Kamis, 12 SEPTEMBER 2024 • 09:19 WIB

5 Masalah yang Sering Dialami Gen Z dalam Percintaan: Kamu Hadapi yang Mana?

Author

Ilustrasi pasangan. (Freepik)

INDOZONE.ID - Di tengah kemajuan teknologi dan perubahan sosial yang pesat, Gen Z dihadapkan pada tantangan tersendiri dalam menjalani hubungan.

Perbedaan dinamika sosial dengan generasi terdahulu, membuat mereka lebih mudah mengalami berbagai persoalan dalam hubungan.

Berikut adalah lima masalah yang paling sering dialami oleh Gen Z, dalam mempertahankan hubungan mereka.

Baca Juga: Terjebak Toxic Relationship? Ini 5 Tanda Hubungan Kamu Harus Diakhiri

5 Masalah yang Sering Dialami Gen Z dalam Percintaan

Ilustrasi pasangan.

1. Perselingkuhan

Di zaman digital, siapa pun dapat dengan mudah mengakses berbagai aplikasi kencan, media sosial, dan platform lainnya untuk berinteraksi.

Meski tampaknya positif, ini dapat membawa ancaman besar bagi mereka yang sedang menjalin hubungan.

Dengan adanya kemudahan akses tersebut, banyak orang mungkin tergoda untuk tidak setia, yang dapat memicu sabotase diri, hilangnya kepercayaan, pengkhianatan, serta luka emosional hingga trauma.

Perselingkuhan menjadi salah satu masalah paling yang sering dihadapi Gen Z dalam hubungan.

Ketidakjujuran dan perselingkuhan bisa berdampak negatif pada harga diri dan, dalam banyak kasus, berujung pada perilaku menyakiti diri sendiri.

2. Berpikir Berlebihan dan Kurang Percaya Diri

Saat ini, banyak orang mengalami overthinking, kecemasan, dan kekurangan rasa percaya diri. Mereka sering kali terlalu menganalisis setiap detail kecil yang berujung pada penderitaan emosional.

Individu yang mengalami overthinking, mungkin merasa sangat tidak aman dalam hubungan. Akhirnya, itu memicu kebingungan dan konflik dengan pasangannya.

Ketidakpercayaan diri bisa mencapai tingkat yang parah, sehingga seseorang merasa kewalahan dan cemas. Alhasil, suasana hati mereka bergantung pada dinamika hubungan.

Ilustrasi pasangan membuat caption tentang cinta singkat

Hal ini berisiko menimbulkan masalah kesehatan mental dan fisik. Overthinking juga dapat menghambat kemampuan seseorang untuk mempercayai atau berkomunikasi dengan pasangan secara efektif yang juga dapat berdampak luas pada kehidupan mereka.

Baca Juga: Para Pejuang LDR Kumpul! Ini 7 Tips supaya Hubungan Kamu Tetap Langgeng

3. Mengharapkan Respons Instan dari Mitra Kamu

Di era modern yang serba cepat ini, segala sesuatu bisa diakses hanya dengan satu klik, mulai dari menelepon pasangan hingga mencari solusi hubungan secara online.

Meski ini bisa membawa manfaat, terkadang juga berdampak negatif pada hubungan.

Ketika pasangan sedang sibuk atau tidak merespons dengan cepat, hal tersebut bisa menimbulkan kecemasan atau perasaan diabaikan meski sebenarnya tidak demikian.

Solusi utama untuk mengatasi masalah ini, adalah dengan menjaga komunikasi yang jujur dan terbuka mengenai kebutuhan hingga batasan masing-masing pasangan.

4. Hubungan Terbuka

Hubungan terbuka atau umumnya disebut open relationship, adalah kesepakatan yang memungkinkan mereka terlibat dalam hubungan romantis dengan orang lain selain pasangan.

Aturan dan batasan dalam hubungan terbuka, biasanya disesuaikan dengan preferensi setiap pasangan.

Keberhasilan hubungan terbuka sangat bergantung pada pemahaman bersama, komunikasi, dan tingkat kepercayaan yang tinggi.

Bagi sebagian orang, pengaturan ini dapat berjalan dengan baik, sedangkan bagi yang lain, hasilnya bisa negatif.

Konsep ini menantang norma hubungan tradisional sehingga menimbulkan pertanyaan tentang komitmen serta keterikatan emosional.

Banyak orang memasuki hubungan terbuka dengan tujuan "eksplorasi," percaya bahwa mereka dapat mengelola perasaan yang muncul.

 

Ilustrasi pasangan LDR.

Baca Juga: 10 Tanda Hubungan Sehat dengan Pasangan: Kamu Alami yang Mana?

5. Tekanan dari Teman dan Media Sosial

Tekanan dari teman sebaya dan media sosial, sering menjadi faktor utama masalah dalam hubungan modern. Pengaruh ini dapat merusak hubungan secara signifikan.

Ketergantungan Gen Z pada media sosial dan kebutuhan akan validasi eksternal, kerap memicu persaingan tidak sehat, harapan tidak realistis, kecemburuan, dan permusuhan dalam hubungan.

Mereka sering mengejar gambaran hubungan "sempurna" yang akhirnya menimbulkan kekecewaan ketika pasangan tidak dapat memenuhi ekspektasi tersebut.

Tekanan ini dapat mengganggu hubungan dengan menimbulkan ketidakpuasan, konflik, dan ketegangan yang akhirnya mengarah pada perpisahan.

Nah, itu lima masalah umum yang sering dihadapi Gen Z dalam hubungan. Kamu mengalami yang mana, nih?

Penulis: Nadya Mayangsari

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Timesofindia.com