Puluhan Pegiat Seni Macapat Unjuk Kebolehan di Acara 'Macapat Senja', Ajak Lestarikan Peninggalan Nenek Moyang
INDOZONE.ID - Di tengah arus perubahan kebudayaan yang kian tak terbendung, Dinas Kebudayaan (Kundah Kabudayan) Kota Yogyakarta bekerja sama dengan Macapat Project sukses menggelar pentas macapat.
Pentas macapat kali ini mengangkat tema "Membumikan Ilmu dan Berkomunikasi Kebudayaan", yang digelar di Taman Budaya Embung Giwangan, Umbulharjo, Kota Yogyakarta pada Selasa (7/5/2023).
Dalam acara tersebut, sekitar 25 orang menampilkan berbagai pertunjukan seni seperti macapat, tari, geguritan dan sedekah alam melalui Pentas Macapat Senja yang diikuti dari sejumlah komunitas macapat dari berbagai kecamatan.
Menariknya, penampilan macapat itu diikuti oleh penampil dari berbagai lintas usia, mulai dari sekolah dasar (SD) hingga seniman macapat yang sudah senior.
Seluruh penampil menunjukkan bakat mereka di depan masyarakat yang datang.
Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Yetti Martanti yang ikut menikmati kesenian tradisional tersebut mengapresiasi pentas macapat ini.
Pihaknya mengajak seluruh masyarakat, terutama generasi muda untuk tetap melestarikan peninggalan karya nenek moyang.
"Ini merupakan hasil kerja masyarakat kota yogyakarta mengembalikan kebudayaan macapat, Seni istimewa gelar Macapat Senja, semangat luhur anak-anak Yogyakarta dalam menjaga ditengah arus modernisasi," kata Yetti dalam sambutannya, Selasa (07/05/2024).
Yetti berharap, seni kebudayaan melalui macapat seperti ini tidak hanya sekedar membaca semata, namun juga sebagai refleksi perjuangan dalam membumikan Ilmu dan cita-cita Kota Yogyakarta yang kaya akan sejarah dan budaya.
Selain itu menurut Yetti, dengan adanya Taman Budaya Embung Giwangan yang baru saja menyelesaikan konstruksinya dapat dimanfaatkan sebaik mungkin terutama dalam melestarikan seni dan budaya
"Melalui Macapat Senja, mengundang generasi muda untuk merangkul peran aktif mereka, merekalah pioner dan penerus. Jadi marilah bersama meniti jejak leluhur dan menorehkan catatan baru dalam kebudayaan kita," harapnya.
Sementara itu, Penggiat Seni Macapat di Kota Yogyakarta sekaligus pimpinan produksi pentas macapat, Danang Rusmandoko menyebut seiring berkembangnya zaman, kebudayaan akan menyesuaikan dengan tema yang ada, permasalahan yang terjadi atau memperingati momentum tertentu.
Ia juga menyampaikan bahwa seni macapat tidak hanya saklek yang dilakukan secara konvensional.
Danang pun mengapresiasi semangat anak-anak muda yang masih mau melanjutkan untuk mempelajari Macapat.
"Kebetulan anak-anak itu bukan yang tidak bisa sama sekali, mereka sudah berpengalaman dalam macapat bahkan sebagian telah menjadi juara kompetisi Bahasa dan Sastra di Tahun 2023," bebernya.
Danang merasa senang dengan terselenggaranya acara tersebut, terlebih mendapat dukugan dari Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta untuk menunjang berbagai pertunjukan yang diselenggarakan oleh Macapat Project Selama ini.
Danang menambahkan, dirinya bersama tim melakukan latihan untuk tampil di Taman Budaya Giwangan sekitar 10 kali latihan.
"Buat tampil disini kita latihan sekitar 10 kali ya, tapi latihannya enggak cuma satu tempat saja, misal hari ini ditempatnya A besoknya B, bahkan pernah juga latihan diruang terbuka hujau,"terangnya.
Di sisi lain, pihaknya ingin mempopulerkan macapat Yogyakarta ini keluar Yogyakarta.
"Kalau ke luar Jogja belum ya, tapi semoga aja bisa, dan seperti yang saya katakan tadi baik nantinya tampil di Jogja ataupun luar Jogja kita selalu siap menampilkan sesuai temanya," pungkasnya.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan Langsung