Jumat, 21 FEBRUARI 2025 • 09:25 WIB

Skor Tertinggi tapi Tinggi Badan Kurang 0,5 Cm, Buruh di Boyolali Gagal CPNS

Author

Tri Cahyaningsih, buruh mendapatkan skor tertinggi dalam Seleksi Kompetensi Dasar SKD CPNS Kemenkumham Jawa Tengah, tapi gagal karena tinggi badan kurang 0,5 cm.

INDOZONE.ID – Tri Cahyaningsih (32), seorang buruh pabrik asal Desa Penggung, Boyolali, sempat mencetak sejarah kecil dalam seleksi CPNS 2024.

Ia mencatatkan skor tertinggi dalam Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Jawa Tengah dengan nilai 476.

Namun, langkahnya terhenti di tahap tes kesehatan karena tinggi badannya kurang 0,5 cm dari syarat minimal.

Tri Cahyaningsih gagal menjadi CPNS gara-gara tinggi badan kurang 0,5 cm.

Cita-cita Jadi PNS

Ayya, sapaan akrabnya, sudah bercita-cita menjadi abdi negara sejak 2017. Dengan ijazah SMA, ia mencoba peruntungan sebagai penjaga tahanan, tetapi gagal karena gugur dalam tes kesamaptaan.

Tahun berikutnya, kesempatan tertutup karena usia maksimal saat itu 28 tahun.

Setelah beberapa tahun menunda, peluang akhirnya datang lagi.

Baca Juga: Info Pendaftaran CPNS 2025, Berikut Cara Buat Akun SSCASN!

Pengumuman CPNS 2024 membuka formasi penjaga tahanan dengan batas usia hingga 35 tahun.

Ayya yang saat itu berusia 31 tahun pun kembali mencoba.

Tri Cahyaningsih, belajar buku hingga Youtube demi bisa lolos CPNS

Ia mulai serius belajar dengan berbagai sumber, termasuk buku “The Master Sang Tutor SKD & Kedinasan 2024/2025,” video pembelajaran di YouTube, hingga mengikuti try out online.

Ayya benar-benar memanfaatkan waktu untuk belajar. Suami dan keluarga juga mendukung penuh usahanya.

Hasilnya luar biasa. Pada 24 Oktober 2024, ia berhasil meraih skor tertinggi di sesi pertama SKD dengan rincian TWK 120, TIU 155, dan TKP 201.

Baca Juga: Gaji PNS Naiknya Lumayan Banget Nih! Cek Rinciannya di Sini

Tinggi Badan Bikin Gagal CPNS

Sayangnya, impian Ayya terhenti di tahap tes kesehatan.

Persyaratan tinggi badan untuk penjaga tahanan perempuan adalah 158 cm, sementara hasil pengukurannya di lokasi tes menunjukkan 157,5 cm.

Sebelum tes kesehatan, saya ukur di rumah tinggi saya 159 cm. Tapi saat tes kesehatan di sana, hasilnya 157,5 cm. Saya langsung shock banget karena kok bisa beda,” ujarnya, Kamis (20/2/2025).

Ia menduga perbedaan alat ukur menjadi penyebabnya.

Mungkin karena di rumah pakai alat manual, sementara di tes kesehatan pakai alat digital,” tambahnya.

Buku yang dibaca Tri Cahyaningsih demi lolos seleksi CPNS.

Baca Juga: Sejak Zaman Dinasti Cina Sudah Ada Ujian Tes CPNS, Jadi Pekerjaan Idaman Meningkatkan Status Sosial

Suami Cuci Baju dan Momong Anak

Sang suami, Wahyudi Tri Untoro, selalu mendukung perjuangan istrinya.

“Kalau istri belajar, saya gantian cuci baju, momong anak. Waktu tes di Semarang pun saya antar,” ujarnya.

Meski sempat kecewa, Ayya tak ingin menyerah.

Ya, meski saya gagal di tes kesehatan, tahun depan jika ada formasi lagi saya akan ikut daftar lagi kalau bisa ya, ga pakai tinggi badan,” harapnya.

Banner Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Liputan Langsung