INDOZONE.ID - Yohanes Ande Kala, yang lebih dikenal sebagai Joni, pemuda asal Nusa Tenggara Timur (NTT) yang pernah viral karena aksi heroiknya memanjat tiang bendera saat upacara peringatan HUT ke-73 RI, tidak lolos seleksi masuk TNI AD.
Kodam IX/Udayana memberikan penjelasan terkait hal ini. Pihak TNI mengatakan Joni diberi kesempatan untuk melanjutkan serangkaian tes yang ada di Kota Kupang.
"Joni diberikan kesempatan untuk melanjutkan serangkaian tes yang berlangsung di Kota Kupang, wilayah Korem 161/WS," kata Kepala Penerangan Kodam IX/Udayana, Kolonel Inf Agung Udayana, seperti dikutip dari akun @mood.jakarta, Kamis (8/8/2024).
Baca Juga: Perempuan Disabilitas yang Memiliki UMKM Bisa Dapat Bantuan Modal dan Pendampingan, Simak Caranya!
Agung menjelaskan bahwa proses seleksi dari Kodam IX/Udayana sudah dimulai hari ini. Pendaftaran anggota TNI mensyaratkan tinggi badan minimal 163 sentimeter (cm).
Namun, untuk daerah tertinggal seperti di NTT, ada ketentuan khusus yang menetapkan tinggi badan minimal 160 cm.
"Joni memiliki tinggi badan hanya 155,8 cm. Namun ini masih tahap administrasi," kata Agung.
Selain tinggi badan, ada serangkaian tes yang wajib dijalani semua calon tentara, termasuk Joni. Tes-tes tersebut meliputi kesehatan, postur, jasmani, akademik, dan psikotes.
Piagam Penghargaan dari Panglima TNI dan Mendikbud yang diterima Joni berkat aksi heroiknya saat upacara peringatan HUT RI ke-73 juga akan dipertimbangkan.
Kemudian, hasil serangkaian tes akan dilaporkan ke Mabes TNI AD (Mabesad).
"Nah kalau memang ada poin-poin potensi yang bersangkutan sebagai keunggulan khusus yang bisa menutup kekurangan tadi, ya kami laporkan ke Mabesad," jelas Agung.
Penulis: Nadya Mayangsari
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Instagram @mood.jakarta