INDOZONE.ID - Sebuah karya seni secara umum dapat dilihat supaya dapat dinikmati keindahannya.
Lantas, bagaimana jika sebuah karya seni ternyata tidak memiliki wujud? Itu yang dibuat oleh seniman dari Italia bernama Salvatore Garau.
Dia pernah menjual sebuah karya seni yang tidak memiliki wujud dengan harga cukup fantastis, yaitu 15 ribu euro (sekira Rp253 juta), pada 2021 silam.
Karya seni Garau ini merupakan sebuah patung immaterial, artinya tidak memiliki wujud fisik. Nah, karya seni ini dinamai lo Sono, yang berarti “Aku Ada”, oleh Garau.
“Kekosongan tidak lebih dari sekadar ruang yang penuh dengan energi, dan bahkan jika kita mengosongkannya hingga tidak ada apa-apa, menurut prinsip ketidakpastian Heisenberg, ketiadaan itu tetap memiliki berat,” kata Garau kepada Diario AS, Selasa (4/2/2025).
“Oleh karena itu, ia memiliki energi yang terkondensasi dan berubah menjadi partikel, yaitu menjadi kita,” sambungnya.
Lo Sono dilelang pada Mei 2021 di rumah lelang Italia, Art-Rite. Sebelum dilelang, karya tersebut diperkirakan bernilai antara 6 ribu hingga 9 ribu euro (sekira Rp101-151 juta).
Baca Juga: Mengenal Opera Batak, Seni Tradisional Batak yang Kini Terpinggirkan
Namun, penawar bersaing hingga karya tersebut terjual dengan harga tinggi, yakni 15 ribu euro (sekira Rp253 juta).
Pembeli mendapatkan sertifikat keaslian dan seperangkat instruksi yang dibuat oleh Garau. Isi instruksi menyatakan, bahwa karya seni ini harus dipajang di dalam rumah pribadi dalam ruang berukuran sekitar 1,5 x 1,5 meter yang bebas dari halangan.
“Ketika saya memutuskan untuk ‘memamerkan’ sebuah patung immaterial di suatu tempat, ruang tersebut akan memusatkan sejumlah pikiran dengan kepadatan tertentu di satu titik yang presisi, menciptakan sebuah patung yang, dari judul saya, hanya akan mengambil bentuk yang paling beragam,” ujar Garau.
Jika ada yang berkomentar, bahwa karya seni ini adalah omong kosong, ia berkata, “Lagi pula, bukankah kita juga membentuk Tuhan yang tak pernah kita lihat?"
Lo Sono bukan satu-satunya karya seni tak terlihat milik Garau. Pada Februari 2021, sang seniman juga memamerkan Buddha in Contemplation, sebuah patung tak terlihat yang ditandai dengan garis kotak dari selotip di atas jalan berbatu di Piazza Della Scala di Milan.
Selain itu, pada Juni 2021, ia memasang Afrodite Cries yang ditandai dengan lingkaran putih kosong di depan bursa saham New York.
“Anda tidak bisa melihatnya, tetapi ia ada; ia terbuat dari udara dan jiwa,” jelas Garau dalam sebuah video yang mendokumentasikan karya di Milan.
“Ini adalah karya yang meminta Anda untuk mengaktifkan kekuatan imajinasi, sebuah kekuatan yang dimiliki siapa saja, bahkan mereka yang merasa tidak memilikinya,” sambungnya.
Namun, banyak netizen yang tidak dapat menangkap kekuatan imajinasi tersebut. Salah satu komentar yang mendapatkan banyak like berbunyi, “Jadi, kamu benar-benar hanya menempelkan selotip berbentuk kotak dan menyebutnya patung?”
Bagaimana menurut kamu perihal karya seni ala Garau?
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: ArtNet