Minggu, 28 MEI 2023 • 14:25 WIB

Filosofi Pakaian Adat Bali, Penghormatan Sang Hyang Widhi dan Cerminan Status Sosial

Author

Pakaian adat Bali (Z Creator/Etri Hayati)

Sama seperti daerah lainnya di Indonesia, Bali memiliki keunikan busana daerah, baik dari pakaian dan juga tata riasnya. Meski terlihat mirip, ternyata pakaian adat Bali sangat bervariasi sesuai daerahnya masing-masing. 

Penggunaan pakaian adat di Bali juga berdasarkan status sosial, jenis kelamin dan umur. Begitu juga dengan penggunaan aksesoris dan ornamen lain. 

Filosofi pakaian adat Bali pada dasarnya bersumber pada ajaran Sang Hyang Widhi, Tuhan yang dipercayai memberikan keteduhan, kedamaian dan kegembiraan. 

Pada dasarnya jenis pakaian adat Bali ada empat macam. Simak penjelasan berikut yang Z Creator rangkum.

Baca juga: Bali Usada, Tempat Healing Beneran di Bali

1. Payas Agung

Payas Agung merupakan pakaian adat Bali yang hanya digunakan saat acara adat seperti pernikahan, ngaben dan upacara potong gigi. Payas Agung dominan dengan warna emas dan mahkota tinggi yang menjulang.

2. Payas Jangkep 

Pakaian adat Bali ini memiliki arti busana dan riasan Bali lengkap. Sekilas mirip dengan Payas Agung, namun tidak semewah Payas Agung. Payas Jangkep dikenakan pada saat lamaran, wisuda dan beberapa  acara formal.

3. Payas Madya

Sesuai namanya yang berarti pakaian adat Bali yang sedang atau menengah. Biasanya, pakaian Payas Madya dikenakan saat sembahyang di Pura, Hari Raya Nyepi, Galungan, Kuningan, upacara kremasi, dan lainnya.

4. Payas Alit

Alit berarti kecil atau sederhana. Payas Alit adalah pakaian adat Bali yang paling sederhana yang dikenakan oleh warga Bali pada saat yang tidak terlalu istimewa, seperti saat kegiatan gotong royong.

Pakaian adat Bali (Z Creator/Etri Hayati)

Baca juga: Jelajahi Wisata Bali di Kampung Langit, Skypark Budaya Pertama dan Terbesar di Indonesia

Punya rencana liburan ke Bali atau sedang berada di Bali? Selain menikmati keindahan Pulau Dewata kita bisa lebih mengenal budayanya juga, salah satunya dengan mengenakan pakaian adat. Tidak perlu beli, di sini kita bisa menggunakan jasa sewa pakaian adat Bali.

Ada banyak penyewaan baju adat Bali dengan harga yang bervariasi. Salah satunya Singapadu Foto Adat Bali yang beralamat di Singapadu, Sukawati, Gianyar. Dengan tarif Rp250 ribu kita sudah mendapatkan paket penyewaan pakaian adat, makeup dan fotografer. Untuk kostum bisa pilih mau tradisional atau modern, nantinya akan disesuaikan dengan riasan dan aksesorisnya.

Pada kesempatan tersebut, Z Creator mencoba kostum penari Bali. Pakaian adat ini menggunakan kain prada dengan motif bunga-bunga yang kita bisa pilih warnanya. Pemakaiannya dikenakan berlapis dengan cara dililit dengan teknik khusus.

Untuk aksesoris, ada ikat pinggang berwarna emas. Di bagian kepala memakai mahkota bunga yang menjulang, anting, kalung dan gelang khas Bali yang semuanya juga berwarna emas.

Pakaian adat Bali (Z Creator/Etri Hayati)

Khusus untuk makeup Bali punya ciri khas tersendiri pada area mata yang lebih bold. Pada bagian kening dibumbui tinta merah, di pelipis kiri-kanan berwarna putih.  Sementara untuk pakaian penari yang saya kenakan ini diselipkan bunga kamboja pada bagian telinga dan untaian rambut. Disini saya didandani memakai rambut palsu untuk menampilkan ciri khas penari Bali.

Setelah semuanya siap kita akan diajak berfoto di sekitar rumah adat Bali dan Pura Pajenengan Wrespati yang lokasinya berdekatan. Jangan takut mati gaya, karena fotografernya akan mengarahkan kita dengan maksimal. Begitu pun dengan pemilihan angle foto. Nantinya kita akan mendapatkan satu foto yang dicetak ukuran 10R beserta seluruh softfile foto lainnya. So, selamat liburan di Bali. 

Artikel Menarik Lainnya:

Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Z Creators

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: