INDOZONE.ID - Kelulusan dan wisuda sangat identik dengan toga. Biasanya toga dipakai oleh mahasiswa perguruan tinggi yang telah menyelesaikan tugas akhir atau telah lulus.
Tapi, tahukah kamu apa sebenarnya filosofi dan sejarah toga tersebut? Yuk simak penjelasan filosofi dan sejarah toga yang telah Z Creator rangkum berikut.
Filosofi dan Sejarah Toga
Sejarah Toga
Toga awalnya berasal dari Romawi, yang merupakan pakaian Etruscan seperti mantel yang dikenakan setelah menggunakan cawat berbahan wol putih.
Konon, toga telah ada sejak zaman Raja Roma kedua, bernama Numa Pompilius.
Toga berasal dari kata tego, yang dalam bahasa latin berarti penutup yang digunakan sejak 1200 Sebelum Masehi.
Di masa itu, toga belum berbentuk jubah dan hanya sebatas kain sepanjang 6 meter yang dililitkan ke tubuh.
Di sisi lain, ada juga yang menyebut bahwa toga berasal dari bahasa Arab.
Jubah yang digunakan disebut thawb dan dipakai wisuda di salah satu kampus tertua di dunia yaitu Universitas Al Qarawiyyin di Maroko.
Thawb menjadi populer di dunia, setelah mahasiswa Eropa yang berkuliah di kampus tersebut kembali ke negaranya masing-masing sambil membawa toga.
Baca Juga: Potret Cantik Agatha Chelsea Pakai Toga Lulusan University of Melbourne
Sejarah Topi Toga
Penutup kepala yang dikenakan juga terdapat beberapa versi. Dari beberapa sumber, penutup kepala wisuda dengan bagian atas yang datar terinspirasi dari topi yang digunakan ulama sebagai tempat meletakkan Alquran di bagian yang datar sebagai lambang keutamaan kitab suci di atas akal.
Sementara di negara barat, topi berbentuk bujur sangkar disebut mortarboard atau black cap dan graduate cap.
Konon diyakini mortarboard pengembangan dari biretta yaitu topi yang dikenakan oleh pendeta Katolik Roma.
Biretta sendiri berasal kata berretto dimana di zaman Romawi pada abad 12-14 menjadi ciri kalangan seniman, humanis dan pelajar.
Baca Juga: Intip 7 Tips Makeup Wisuda, Anti Dempul dan Tetap Natural!
Filosofi Toga
Sebagai pakaian seremoni kelulusan, toga mempunyai filosofi yang dalam.
Identik dengan warna hitam, dianggap sebagai simbol misteri yang telah berhasil dilalui mahasiswa dalam perkuliahan dan diharapkan mampu menyibak kegelapan dengan ilmu pengetahuan yang dimilikinya.
Warna hitam juga melambangkan keagungan dan topi toga yang berbentuk persegi memiliki filosofi seorang sarjana dituntut berpikir rasional dan bisa memandang segala sesuatu dari sudut yang berbeda.
Sementara pemindahan tassel atau tali yang ada pada topi toga dimaknai dengan selama belajar para mahasiswa selalu menggunakan otak kiri.
Dan ketika lulus pemindahan tassel ke kanan dengan harapan saat berada di masyarakat, mahasiswa tersebut juga menggunakan otak kanannya.
Sumber lainnya menyebutkan bahwa pemindahan tassel sebagai simbol bahwa mahasiswa yang telah lulus tersebut siap menyambut kehidupan yang baru.
Writer: Putri Octavia Saragih
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Z Creators