintang-bintang di matamu
Sang surya dari senyummu
Pegunungan dari hangat sikapmu
Atau semilir angin melalui tawa indahmu

Aku bagai mendapatkan seluruh semesta
Dengan memperoleh dirimu
Yang bagiku kau bagai buah tangan surga
Dan hadir melalui malaikat yang mendatangkanmu dari rahim nan hangat

Engkau adalah wujud purnama yang pernah kujatuhkan dalam bentuk doa
Sebuah munajat kata yang pernah pula kurangkai dari sebuah cerita
Perwujudan harapan yang pernah mereka ragu keberadaan
Dan kesejatian dari sebuah cinta yang langkah keberadaannya

8. Bintang Bersinar Di Matamu

Oleh: Ana Rinda Musthofia

Selepas hujan reda
Waktu telah tunduk pada malam
Hingga senja terusir dari peraduannya
Memaksa hari terus berjalan menuju tepi dermaga waktu

Di atas piramida takdir aku duduk mengukir waktu
Di mana sunyi terus menusuk-nusuk jiwaku
Mencoba merobohkanku
Dan menyeretku dalam kematian tanpa nama

Kemudian kau datang
Membawa sepucuk cahaya
Dari sepasang matamu yang indah
Dan saat itu aku sadar, bintang bersinar di matamu

Tuhan telah mengabulkan doaku
Setelah Ia membiarkanku bebas melepaskan kutukan
Dari hutan belantara
Yang tewas dalam racun kepedihan

Terima kasih hadir dalam takdirku
Menghadirkan bintang-bintang dimatamu
Membawa sang surya dalam wujudmu
Sebelum aku tewas dalam kehampaan yang panjang

Baca Juga: 15 Puisi Galau Pendek tentang Cinta dan Patah Hati, Sedih!

Puisi Islami Menyentuh Hati

Puisi Islami menyentuh hati

Agar lebih memahami makna Islam yang sesungguhnya, puisi Islami menyentuh hati bisa jadi bahan renungan terbaik.

9. Tuhan Aku Rindu

Tuhan
Suaraku berawal dari sunyi lantas kata
Di bibirku terasa pedas
Menyanyi malam dalam doa
Saatnya kuberteriak

Tuhan
Kamu adalah sajak-sajak manis
Dalam jenggala waktu
Aku lelah menunggu-Mu

Tuhan
Izinkan kuselami keteduhan-Mu
Walau sekali pun aku tak raba
Tuhan aku rindu

10. Kita dan Doa-Doa

Pada semesta yang dialiri sungai gangga
Dibasahi sungai nil nan mulia
Dipeluk japa dan litani
Atma-atma kudus meminta tiada henti

Para umbu memanjat doa-doa
Teruntuk tunas-tunas mereka
Tapi orang-orang yang mengaku pemegang nirwana
Sibuk mengijak-injak prasasti mereka

Lidah mereka melepaskan kutukan
Serapah yang merendahkan sesama insan
Hingga gonggongan anjing menjadi lebih mulia
Dari kata dan tindak tanduk mereka

Dewata, Yesus, Allah atau apapun para insan menyebut-Nya
Setiap kita punya cara untuk meminta
Punya jalan untuk bersujud pada-Nya
Perkara benar atau salah ada dalam genggam-Nya
Bukan pada ujung lidah kita

Tuhan saja tak pernah berseteru perihal diri-Nya
Lantas kenapa kita baku hantam atas nama-Nya?
Mungkin sembah kalian pada Sang Pencipta
Namun pada kehendak ambisi semata

11. Lihat Rindu

Oleh: Firman Teguh

Lihat rindu, bersemi bertebaran di mana-mana
Aku tulus berdiri dibelai itu
Lihat matahari, sinarnya hangat segarkan mata
Aku menyesap teh hangat menatap terpaku

Ia nyata tak terwujud seperti kita
Kita fana tak berwujud seperti dia
Tinggi pohon kurma di atas gunung tursina
Sejuknya menelusup sampai jiwa

Lihat bulan, di malam-malam munajat
Sepi diiringi lantunan bunyi
Irama itu ada tanpa bisa aku lihat
Tidak! Ini nyata tak lagi mimpi

Wahai pemangku kuasa jiwaku
Aku bersumpah atas takhta kuasamu
Aku berserah atas raga dan seluruhku
Wahai pemilik waktu, aku, kamu, Aku

12. Di Sana dan Di Sini

Oleh: Al-Ghozali

Di sana
Besi, beton, dan ketakutan
Tumbuh di mana-mana
Asap, debu, dan bau
Berkembang biak
Setiap malam
Sampai jelang Subuh
⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
Ada ibu menggendong anaknya
Atau baju anaknya
Atau belulang anaknya
Ia terus menggelar
Hati yang jembar
Di tengah asusila kemanusiaan
Yang makin sangar
Dan kian liar
⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
Di sini
Kita cuma minum
Kopi dioplos koran
Koran lokal soal nikahan
Atau anak muda yang pacaran
Lalu bersandar lagi di dipan
⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
Atau nyenyak di balik kelambu
Mematikan semua berita pilu
Pura-pura sudah tahu
Membisu
Dan bodo ah entah


Itulah kumpulan puisi bertema Islami singkat dan pendek yang menyentuh hati. Mana nih puisi Islami favorit kamu?

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: