Rabu, 16 OKTOBER 2024 • 12:28 WIB

5 Hal Ini Bisa Bangkitkan Kenangan Lamamu, Apa Saja Itu?

Author

Ilustrasi meningkatkan kenangan lama lewat sentuhan. (Pexels)

INDOZONE.ID - Kenangan adalah bagian dari masa lalu yang masih menggema di pikiran kita hingga saat ini. Biasanya kenangan itu tidak mudah dilupakan karena bagian-bagian dari masa lalu tersebut memiliki momen-momen tertentu yang cukup penting atau berkesan dalam perjalanan hidup kita.

Akan tetapi, kerap kali kenangan yang sudah lama tertinggal itu terpanggil kembali oleh beberapa hal, meski kehadirannya hanya sesaat. Setidaknya ada 5 hal yang bisa mengundang kembali kilasan kenangan-kenangan tersebut. Di mana kelima hal ini sebenarnya adalah sesuatu yang sepele dan kita selalu berinteraksi dalam kehidupan menggunakan kelima unsur ini.

Bahkan, jika kita bisa merangsang kelima hal ini dengan baik, bisa menjadi terapi untuk membantu orang dengan gangguan ingatan, seperti amnesia (hilang ingatan) atau pun demensia alias pikun.

Lima hal ini adalah kelima panca indera yang kita miliki, yakni penglihatan, pendengaran, penciuman, peraba dan perasa. Lima hal sederhana yang senantiasa melekat pada diri kita ini mampu memicu nostalgia di alam bawah sadar.

Mari kita kupas bagaimana panca indera yang kamu miliki ini bisa menjadi perantara pulangnya kepingan-kepingan dari masa lampau.

1. Indera Penglihatan (Iconic Memory)

Indera penglihatan adalah salah satu indera yang paling kuat dalam memicu hadirnya kenangan di masa lalu. Apa yang kamu lihat akan dengan mudah terekam dalam memori di otak. Kamu pasti gak asing dengan ungkapan, "dari mata turun ke hati," karena memang rekam visual itu sangat mempengaruhi kondisi alam bawah sadar kita.

Baca Juga: 3 Program Efektif untuk Cegah Mahasiswa Bunuh Diri: Jangan Menyerah pada Tekanan Hidup!

Memandangi foto-foto masa kecil, bisa memanggil ulang ingatan tentang kehidupanmu di masa lalu. Melihat keindahan panorama alam di desa, bisa memunculkan kenangan-kenangan masa kanak-kanak atau remaja kita yang pernah berinteraksi di tempat atau dengan suasana serupa. Bahkan sekedar stalking akun sosial media mantan kekasih atau teman lama kita juga sudah cukup menghadirkan kisah lama yang pernah terukir.

Penglihatan akan membantumu merancang rentetan pengalaman yang membentuk suatu kesan dalam kehidupan. Kesan-kesan ini yang akan kamu tarik balik ke saraf-saraf di otak demi menghasilkan rangsangan pada ingatan akan masa lalu.

Ingatan yang muncul dari indera penglihatan ini secara ilmiah disebut dengan Iconic Memory. Ia berhubungan erat dengan apa saja yang kamu pernah lihat. Dia memiliki banyak ruang penyimpanan dalam otak, tetapi ia hanya mengembalikan ingatan kurang dalam sedetik saja. Semakin jelas imajinya, semakin lama ia bisa tinggal di Iconic Memory kamu.

2. Indera Pendengaran (Echoic Memory)

Indera satu ini bisa dikatakan yang paling pertama berkembang di tubuh kita. Pendengaran sudah bisa kita fungsikan sejak dari alam rahim. Makanya sebagian dokter atau terapis akan menganjurkan seorang ibu agar memperdengarkan suara-suara tertentu kepada sang janin dalam kandungannya. Entah itu berupa bisikan motivasi, harapan, lantunan musik klasik atau bacaan merdu kitab suci tertentu. Hal ini dilakukan untuk menstimulasi jabang bayi dengan sesuatu yang membuatnya tenang atau berada dalam gelombang positif.

Pernah gak sih kamu secara tidak sengaja mendengar sebuah lagu lawas yang membawamu melayang kembali ke masa di mana kamu pernah menikmatinya bersama orang-orang yang kamu sayang? Kadang kamu bisa menangis hanya karena mendengar lagu yang sering diputar oleh orang tua kamu di masa kecil, pada saat kamu sudah kehilangan sosok keduanya. Atau kamu bisa tersenyum-senyum sendiri mendengar sebuah soundtrack dari film animasi masa kecilmu yang dinilai sangat berkesan.

Baca Juga: Bukan Ditinggalkan, Paduan Online dan Offline Berikan Pengalaman Unik dalam Berbelanja

Lagu seperti "My Heart Will Go On" milik Celine Dion akan membuat seseorang ingat akan tragedi tenggelamnya kapal Titanic karena menjadi soundtrack dalam film garapan James Cameron tersebut di akhir tahun 90-an.

Bagi para penganut agama Islam, sering memperdengarkan bacaan Al-Qur'an akan memudahkan seseorang untuk menghafalnya. Karena semudah itulah indera pendengaran tersambung ke penyimpanan memori. Aspek afektif dari suara ini sangat vital dalam mengembalikan ingatan kamu karena ia sangat berperan membantu menghasilkan berbagai pengalaman pribadi.

Ingatan yang dihasilkan dari indera pendengaran disebut dengan Echoic Memory. Ia terasosiasi dengan suara dan pendengaran. Otakmu butuh waktu beberapa detik untuk memproses Echoic Memory. Namun sekali suara tersebut masuk ke telingamu, Temporal Lobe akan memprosesnya. Temporal Lobe sendiri adalah bagian otak yang berada di kanan dan kiri, di mana posisinya sangat dekat dengan telinga. Riset menunjukkan bahwa Echoic Memory sangat berperan dalam memahami dan mempelajari sebuah bahasa. Seseorang yang mengalami kesulitan dalam berbicara bisa jadi karena ia hanya mampu menyimpan Echoic Memory dalam waktu yang singkat.

Ilustrasi meningkatkan kenangan lama lewat sentuhan. (Pexels)

3. Indera Penciuman (Olfactory Memory)

Indera satu ini juga tak kalah kuatnya dalam menarik kembali kilasan masa lalu ke ingatan kamu.

Aroma sedap masakan nenekmu yang sudah tiada bisa mengantarkan kamu pada masa kalian pernah bercengkrama dahulu. Atau sekedar bau parfum seseorang yang banyak mengukir kenangan manis bersamamu akan membuat kamu terngiang akan hal-hal indah yang pernah kalian lewati bersama.

Gumpalan saraf pembau (Olfactory Bulb) merupakan bagian dari otak yang memproses daya penciuman. Ia berada di sebelah Amygdala yang merupakan bagian otak yang digunakan untuk aktivitas berkaitan dengan ingatan dan emosi seseorang.

Penciuman menjadi sinyal yang signifikan dalam menguraikan dan secara emosional melekatkan ingatan. Disebut juga dengan Olfactory Memory, ia terkait dengan indera penciuman (sebagaimana kita sudah bahas). Sekali kamu mencium suatu aroma, ia akan secara cepat diantar ke bagian otak yang membantu membentuk ingatan jangka panjang. Olfactory Memory membantumu mengidentifikasi rasa karena molekul dari makanan yang kamu kunyah akan masuk ke hidungmu. Tanpa indera penciuman, kamu hanya akan mampu mengenali rasa yang dasar seperti rasa manis.

Baca Juga: Tips Memilih Permainan Memori yang Sesuai dengan Usia dan Kemampuan Anak

4. Indera Peraba (Haptic Memory)

Sebuah sentuhan lembut ke kepala yang dilakukan oleh pasanganmu, bisa saja merangsang ingatan pada belaian ibu kamu di saat kecil. Sebuah tekstur lembut yang kamu rasakan di karpet atau jaket, mungkin saja akan mengingatkan pada hewan atau boneka kesayangan yang pernah kamu sentuh bulu-bulunya.

Sentuhan bisa sangat penting dalam proses berkembangnya ingatan sejak masa kanak-kanak. Sentuhan air, belaian tangan bahkan tiupan angin saja bisa memicu berbagai rangsangan ingatan lain seperti visual, aroma bahkan aspek audio dari pengalaman-pengalaman terkait.

Ingatan yang dipicu oleh perabaan ini disebut dengan Haptic Memory. Ingatan semacam ini berasal dari bermacam-macam sensasi seperti rasa sakit, tekanan, gatal atau sesuatu yang terasa nyaman. Haptic Memory membantumu mengenali apa yang kamu sentuh.

5. Indera Perasa (Gustatory Memory)

Terakhir ada indera yang kita gunakan untuk merasakan sebuah sensasi di lidah saat mencicipi sesuatu. Rasa tidak hanya berguna untuk membedakan antara satu rasa dengan rasa yang lain. Ia juga membantu membuka pintu untuk menyimpan kenangan yang pernah dimiliki seseorang.

Rasa masakan tertentu bisa mengingatkan kamu pada rasa makanan yang pernah kamu makan di saat kecil. Sensasi pedas, pahit, asam, kecut, asin atau manis dari sesuatu memungkinkan rekaman masa lalu hadir kembali di otak kamu.

Ingatan yang berasal dari indera perasa ini dikenal dengan Gustatory Memory. Ia memiliki hubungan erat dengan indera penciuman atau Olfactory Memory. Gustatory Memory membantumu mengenali 5 rasa dasar yang bisa dicicipi melalui sel-sel reseptor di lidahmu.

Menjaga Panca Indera

Mengingat akan pentingnya peran kelima indera dalam penyimpanan ingatan kita, maka kelimanya harus kita jaga dengan baik.

Tidak setiap memori yang pernah kita rasakan adalah memori yang baik. Memandang suatu wajah, melihat peristiwa atau mendengar suatu nama tertentu bisa jadi punya implikasi berbeda pada setiap individu.

Boleh jadi satu orang bisa menjadi sedih, bahagia atau bahkan ketakutan bila memandang suatu wajah atau mendengar suatu nama. Ini sangat bergantung dengan ingatan apa yang tertanam pada dirinya tentang sosok atau sesuatu tersebut. Apakah perasaan nostalgia yang erat dengan kebahagiaan ataukah traumatik yang berkonotasi negatif.

Maka untuk menjaga agar kita bisa menghadirkan ingatan positif di masa depan adalah dengan memanfaatkan panca indera pada hal-hal yang bermanfaat. Tidak melihat-lihat hal yang tidak pantas, tidak mendengar hal-hal yang sia-sia atau tidak menyentuh sesuatu yang bukan hak kita akan membantu kamu membentuk memori yang lebih selamat di masa mendatang.

Pun hindari tindak kekerasan baik fisik maupun verbal untuk ikut menjaga memori serta perasaan orang lain. Syukuri karunia Tuhan atas eksistensi panca indera yang sehat dengan menggunakannya pada kebaikan.

Banner Z Creators.

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Webmd.com, Confinity.com