Inovasi Perlindungan Tanam 1.500 Bibit Mangrove: Lanjutkan Komitmen Keberlanjutan untuk Masa Depan
INDOZONE.ID - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bekerja sama dengan Pusat Riset Biomassa dan Bioproduk (PRBB) serta Yayasan Bakau Manfaat Universal (BAKAU-MU) telah memulai sebuah inisiatif yang menjanjikan untuk membantu rehabilitasi mangrove di Demak.
Melalui pengembangan teknologi Alat Penahan Ombak (APO) berbasis limbah plastik, proyek ini menargetkan peningkatan perlindungan terhadap mangrove dari dampak abrasi dan banjir rob yang mengancam wilayah tersebut.
Kepala PRBB BRIN, Akbar Hanif Dawam Abdullah, menjelaskan bahwa Kabupaten Demak merupakan salah satu wilayah yang terkena dampak ekstrim dari fenomena abrasi dan banjir rob.
Baca Juga: Kemnaker Berharap Banyak Peserta SSW Bekerja di Jepang
Meskipun upaya penanaman mangrove telah dilakukan, namun tantangan utama terletak pada ketahanan mangrove terhadap gelombang air laut yang kuat. Inilah yang memicu strategi penggunaan APO sebagai salah satu solusi untuk mengatasi masalah tersebut.
Penelitian yang dipimpin oleh Pusat Riset Oseanografi BRIN, dengan Yaya Lhya Ulumuddin sebagai salah satu penelitinya, menyoroti perlunya perlindungan terhadap mangrove yang baru ditanam di pesisir.
Mangrove membutuhkan perlindungan terhadap gelombang agar dapat tumbuh dengan baik. Dengan menggunakan limbah plastik sebagai bahan pembuatan APO, diharapkan dapat memberikan perlindungan yang efektif sambil memanfaatkan sumber daya yang sudah ada.
Baca Juga: Kemnaker Terus Berupaya Tingkatkan Kerja Sama Pengembangan SDM dengan Jepang
Namun, penggunaan plastik dalam pembuatan APO tidak lepas dari perhatian akan potensi pencemaran lingkungan. Namun, dengan memanfaatkan plastik yang sudah ada sebagai bahan baku, proyek ini menawarkan solusi yang berkelanjutan dalam upaya rehabilitasi mangrove.
Meskipun masih dalam tahap pengembangan dan pengujian, kerja sama ini diharapkan dapat menghasilkan teknologi yang tidak hanya efektif tetapi juga ramah lingkungan.
Lanjutkan Komitmen Keberlanjutan untuk Masa Depan
Sementara itu, sebagai bentuk perwujudan komitmen berkelanjutan dalam melestarikan lingkungan, Acer Indonesia pada Selasa (23/4/2024) memulai penanaman ribuan mangrove, yang merupakan bagian dari rangkaian perayaan 25 tahun Acer di Indonesia.
Kegiatan ini juga merupakan bagian dari rangkaian inisiatif #SayangBumi yang sudah diluncurkan di beberapa tahun terakhir, sekaligus sebagai peringatan Hari Bumi Sedunia yang dirayakan setiap tahunnya pada 22 April.
Penanaman 1.500 bibit mangrove yang dilakukan pada hari ini di Kawasan Konservasi Alam Mangrove, Pantai Tanjung Pasir, Tangerang, Banten merupakan bagian dari total 2.500 mangrove yang akan ditanam dalam rentang April dan Mei 2024.
Leny Ng, Presiden Direktur Acer Indonesia, mengatakan, Selama 25 tahun perjalanan Acer di Indonesia, Acer telah tumbuh sebagai pemimpin dalam industri teknologi yang memiliki visi keberlanjutan, salah satunya dengan mendorong inovasi perangkat teknologi sesuai kebutuhan masa kini.
Baca Juga: Tanam Mangrove, Jadi Cara Pandawa Ganjar Ajak Warga Desa Ujang Jaga Lingkungan
"Kami percaya bahwa masa depan teknologi harus selaras dengan keberlanjutan lingkungan. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam upaya bersama dalam menjaga kelestarian bumi, salah satunya dengan mendukung konservasi mangrove sebagai bagian dari inisiatif #SayangBumi demi menciptakan masa depan yang lebih baik untuk generasi mendatang.” ujarnya.
Salah satu komitmennya untuk mendukung usaha keberlanjutan tercermin pada produk laptop yang ramah lingkungan.
Inovasi ini sesuai dengan prinsip Acer terhadap lingkungan, yang selaras dengan misi penanaman mangrove kali ini, yakni sebagai upaya berkelanjutan dalam mendorong dampak positif bagi lingkungan sekitar.
Mangrove telah terbukti efektif dalam melindungi habitat pesisir. Selain itu, mangrove memiliki karakteristik banyak daun dan berpotensi besar dalam menyerap lebih banyak karbon sehingga dapat menyerap emisi gas karbon secara optimal karena tumbuhan ini memiliki sistem akar kapas dengan struktur yang unik. Bahkan 1 hektar mangrove dapat menyerap 39,75 juta ton karbondioksida atau CO2 per tahun.
Writer: Ananda F.L
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: BRIN