Rabu, 01 MEI 2024 • 23:59 WIB

Studi: Pria Menjadi Lebih Manja Saat Sakit? Mengapa Hal Ini Terjadi?

Author

Ilustrasi pria lagi sakit (freepik)

INDOZONE.ID - Pernah dengar tentang "man flu"? Ya, itu kondisi "spesial" di mana pria terlihat seolah-olah jadi makhluk paling membutuhkan perhatian sedunia ketika mereka sakit.

Persepsi umum menyatakan bahwa pria cenderung lebih manja saat sakit dibandingkan wanita. Perilaku ini seringkali digambarkan dengan cengeng, mudah marah, dan lebih banyak menuntut perhatian. 

Salah satu penelitian yang dilakukan oleh Dr. Robert L. Wergin menemukan bahwa pria lebih sering melaporkan gejala penyakit yang lebih parah dan membutuhkan lebih banyak perhatian dan bantuan saat sakit, karena kepribadian. 

Beberapa studi yang meneliti tentang perilaku pria saat sakit dan faktor-faktor yang mendasarinya.

Tinjauan Studi

1. Studi 1 dari University of Glasgow 

Penelitian yang dilakukan oleh University of Glasgow di Inggris menemukan bahwa pria memang cenderung lebih sering mengeluhkan gejala sakit dibandingkan wanita. Pria juga lebih mungkin untuk mengunjungi dokter dan menggunakan obat-obatan.

Baca Juga: Studi: Manusia Mulai Jarang Tertawa pada Usia 23 Tahun karena Beban Pikiran, Mitos atau Fakta?

2. Studi 2 dari University of California

Sebuah studi dari University of California, San Francisco, meneliti aktivitas otak pria dan wanita saat mengalami sakit.

Hasilnya menunjukkan bahwa pria mengalami aktivasi yang lebih tinggi di area otak yang terkait dengan rasa sakit dan penghargaan, yang dapat menjelaskan mengapa mereka lebih sering mengeluh dan mencari bantuan.

3. Studi 3 dari University of Maryland

Penelitian lain dari University of Maryland menemukan bahwa norma gender dan ekspektasi sosial berperan dalam perilaku pria saat sakit.

Pria dibesarkan dengan ekspektasi untuk menjadi kuat dan tangguh, sehingga ketika mereka sakit, mereka mungkin merasa perlu menunjukkan kelemahan mereka dan mencari bantuan.

Penelitian yang dibahas menunjukkan adanya bukti bahwa pria memang cenderung mengeluh dan menunjukkan rasa sakit lebih gamblang dibandingkan wanita. Faktor biologis seperti hormon testosteron, faktor psikologis seperti norma gender, dan faktor budaya semuanya berperan dalam perilaku ini.

Baca Juga: Studi Sebut Mendengar Lagu-lagu Lawas Ternyata Bisa Kurangi Stress

Penting untuk dicatat bahwa ini hanyalah generalisasi dan tidak semua pria berperilaku dengan cara yang sama saat sakit.

Lebih banyak penelitian diperlukan untuk memahami lebih dalam tentang fenomena ini dan bagaimana hal itu dapat memengaruhi kesehatan dan kesejahteraan pria.

Pada akhirnya, yang terpenting adalah memahami bahwa pria dan wanita bisa jadi memiliki cara yang berbeda dalam mengekspresikan rasa sakit dan kebutuhan mereka.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Instagram/ Folkative