Minggu, 28 JANUARI 2024 • 16:30 WIB

Skandal Tas Dior Istri Presiden Yoon Suk Yeol Guncang Partai Pengusung Jelang Pemilu

Author

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol dan istrinya Kim Keon Hee dengan tas Dior miliknya. (REUTERS/Piroschka van de Wouw)

INDOZONE.ID - Skandal tas Dior yang menjerat istri Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, Kim Keon Hee, dinilai bakal mengguncang posisi partai pengusung Yoon, Partai Kekuatan Rakyat (PPP) dalam Pemilihan Umum (Pemilu) yang akan dilangsungkan 10 April 2024.

Seorang Analis Politik Rhee Jong Hee menilai, meski di Parlemen Korea Selatan PPP merupakan partai terbesar kedua, namun kontroversi ini bisa mengancam upaya mereka untuk merebut kembali mayoritas parlemen di kepemimpinan mendatang.

“Ini adalah sebuah bom politik. Risiko (akibat skandal) Kim Keon Hee akan semakin besar,” katanya, dikutip Reuters, Minggu(28/1).

Usai skandal ini terungkap, beberapa anggota PPP telah mendesak Yoon dan istrinya untuk meminta maaf dan mengakui menerima dompet itu kepada masyarakat Korea Selatan. Setidaknya, mengakui bahwa tindakan ini tidak pantas dilakukan oleh seorang ibu negara.

Baca Juga: Ibu Negara Korea Selatan Kim Keon Hee Awet Muda di Usia 51 Tahun, Ahli Ungkap Rahasianya

Istri Presiden Korea Selatan Kim Keon Hee dengan tas Dior miliknya. (REUTERS)

Namun, sampai saat ini Kim tetap diam. Pun dengan kantor Yoon yang juga tidak merilis pernyataan apapun soal skandal ini.

Karena hal itu, pada akhir pekan lalu, pemimpin PPP menyatakan mengundurkan diri, setelah berbeda pendapat dengan beberapa anggota lainnya.

Rhee bilang, dengan tidak adanya penyelesaian masalah ini, Yoon jelas berpotensi menciptakan titik api yang pada akhirnya dapat merugikan PPP pada Pemilu nanti.

Sementara itu, kasus ini muncul pada November 2023, ketika saluran YouTube media berhaluan kiri, Voice of Seoul News, menayangkan klip video yang direkam secara diam-diam oleh seorang pendeta keturunan Korea-Amerika Abraham Choi, saat dia mengunjungi Kim.

Baca Juga: Cerita Titi DJ Jalani Operasi Anti Aging di Korea Selatan, Berlangsung Selama 6 Jam

Video itu mulai merekam Choi yang berada di belakang kamera berjalan ke toko Christian Dior, untuk membeli tas tangan seharga 3 juta won atau sekitar Rp35,3 juta.

Setelah itu, Choi berjalan ke kantor Covana Contents, perusahaan perencana pameran yang dimiliki Kim. Kemudian, pendeta itu pun menyerahkan tas tangan yang baru dibelinya kepada Kim.

“Jangan terus melakukan ini. Jangan pernah membeli sesuatu yang semahal ini,” kata Kim saat Choi memberikan tas tangan itu.

Kata Choi, dia sengaja merancang kamera tersembunyi itu untuk mengungkap bagaimana Kim menyalahgunakan kekuasaannya sebagai ibu negara.

“Semuanya berawal dari aku menyaksikan Kim menunjuk seorang pejabat tinggi di Komisi Jasa Keuangan secara langsung,” katanya, dilansir The Korea Herald.

Perlu diketahuim Choi merupakan pendeta yang telah terlibat dalam pertukaran keagamaan dengan Korea Utara. Dia juga merupakan orang yang mendukung hubungan baik antara Korea Selatan dan Korea Utara.

Choi mengatakan, meskipun Kim adalah ‘saudara’ sekampung halamannya, tapi dia prihatin dengan kebijakan keras Yoon terhadap Korea Utara.

Baca Juga: Dior Rilis Lini Perawatan Kulit untuk Bayi Capai Rp3 Juta Rupiah

Sementara hadiah mewah yang diberikannya kepada Kim, menurutnya adalah satu-satunya cara agar dia bisa mendapatkan audiensi dengan Kim dan Yoon.

"Bisa dibilang itu seperti tiket masuk, tiket pertemuan (dengan Kim)," kata Choi.

Dia menambahkan, setelah pertemuan pertama, Choi merasa prihatin dengan peran Kim dalam pemerintahan dan memutuskan untuk bekerjasama dengan seorang reporter di saluran YouTube. Kemudian menyiarkan rekaman Kim yang telah menerima tas mahal tersebut pada kunjungan kedua.

“Orang normal kemudian akan berkata, 'Pendeta, saya tidak dapat menemuimu jika kamu melakukan ini,. Tetapi Ibu Negara memberi saya tempat dan waktu,” imbuhnya.

Terpisah, seorang pejabat kepresidenan yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada kantor berita Yonhap pekan lalu, bahwa Choi sengaja mendekati Kim dengan tujuan membuat film secara ilegal menggunakan koneksi keluarganya.

Baca Juga: Intip Gaya Erina Gudono Tenteng Tas Dior Puluhan Juta, Netizen Beri Sindiran Ini

Sementara hadiah yang menuai kontroversi karena memiliki nilai lebih dari nilai minimum yang dibolehkan Undang-Undang Anti Korupsi, yakni 1 juta won atau sekitar Rp11,77 juta, ditangani dan disimpan sebagai milik pemerintah.

Sementara itu, sejumlah anggota PPP berpendapat bahwa sentimen publik terfokus pada Kim dan bukan pada kamera tersembunyi, yang mencerminkan meningkatnya kekhawatiran bahwa isu tersebut akan meninggalkan kesan buruk di kalangan pemilih.

Kondisi ini lantas membuat ketegangan antara kantor presiden dengan PPP memuncak minggu lalu, ketika seorang dewan pimpinan partai Kim Kyung Yul, menyamakan situasi tersebut dengan ketenaran Marie Antoinette, Ratu Prancis yang terkenal karena perilaku borosnya.

Menurut sejumlah media lokal, Yoon sangat marah dan ingin memecat pemimpin partainya Han Dong-hoon. Ini menjadi penanda perpecahan antara presiden dan pemimpin partai, yang selama ini secara luas dipandang sebagai anak didik dan rekan dekat.

Dalam jajak pendapat yang dirilis oleh berita kabel YTN yang dilakukan minggu ini, 69% responden mengatakan Yoon perlu menjelaskan posisinya terkait kontroversi seputar ibu negara ini.

Sedangkan jajak pendapat lain yang dilakukan oleh publikasi keuangan News Tomato pada Desember, menunjukkan 53% responden percaya Kim bertindak tidak pantas, sementara 27% mengatakan dia terjebak dalam jebakan yang dibuat untuk mempermalukannya.

“Masyarakat umum berpikir, 'Oke, itu mungkin jebakan, tapi kenapa dia tetap mengambilnya (tasnya)?'” kata Profesor Ilmu Politik di Universitas Myongji Shin Yul.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Reuters

TERPOPULER
TAG POPULER
BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU
Tentang Kami Redaksi Info Iklan Kontak Pedoman Media Siber Kode Etik Jurnalistik Pedoman AI dari Dewan Pers Karir