Minggu, 25 AGUSTUS 2024 • 22:24 WIB

10 Contoh Puisi tentang Demokrasi Indonesia, Penuh Kritikan!

Author

Ilustrasi puisi demokrasi

INDOZONE.ID - Keadaan demokrasi di suatu negara bisa menjadi salah satu inspirasi bagi bangsanya dalam membuat puisi.

Puisi yang berisi tentang demokrasi biasanya adalah curahan hati para rakyatnya yang kecewa dan putus asa.

Selain itu, puisi mengenai demokrasi juga dapat menjadi bentuk perlawanan terhadap keputusan yang tidak adil.

INDOZONE sudah merangkum beberapa contoh puisi pendek dan singkat tentang demokrasi khususnya saat pemilu.

Puisi Singkat Demokrasi

Ilustrasi mengibarkan bendera untuk demokrasi

Puisi demokrasi yang singkat namun penuh makna mendalam adalah pilihan terbaik untuk dibagikan kepada sesama.

1. Negara Humoris

Oleh: Steva Asmara

Bukannya aku sok kritis
Hanya saja begitu ironis
Rakyat kecil hanya meringis
Melihat keadilan sedang diiris-iris
Oleh kaum-kaum kapitalis
Yang berambut klimis
Dan berpakaian necis
Katanya negara demokratis
Tapi suara rakyat tidak digubris
Di negara yang begitu humoris

2. Demokrasi Korporasi

Persetan dengan namanya aspirasi
Jikalau semuanya hanya mencari sensasi
Omong kosong itu demokrasi
Apabila semuanya bisa dikorupsi

Percuma kita berargumentasi dan berdiskusi
Untuk mempertahankan ideologi luhur konstitusi
Apabila ternyata semuanya telah dikooptasi
Oleh para pecandu dan pemangku oligarki

Orde Reformasi yang kini tinggal nama
Karena hanya diisi oleh para badut negara
Hasil negosiasi antar korporasi aspirasi
Bukan hasil murni dari pesta demokrasi

3. Prakarsa Sang Penguasa

Diam membatas bahasa
Saat niat tak rujuk untuk dilaksana,
Bukan gerak penentu arah
Meskipun guratan paragraf telah ternaskah

Apa yang terjadi?
Berpura hati meneliti
Padahal pikiran sudah menjadi-jadi

Namun, pribadi tak makbul untuk berdiri
Sebab kuasa telah mendemosi demokrasi

4. Demokrasi yang Entah

Ada dengung memenuhi segala ruang
Menjelma tanpa kepala, kian sumbang
Di sini hanya gulita
Para pencari makna mendadak buta

Demokrasi kian entah
Padahal ia tak lahir di negeri antah berantah
Ia membuat orang-orang seketika menjadi latah
Saling memaki, saling mencaci memperebutkan tuah

Ah, ini membuatku ingin muntah
Di manakah nurani
Jika hati saling benci
Negeri jadi begini entah apalagi
Demokrasi yang mana ini?

Contoh Puisi Mengenai Demokrasi

Ilustrasi bendera merah putih mengingatkan akan demokrasi

Ada beberapa puisi tentang demokrasi yang dapat kita resapi untuk menghadapi kondisi masa kini, di antaranya seperti berikut:

5. Demokrasi Kah Kita

Oleh: Nadhir Wardhana Salama

Apa kabar demokrasi?
Kabar baik kah demokrasi di negeri ini?
Kabar baik kah kesehatan konstitusi?
Di negeri yang menjunjung tinggi hak asasi

Sudah kah demokrasi negeri ini
Sudah kah bersendi pada birokrasi
Yang merantai para pemimpin negeri
Agar tidak lupa diri lupa rakyat yang memilih

Apa kabar demokrasi
Narasi kesejahteraan terus bergulir
Mengalir bagaikan air kali
Dan laris di pasar pemilu demokrasi

Wakil rakyat pemimpin negeri
Menebarkan untaian puisi demokrasi
Meronta-ronta berteriak untuk dipilih

Kemakmuran narsis di dalam bait puisi
Wakil rakyat dan pemimpin negeri

Rakyat kecil
Duduk dan nikmati hiruk pikuk negeri
Tapi jangan termakan omongan basi
Para taruna di akademi tikus berdasi
Yang tampil bagaikan kera sakti

6. Kondisi Negeri Ini

Kondisi negeri ini semakin parah
Membuat rakyat kian gerah
Nilai rupiah sampai ambruk
Perekonomian jatuh terpuruk

Utang negara kian menumpuk
Indonesia jadi mangsa empuk
Bagi para konglomerat
Membuat pribumi hidup melarat

Pemerintah seakan tuli
Tak peduli
Akan penderitaan rakyat
Sepanjang hayat

Hanya mengumbar janji manis
Yang membuahkan isak tangis
Berkiblat pada negara komunis
Hanya untuk kepentingan bisnis

7. Refleksi di Balik Putusan MK

Di balik dinding gedung MK, putusan diambil
Mengenai umur cawapres-wacapres, mengubah arah negeri
Tapi di balik putusan, ada refleksi
Tentang apa yang kita nilai, tentang apa yang kita perjuangkan

Bukan soal umur, tapi soal hak
Bukan soal fisik, tapi soal keadilan
Bukan soal individu, tapi soal masyarakat
Bukan soal kekuasaan, tapi soal demokrasi

Putusan ini, bagai cermin yang memantulkan
Gambaran negeri, gambaran kita
Apakah ini yang kita inginkan? Apakah ini yang kita perjuangkan?
Apakah ini cerminan kita? Apakah ini refleksi kita?

Puisi tentang Pemilu Demokrasi

Ilustrasi pengibaran bendera Indonesia untuk menyambut pesta demokrasi

Puisi demokrasi pemilu yang menyentuh hati diharapkan dapat menyadarkan siapa saja akan pentingnya menjunjung tinggi keadilan.

8. Sajak Demokrasi

Di mana sajak-sajak yang menuai kontroversi
Katanya negeri ini negeri demokrasi
Tapi kenapa bait-baitku terpenjara dalam jeruji

Ya negeri ini negeri persatuan
Bersatunya tuan dan puan
Memupuk harta dan kekayaan
Lupa pada rakyatnya yang mengemis kelaparan

Negeri ini negeri toleransi menjunjung tinggi aspirasi
Tapi kenapa waktu ada yang menagih janji
Kau buat benteng polisi bersenjata api
Rakyat punya siapa, rakyat mana yang kau bela, jika harus diam-diam gantung diri

Mengapa harus cinta tanah air, jika air mata terus mengalir
Mengapa harus ada kepercayaan, jika di pelosok negeri terjadi penindasan
Tak wajarlah meminta kemerdekaan

Genosida tak perlu pembantaian
Cukup kau buat hukum dan aturan
Mencengkal segala hak dan keadilan
Maka cukup kau duduk dengan tenang, melihat satu per satu rakyatmu mati pelan-pelan

Kini kasus-kasus korupsi hanyalah dongeng fiksi
Karena KPK sudah tak punya jati diri
Kebijakan seperti apa lagi
Kita siap menanti, walau akhirnya harus memotong urat nadi lagi

Sang Saka Merah Putih berkibar
Merah sudah tak lagi menyala, tapi tanda bahaya dari hati yang berdarah
Putih sudah tak lagi suci, tapi kami yang terus-terusan menelan tragedi

9. Kotak Kosong adalah Maut

Oleh: Arianto

Di cakrawala pemilu, awan gelap mengintai
Kotak kosong menyergap, harapan seakan lenyap
Di bilik suara, pilihan seakan mati
Pilkada, adakah masa depan yang pasti?

Maut demokrasi mengintip dari celah sempit
Tak ada saingan, calon tunggal berdiri kaku
Suara rakyat tercekik dalam senyap malam
Kepercayaan goyah, harapan perlahan meredup

Kotak kosong bukan sekadar ruang hampa
Ia adalah jerat bagi demokrasi yang renta
Mengurung pilihan, memenjarakan harapan
Menggiring bangsa pada senyap yang membekap

Pemimpin terpilih tanpa suara tanding
Legitimasi rapuh, masa depan mengambang
Rakyat bertanya, di mana keadilan
Saat kotak kosong menjadi pilihan

Pilkada, harapan atau maut
Di kotak kosong, demokrasi tergugat
Mari bangkit, suarakan kebebasan
Agar kotak kosong tak menjadi kutukan

10. Democrazy Ibu Pertiwi

Rapuhnya negeri di pangkuan ibu pertiwi
Mengisakkan pilunya tumbal demokrasi
Euforia indah era reformasi
Mencipta kemudi di balik aspirasi

Alur cerita dibuat nyata
Seperti dongeng para penguasa
Cerca demi cerca menindas jelata
Kembali merangkum bangsa di usia senja

Celoteh lugas para penggagas
Menggiring opini liberasi
Mengoyak tirani demi empati

Aku tidak memihakmu wahai penguasa
Tugasmu bukan untuk memupuk citra
Bukan!!
Bukan tentang menjadi SATU atau DUA

Kita ditertawakan dunia tentang improptu fanatisme
Candu politik yang menggelitik
Wajah demokrasi tidak semanis janji
Sebatas retorika tanpa kendali logika

Demokrasi hanya sebatas diksi
Intuisi kerdil penuh asumsi


Itulah kumpulan puisi yang menceritakan tentang demokrasi. Mana nih puisi yang paling menggambarkan keadaan saat ini?

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: