Rabu, 20 MARET 2024 • 07:05 WIB

Kisah Wanita Pemabuk Memilih Mualaf karena Suasana Bulan Ramadan

Author

Ilustrasi wanita muslimah.

INDOZONE.ID - Sherley, seorang wanita yang pernah hidup dalam bayang-bayang ketidakpastian dan kegelapan, kini menemukan cahaya dalam keheningan. Kehidupannya dipenuhi dengan cobaan, termasuk perpisahan orang tuanya pada usia 16 tahun.

Perpisahan itu tidak hanya mengoyak hatinya tetapi juga membawa gelombang-gelombang kecemasan dan kesedihan yang menghantui setiap langkah hidupnya.

Kesehatan mentalnya terkoyak, bahkan terjerat dalam belenggu pecandu alkohol. Namun, di tengah gelombang penderitaan itu, ada sebuah titik terang yang muncul.
 
Baca Juga: Lil Jon, Produser dan Rapper Ternama AS, Mualaf Sebelum Melaksanakan Sholat Jumat
 
Sherley mulai bekerja dan bertemu dengan sejumlah muslimah yang membawa cahaya kehidupan baru baginya.
 
Mereka tidak hanya menunjukkan kehangatan dan perhatian, tetapi juga memberikan dukungan yang luar biasa saat Sherley membutuhkannya.
 
Interaksi dengan teman-teman muslimahnya membuka mata Sherly terhadap kehangatan dan kepedulian yang ditunjukkan dalam ajaran Islam. 
 
Perjalanan spiritualnya dimulai dari sinar kebaikan yang dipancarkan terhadap ketertarikannya dengan suasana bulan Ramadhan.
 
Suasana bulan Ramadhan membuat Sherley terkesan karena dapat dikelilingi muslimah yang menjadikan iman sebagai landasan hidup.
 
Namun, proses menuju hidayah tidaklah mudah bagi Sherley. Awal masuk perguruan tinggi, dia terjerumus dalam lingkaran mabuk-mabukan.
 
Hal ini mengancam kesehatan dan keseimbangan mentalnya karena pertama kali jauh dari rumahnya. Kecemasan, depresi, dan rasa bersalah menjadi teman setianya di masa itu.
 
Tetapi, di antara kegelapan itu, ada suara kecil yang menuntunnya. Temannya menyarankan Sherley untuk mempelajari Islam.
 
Meski awalnya saran itu ia hiraukan karena konflik batin yang dialaminya, Sherley memutuskan untuk memulai perjalanan hijrahnya dengan membaca terjemahan Al-Quran digital.
 
Pada titik ini, Sherley tidak tahu bahwa langkah-langkah kecilnya akan membawanya pada pintu hidayah yang sesungguhnya.
 
Islam bukan hanya agama bagi Sherley, tetapi juga sebuah jalan menuju kebenaran yang selama ini ia cari.
 
"Bagi saya, islam mengajarkan kebenaran. Dengan islam saya bisa mengambil hidup saya kembali. Mengetahui asal usul Segalanya, dan Saya tidak merasakan hal ini dalam agama kristen", jelasnya seperti dikutip dari tayangan youtube Ummu TV.
 
Keputusannya untuk menjadi mualaf tidak terjadi begitu saja. Dia mendapat dukungan dan saran dari teman-temannya, yang mengingatkannya untuk memastikan bahwa langkah ini diambil dengan matang. Dan pada akhirnya, Sherley mengucapkan syahadat dengan penuh keyakinan dan rasa bangga.
 
Keputusan ini tidak hanya menandai akhir dari masa kegelapan dalam hidupnya, tetapi juga awal dari sebuah perjalanan baru yang penuh dengan kedamaian dan kebahagiaan.
 
Kisah Sherley menginspirasi banyak orang, bukan hanya sebagai cerminan perjalanan spiritual seseorang, tetapi juga sebagai bukti bahwa cahaya selalu hadir di tengah kegelapan.
 
Dalam setiap langkah kecil yang diambil dengan keteguhan hati, kita bisa menemukan kekuatan untuk bangkit dan menemukan jalan kita menuju kebenaran.
 
Baca Juga: Aktivis AS, Shaun King dan Istrinya Mualaf pada Malam Pertama Ramadan 1445 H
 
Sherley adalah bukti Hidup, bahwa setiap orang memiliki potensi untuk berubah dan menemukan arti sejati dalam hidupnya.
 

 

Writer: Victor Median


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

 
 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: YouTube/Ummu TV