Induk gajah setia menemani anaknya yang tewas tertabrak truk di Malaysia.
INDOZONE.ID - Kisah pilu menyayat hati di mana seekor anak gajah yang tewas tertabrak truk di Jalan Raya Timur-Barat di Perak, Malaysia, tepat di Hari Ibu Sedunia pada Senin (11/5/2025).
Insiden ini berhasil menyita simpati publik lewat video viral di media sosial, menampilkan induk gajah yang terlihat sangat berduka dan setia menemani anaknya yang telah tewas tertabrak truk.
Dalam video yang beredar di media sosial, salah satunya diunggah oleh akun TikTok/@hanim_alfaruq, menampilkan seekor induk gajah menempelkan kepalanya ke bagian samping truk, seakan berusaha menyelamatkan anaknya yang telah tewas di bawah kendaraan tersebut.
Baca Juga: Kisah Molly, Gajah Berusia 45 Tahun di Bali Zoo Meninggal Dunia Usai Terseret Arus Sungai
Momen induk gajah berduka dan setia menemani anaknya yang tewas tertabrak truk.
Berdasarkan laporan media lokal Sinar Harian, kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 02.00 dini hari di Jalan Raya Timur-Barat, melibatkan sebuah truk pengangkut ayam.
Direktur Departemen Perlindungan Satwa Liar dan Taman Nasional Perk (Perhilitan), Yusoff Shariff, memaparkan bahwa lembaga tersebut diberitahu mengenai kecelakaan sekitar pukul 3.30 pagi.
"Seekor gajah jantan yang diperkirakan berusia lima tahun mati setelah diduga tertabrak truk saat mencoba menyebrang jalan. Petugas kami diterjunkan ke lokasi untuk melakukan operasi pemantauan dan penangkapan induk gajah tersebut untuk dipindahkan ke tempat yang lebih aman," ujar Yusoff Shariff.
"Kami tidak punya pilihan lain selain menggunakan obat penenang dan menariknya kembali ke hutan dengan kendaraan roda empat sekitar pukul 9 pagi," sambungnya.
Yusoff menyebutkan bahwa induk gajah tersebut diperkirakan berusia antara 25 hingga 27 tahun dengan berat sekitar 2,2 ton.
Ia juga menyampaikan bahwa jasad anak gajah telah dievakuasi dan akan segera dimakamkan.
Gajah Asia dikategorikan sebagai spesies yang terancam punah oleh Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam.
Penurunan jumlah populasi satwa ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perburuan ilegal, degradasi habitat, serta konflik antara manusia dan gajah.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Straitstimes.com