Lagi Cari Arah dan Tujuan Hidup? Filosofi Lima Jari dari Anies Baswedan Ini Mungkin Cocok Buat Kamu
INDOZONE.ID - Umumnya, seseorang akan mencari tujuan hidup pada rentang usia 17 hingga 25 tahun. Pada masa itu seseorang akan mulai memikirkan masa depan, apa yang hendak dicapai, dan ke mana harus melangkah.
Tujuan dapat berkaitan dengan berbagai aspek kehidupan seperti hubungan, karier, finansial, kesehatan dan kemampuan diri.
Akan tetapi, mencari tujuan hidup tidak semudah yang dibayangkan. Bahkan banyak orang merasa kesulitan hingga kehilangan arah dan tak punya tujuan hidup.
Kehilangan arah dan tujuan hidup bisa berakibat fatal dan dapat menimbulkan masalah mental seperti depresi, kecemasan dan bahkan dapat mengarah pada perbuatan bunuh diri.
Baca Juga: WWF Malaysia Desak Aksi Nyata Usai Anak Gajah Tewas Tertabrak di Jalan Raya
Bagi Kamu yang masih bingung mencari arah hidup, Kamu perlu menyimak cara menemukan arah dan tujuan hidup yang disarankan Anies Baswedan seperti dalam video unggahan di kanal YouTube pribadi miliknya berikut ini.
Bagi orang yang merasa terhenti, terhambat, merasa kosong dalam hidup, Mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu menganjurkan untuk melihat jari-jari pada tangan.
Jari pada tangan ada lima. Masing-masing jari menurut Anies memiliki makna atau filosofi yang berguna sebagai petunjuk jalan bagi seseorang yang kehilangan arah dan tujuan.
Jari jempol, lanjut Anies, memiliki makna sebagai simbol atau ajakan untuk berbuat sesuatu yang terbaik dalam hidup.
Jari telunjuk yang biasanya kerap diacungkan ke atas memiliki makna hidup harus selalu tumbuh.
Selanjutnya jari tengah yang memiliki bentuk lebih panjang dari jari lain mengajak untuk selalu bersyukur.
Baca Juga: Kisah Pilu Anak Gajah Tewas Tertabrak Truk di Jalan Raya Malaysia, Induknya Setia Menanti
Kemudian jari manis yang biasanya digunakan untuk memasang cincin melambangkan cara membangun hubungan-hubungan yang mendalam.
Terakhir jari kelingking, yang juga merupakan jari paling kecil, adalah simbol untuk menanamkan benih kebaikan pada kehidupan orang lain.
Dengan demikian, seseorang yang tengah mengalami kebuntuan, kehilangan arah dan tujuan perlu kembali kepada jari-jarinya.
Dalam hidup, seseorang perlu bekerja keras dan melakukan hal yang terbaik dalam setiap kesempatan, sama seperti jari jempol yang memberikan makna terbaik.
Tidak hanya pada saat-saat tertentu, ketika menghadapi hambatan atau masalah, Kamu juga harus melewatinya dengan cara terbaik.
"Lihat kembali jempol kita untuk menghasilkan karya terbaik," terang Pria yang mendapat pengakuan 100 Intelektual Publik Dunia oleh Foreign Policy tahun 2008.
Setelah memberikan hal yang terbaik dalam setiap aktivitas, Anies mengingatkan kita agar tidak lupa untuk terus bertumbuh.
Baca Juga: 5 Tanda Terlalu Bergantung pada Sahabat Tanpa Disadari, Apa Saja?
Hari ini harus lebih baik dari kemarin dan hari besok harus lebih baik dari hari ini.
Bertumbuh menurut Anies dapat dilakukan dengan terus belajar hal baru untuk meningkatkan kemampuan dari waktu ke waktu. Meminjam istilah Steve Jobs, Anies menyarankan untuk stay foolish, stay hungry. Sama seperti jari telunjuk yang terus bertumbuh.
Anies menekankan bahwa filosofi jari jempol dan jari telunjuk adalah kunci untuk mencapai kesuksesan. Orang yang menjalankan filosofi jari jempol dan jari telunjuk akan meraih kesuksesan.
"Bila dijalankan secara konsisten, insyaallah kita akan meraih kesuksesan," kata Anies yang masuk sebagai 20 Tokoh Pembawa Perubahan Dunia oleh Foresight 2010.
Akan tetapi, Pendiri gerakan Indonesia Mengajar itu mengimbau untuk tidak membandingkan kesuksesan diri dengan milik orang lain.
"Jangan memakai parameter milik orang lain. Gunakan parameter sendiri. Lakukan refleksi dan syukuri apa yang kita raih," sarannya.
Baca Juga: 4 Tipe Introvert yang Jarang Diketahui, Kamu Termasuk yang Mana?
Ia mengibaratkan capaian seseorang seabagai dunia yang memiliki banyak gunung. Orang sering kali mencapai puncak tetapi selalu melihat puncak orang lain sehingga lupa bersyukur.
Dengan demikian, saat merasa tertinggal, tiap orang perlu melihat jari tengah agar tidak lupa bersyukur atas apa yang telah diraih.
Setelah menjalankan filosofi jari jempol, jari telunjuk, dan jari tengah, langkah selanjutnya adalah menjalankan filosofi jari manis.
Setelah melakukan yang terbaik dari setiap aktivitas, kemudian terus menjadi pribadi yang lebih baik dari hari ke hari dengan belajar hal baru, lalu bersyukur, maka langkah selanjutnya adalah menjaga hubungan baik dengan orang lain.
Hal itu bisa dimulai dari orang-orang terdekat, orang tua, keluarga, kerabat hingga sahabat termasuk orang-orang baru.
"Relasi yang baik ini membuat diri kita terasa berisi dan bermakna," ungkap salah satu dari 500 Muslim Berpengaruh di Dunia menurut The Royal Islamic Strategic Studies Center itu.
Rukun tidak berarti harus selalu sama, sepemikiran. Saat terjadi perbedaan, Anies menyarankan untuk menyelesaikan dengan baik, kepala dingin dan suasana persaudaraan.
Baca Juga: 5 Tanda Cowok Mulai Bosan Sama Kamu dalam Hubungan
Setelah melakukan empat langkah tersebut, maka langkah terakhir bagi orang yang merasa kehilangan arah dan tujuan adalah dengan melihat jari kelingking.
Caranya dengan melakukan perbuatan baik kepada orang lain, membantu sesama dan memberi jalan atas kesulitan yang dialami orang lain.
Bentuknya bisa beragam baik memberikan bantuan berupa materi atau dengan berbagai ilmu.
Demikian langkah yang dapat dilakukan untuk mencari arah dan tujuan hidup yang dikutip Anies dari buku Panduan Lima Jari karya Edward Suhadi.
"Buku ini ringan tapi menarik bisa menjadi pengingat kepada kita semua yang sedang merasa mandek, sedang merasa kosong. Coba nih lihat pada jari," pungkas peraih Gerald Maryanov Award dari Departemen Ilmu Politik Universitas Northern Illinois, Amerika Serikat, itu.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: YouTube Anies Baswedan