INDOZONE.ID - Suku Maori merupakan penduduk asli asal Polinesia yang tinggal di Selandia Baru.
Mereka datang dari Polinesia Timur dalam beberapa gelombang migrasi, menggunakan waka (kano) dari tahun 1320 hingga 1350.
Selama beberapa abad terisolasi, para pendatang mengembangkan budaya mereka sendiri dengan bahasa, mitologi, teknik kriya, dan seni pertunjukan, yang berbeda dari yang ada di Polinesia Timur lainnya.
Beberapa penduduk awal suku Māori pindah ke Kepulauan Chatham.
Mereka yang tinggal di sana kemudian menjadi Suku Moriori, kelompok etnis lain di Selandia Baru.
Suku Māori memakai Bahasa Maori (Te Reo Māori) sebagai sarana berkomunikasi dengan penduduk Suku Māori lainnya.
Adapun beberapa ciri-ciri khas dari penduduk Suku Māori adalah sebagai berikut.
1. Tato Muka (Moko Kahoni)
Tato ini dianggap sangat spiritual serta sakral bagi mereka, sekaligus bentuk dari nilai leluhur nenek moyang.
Baca Juga: Viral Momen Penjaga Hutan Suku Togutil Halmahera Diajak Makan Bareng oleh Pekerja Proyek
Di Māori, wanita (wahini) memiliki tato kecil di area dagu (mukokawa) dan bagi kaum laki-laki (tane) memiliki tato di setengah wajah (mataura).
Tato-tato ini dapat mewakili beberapa hal, bisa menandakan penyembuhan, hidup baru, dan masih banyak lagi tergantung kondisi penerimanya.
2. Tarian Perang (Haka)
Haka merupakan tarian perang yang masih sering masyarakat Suku Māori lakukan.
Arti dari dari tarian Haka sendiri sangat luas, tergantung di mana pertunjukan itu dilaksanakan.
Jika pada kematian seseorang, maka itu dianggap sebagai bentuk ucapan belasungkawa kepada yang ditinggalkan.
Jika dilakukan pada acara pernikahan, wisuda, bahkan lomba nasional, maka dianggap seperti pengucapan selamat.
Karena saat ini, tarian Haka sendiri tidak hanya mengacu kepada satu peristiwa saja.
3. Senjata Tradisional Suku Māori (Wahaika)
Selain ahli dalam mengukir tato, penduduk Suku Māori juga memiliki senjata ukiran yang biasa disebut Wahaika.
Waha berarti mulut dan ika berarti ikan. Senjata ini terbuat dari kayu atau tulang paus, yang kemudian diukir sedemikian rupa.
Wahaika digunakan untuk menusuk dan menyerang dalam pertempuran.
Baru-baru ini kabar duka datang dari Suku Māori, di mana sang Raja Tūheitia mengembuskan napas terakhir pada usia 69 tahun.
Kemudian di saat yang bersamaan pula pada hari dikebumikannya Raja Tūheitia, dilakukan penobatan atau pengangkatan sang putri Nga Wai Hono i te Po yang saat ini berusia 27 tahun sebagai Ratu dari Suku Māori yang Baru, tepat di sebelah peti Raja Tūheitia.
Itu dia penjelasan singkat mengenai Suku Māori yang masih eksis dan populer, hingga saat ini karena rasa cinta mereka yang begitu besar terhadap negaranya dengan cara terus melestarikan budaya peninggalan nenek moyang.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Tiktok/@thenativenetwork.teetime, TikTok/@tu_edmons