INDOZONE.ID - Upaya Korea Selatan untuk menyelidiki kecelakaan tragis pesawat Jeju Air Penerbangan 2216 masih berlangsung. Namun, sebuah wawancara antara Biz Herald dengan salah satu keluarga korban telah mengguncang sisi emosional masyarakat.
Pada 2 Januari 2025, Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korea Selatan mengumumkan bahwa keluarga korban dapat mengklaim 200 barang pribadi seperti paspor, ponsel, dan koper yang pemiliknya telah teridentifikasi.
Keluarga korban segera membentuk antrean panjang untuk menerima sisa barang milik orang-orang tercinta mereka yang telah diidentifikasi melalui analisis DNA. Hingga pukul 17.00, jenazah 30 korban telah dikembalikan kepada keluarga masing-masing.
Di antara keluarga korban, terdapat “Tuan A” yang kehilangan keponakan dan calon istrinya.
Kepada Biz Herald, Tuan A menjelaskan bahwa pasangan tersebut melakukan perjalanan ke Bangkok pada Natal sebagai persiapan menjelang pernikahan mereka yang direncanakan pada Maret 2025.
Baca Juga: Momen Mengharukan saat Mahasiswa KKN Hendak Pulang, Anak-Anak Desa Menangis
Pengorbanan di Detik-detik Terakhir
Menurut Tuan A, tanda-tanda jelas menunjukkan bahwa keponakannya berusaha melindungi tunangannya dengan memeluk erat tubuhnya saat pesawat berusaha mendarat, sebelum akhirnya menabrak dinding dan meledak.
Karena itu, tubuh tunangan ditemukan relatif utuh, sementara dari keponakan hanya gigi-giginya yang berhasil ditemukan.
Tuan A menyatakan, “Saya masih menunggu sisa jenazah keponakan saya agar bisa menggelar pemakaman dengan lebih layak.”
Baca Juga: Kisah Mengharukan: Bidan Ditandu Selama 10 Jam oleh Warga untuk Menjangkau Rumah Sakit
"Begitu kami mendapatkan sisa jenazah, kami berencana mengadakan pemakaman bersama untuk keponakan saya dan calon istrinya," ungkapnya.
Kisah heroik keponakan Tuan A yang muncul di media menyentuh hati masyarakat Korea. Banyak yang merasa terinspirasi oleh keberanian dan cinta sejati yang ditunjukkan oleh korban dalam situasi yang mengerikan tersebut.
Komentar Warganet
- “Tabrakan dan ledakan terjadi dalam hitungan detik, tetapi dia sempat memeluk istrinya untuk melindunginya. Cintanya sungguh tulus. Saya harap mereka bersatu di surga.”
- “Meski pasti sangat takut, dia tetap menunjukkan keberanian untuk melindungi orang yang dicintainya. Saya sangat menghormati keberanian ini. Doa saya untuk keluarga korban dan semoga mereka berdua menemukan kedamaian di surga.”
- “Sungguh menyayat hati membayangkan orang-orang yang bahagia ini tiba-tiba diambil dari dunia akibat tragedi yang tak terduga. Mereka bahkan tak sempat melihat tahun 2025.”
- “Walaupun saya bukan anggota keluarga, cerita ini benar-benar menyakitkan. Semoga mereka beristirahat dengan tenang.”
- “Semoga cinta mereka abadi dan mereka dapat bersama kembali di kehidupan berikutnya.”
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Koreaboo.com