INDOZONE.ID - Hidup bahagia merupakan dambaan banyak orang. Tidak jarang banyak orang melakukan berbagai cara untuk meraih kebahagiaan dalam hidup.
Bentuk hidup bahagia pada seseorang dapat berbeda-beda. Mulai dari hal kecil dan sederhana, sampai pada hal besar seperti mendapat hadiah, liburan bersama keluarga, mendapat kenaikan gaji, hingga meraih cita-cita.
Demikian halnya dengan cara meraih hidup bahagia pada setiap orang juga berbeda-beda. Mulai dari hal yang mudah sampai pada hal yang sulit.
Namun, ada satu cara yang jarang diketahui, bahkan sering disepelekan, padahal sangat efektif dalam meraih kebahagiaan. Yakni tidur yang cukup.
Penelitian bahkan menyebutkan bahwa kurang tidur satu jam dari biasanya, sudah cukup membuat seseorang sengsara dalam hidupnya.
Baca Juga: 5 Fakta Menarik Bhutan, Negara Paling Bahagia di Dunia yang Rakyatnya Dilarang Miskin
Kurang tidur dapat membuat seseorang merasa kurang positif dan kurang bahagia dalam menjalani hari-harinya. Perihal itu dibuktikan oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh beberapa ahli.
Para peneliti telah mengamati kurang lebih 154 penelitian yang berlangsung selama lebih dari 50 tahun, serta melibatkan lebih dari 5.000 orang berusia 7 sampai 79 tahun, tentang kurang tidur.
Hasilnya cukup mencengangkan. Pasalnya dari ratusan penelitian tersebut, para peneliti menyimpulkan bahwa begadang dapat membuat seseorang kurang bersemangat menjalani hidup keesokan harinya.
Mengutip Daily Mail, Minggu (31/12/2023), temuan penelitian tersebut menegaskan bahwa kurang tidur dari biasanya, berapapun jumlahnya, dapat membuat seseorang merasa kurang positif dan kurang bahagia.
Perasaan positif pada orang yang kurang tidur biasanya berkurang, seperti berkurangnya antusiasme dan berkurangnya kebahagiaan.
Hal itu akan tampak lebih parah jika seseorang mengalami kurang tidur hingga empat jam dari biasanya.
Selain kurangnya perasaan positif, kurang tidur juga dapat menyebabkan obesitas, kehilangan ingatan, diabetes, penyakit jantung, emosi yang meningkat dan tidak stabil, gangguan kemampuan belajar, dan berkurangnya respon imun, sehingga membuat seseorang rentan terhadap berbagai penyakit.
Penelitian yang dipimpin oleh Dr Jo Bower dari University of East Anglia tersebut juga menemukan bahwa orang yang kurang tidur, juga kurang peduli terhadap sekitar.
Hal yang lebih mengkhawatirkan adalah bahwa orang yang kurang tidur mengalami penurunan emosi positif, dan sebaliknya mengalami peningkatan perasaan negatif seperti kesedihan dan kekhawatiran.
Baca Juga: 7 Aturan yang Kamu Harus Tahu untuk Bisa Merasa Hidup Lebih Bahagia
Hal ini terjadi karena menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Psychological Bulletin, kurang tidur menyebabkan tubuh melepaskan hormon stres kortisol dalam jumlah yang tinggi, yaitu hormon yang berfungsi menyediakan energi melimpah bagi tubuh saat berada dalam ancaman, tekanan atau stres.
Hal ini menimbulkan gejala fisik kecemasan, pernapasan bergerak cepat, dan detak jantung yang tinggi.
Kurang tidur juga dapat mengubah jumlah serotonin yang diproduksi oleh otak. Serotonin adalah hormon yang bertugas membawa pesan antar sel dalam otak. Hormon ini berperan dalam memperbaiki suasana hati jadi lebih baik, agar seseorang merasa lebih bahagia.
Sehingga kurangnya serotonin membuat seseorang merasa depresi, rendahnya perasaan bahagia, dan berkurangnya harga diri.
Tidak hanya itu, kurang tidur juga dapat berkaitan dengan beberapa masalah kesehatan kronis seperti sleep apnea, penyakit jantung, ginjal, tekanan darah tinggi, diabetes, stroke, obesitas, dan depresi.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Daily Mail