INDOZONE.ID - Kerangka seorang ibu dan anaknya ditemukan di sebuah rumah terbengkalai di Kompleks Tani Mulya Indah, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat.
Korban antara lain Iguh Indah Hayati (55) dan anaknya Elia Imanuel Putra (24).
Baca Juga: Kisah Dua Ibu Bersahabat Hingga Jadi Besan, Netizen: Sahabat Sejati Beneran Ada!
Penemuan kerangka manusia yang tak lain kedua korban ini dilakukan oleh Mudjoyo Tjandra yang merupakan suami dan ayah dari korban. Mudjoyo terakhir kali berkomunikasi dengan Elia pada November 2018.
Ketua RT setempat dan teman dekat Iguh, Entin, juga mengonfirmasi bahwa interaksi terakhir dengan mereka terjadi pada tahun 2018.
Penemuan kerangka ini mengungkapkan pesan-pesan haru yang ditulis di dinding rumah, yang diduga merupakan curahan hati dari Iguh dan Elia sebelum mereka meninggal.
Baca Juga: Viral Tren Usap Pantat Domba di China, Dianggap Bisa Hilangkan Stres!
Pesan dari Sang Ibu
Iguh Indah Hayati menulis pesan menyentuh di dinding rumahnya, mencurahkan rasa kecewa dan harapannya untuk masa depan:
"Jika kau menikah lagi, tolong jangan sakiti istri ketigamu. Aku tahu kau sudah meminang istri baru dari Ciamis, yang foto bersamamu di FB Hendra Setiawan. Di kolom komentar tertulis mengingat karena kau pernah gagal menjalani hubungan dengan istri pertama, Leony Maria Theressia."
Baca Juga: Penelitian Harvard University: Sikap Lebih Menentukan Kesuksesan daripada Nilai Sekolah
"Aku meminta rumah ini diwakafkan untuk mesjid Tanimulya. Jika Mudjoyo Tjandra tidak menyerahkan rumah ini untuk didirikan mesjid, berarti dia sudah menjadi penjahat karena merebut hak saya dan warga Tanimulya. Pak RT, tolong tagih rumah ini dan pastikan jadi mesjid atas kematian saya."
Baca Juga: Bangkitkan Imajinasi si Kecil, Berikut 3 Ide Petualangan Seru Bersama Anak-anak
Curahan Hati Sang Anak
Elia Imanuel Putra, anak Iguh, juga meninggalkan pesan yang penuh kesedihan dan kekecewaan:
"Aku hanya meminta uang sekolah, tapi kau bersikap seperti itu. Kau selalu bilang raihlah cita-citamu setinggi langit, tapi kau tidak mendukung aku dengan biaya sekolah. Maafkan aku karena tidak bisa menjadi anak yang sempurna, karena manusia tidak ada yang sempurna. Bahkan istrimu saja kau tinggalkan karena kau menuntut kesempurnaan darinya. Tapi ketahuilah, hanya Tuhan yang sempurna."
Baca Juga: Dedikasi Dr. Hamid Choi: 7 Tahun Menerjemahkan Al Quran dan Hadits ke Bahasa Korea
Penyelidikan Masih Berlanjut
Polisi masih terus menyelidiki kasus ibu dan anak tewas tinggal kerangka ini untuk menemukan penyebab pasti kematian Iguh dan Elia.
Pesan haru di dinding ini memberikan wawasan tentang hubungan keluarga yang bermasalah dan kondisi emosional korban sebelum mereka meninggal.
Penemuan kerangka dan pesan haru di dinding ini mengejutkan masyarakat setempat dan menimbulkan banyak pertanyaan tentang apa yang sebenarnya terjadi selama beberapa tahun terakhir.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Instagram @ahquote