INDOZONE.ID - Kalau kamu ngerasa Hari Lahir Pancasila cuma jadi momen buat upacara saja, fix kamu harus baca ini.
Soalnya, di balik tanggal 1 Juni, ada semangat kebangsaan yang dalam banget, dan kadang, cuma bisa diungkap lewat kata-kata yang penuh rasa.
Makanya, lewat puisi singkat ini, kamu bisa ngerasain vibes cinta Tanah Air yang lebih menyentuh, nggak cuma formalitas.
Yuk, simak 3 puisi singkat tentang Hari Lahir Pancasila yang bisa bikin hati kamu ikut bergetar bareng semangat bangsa!
Baca Juga: Makna Lambang Pancasila dari Sila 1 sampai 5 dan Gambarnya
Pancasila, Kamu Itu Jiwa
Puisi pertama ini ngingetin kita bahwa Pancasila bukan sekadar lima sila yang dihafal waktu sekolah.
Lebih dari itu, dia adalah napas dari semua keberagaman yang ada di Indonesia. Penuh makna, tapi tetap simpel.
Cocok banget buat kamu yang pengen inget lagi apa arti Pancasila sebenarnya.
Pancasila,
bukan cuma kata.
Kamu itu jiwa
dalam tiap langkah bangsa.
Lima sila,
jadi satu arah.
Meski beda-beda warna,
kita tetap satu darah.
Puisi Hari Lahir Pancasila ini cocok banget dibaca pas kamu lagi ngerasa jauh dari semangat nasionalisme.
Kadang, kita cuma perlu diingetin lewat kalimat sederhana buat bisa balik lagi ngerasa bangga jadi bagian dari Indonesia.
Baca Juga: Makna dan Lambang Sila Ke-2 Pancasila 'Rantai Emas'
Suara dari Hati Rakyat
Puisi kedua punya vibes yang lebih “kerakyatan”. Nggak lebay, tapi dalem banget.
Buat kamu yang suka puisi dengan nada melankolis tapi tetep patriotik, ini bisa jadi favorit kamu.
Di pasar, di sawah, di jalan yang berdebu,
Pancasila hidup di wajah-wajah itu.
Bukan cuma di buku atau pidato,
tapi dalam keringat dan kerja tanpa ragu.
Kami percaya,
negara ini bukan milik satu suara.
Tapi milik kita semua,
yang bersatu dalam beda,
yang tumbuh karena cinta.
Puisi pancasila ini ngingetin kita kalau nilai-nilai Pancasila itu sebenernya nyata. Hidup di keseharian, bukan cuma di ruang sidang.
Kalau kamu ngeliat ibu-ibu dagang di pasar atau petani lagi nyangkul di sawah, itu juga bagian dari semangat Pancasila, lho.
Satu Juni, Kamu Tak Pernah Sendiri
Puisi tentang Pancasila ini punya nuansa reflektif, yaitu tentang Hari Lahir Pancasila itu sendiri.
Tentang kenapa tanggal 1 Juni itu penting, bukan sekadar catatan sejarah.
Satu Juni,
bukan hari biasa.
Di sana lahir janji,
tentang negara yang kita jaga bersama.
Di dadamu,
ada merah dan putih yang tak bisa mati.
Di langkahmu,
tertanam semangat untuk terus berdiri.
Kamu tak pernah sendiri,
karena Pancasila,
ada di hati kami.
Puisi ini kayak pelukan buat kamu yang ngerasa hidup di Indonesia makin penuh tantangan.
Nggak gampang, tapi kita punya fondasi yang kuat: Pancasila.
Selalu jadi tempat pulang, selalu bisa jadi alasan buat tetap berjuang.
Baca Juga: Lambang Sila Ke-4 Pancasila beserta Makna dan Pengamalannya
Gimana, setelah baca tiga puisi di atas, kamu jadi makin sayang nggak sama Tanah Air?
Pancasila emang kadang terdengar formal, tapi kalau udah disampaikan dari hati, dia bisa jadi inspirasi.
Mulai sekarang, coba deh kamu rayain Hari Lahir Pancasila bukan cuma dengan upacara atau pasang twibbon.
Tapi juga dengan merenung, mengenal, dan mencintai maknanya lewat cara kamu sendiri. Termasuk lewat puisi singkat seperti ini.
Karena Pancasila bukan buat dihafal doang, tapi buat dirasain. Selamat Hari Kelahiran Pancasila 2025.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Amatan