Wow, Selama Ramadan 2024 Pedagang Mukena Model Polos di Beringharjo Ini Raup Omset 30 Juta Per Harinya
INDOZONE.ID - Dua hari menjelang lebaran Idul Fitri 1445 H/2024, aktivitas perdagangan di toko-toko pakaian dan peralatan ibadah di Pasar Beringharjo Yogyakarta semakin meningkat.
David Chaniago, sebagai pemilik Toko Gudang Sajadah, mengungkapkan bahwa sejak tujuh hari sebelum Ramadan hingga mendekati Idul Fitri, penjualan sajadah, mukena, dan sarung di tokonya mengalami kenaikan signifikan dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya.
“Peningkatannya mencapai lebih dari 75 persen,” tutur David saat diwawancara di Pasar Beringharjo Yogyakarta.
David mengklaim bahwa omzet hariannya mencapai minimal Rp 30 juta dari penjualan tersebut.
David menambahkan bahwa kemunculan banyak toko online tidak begitu mempengaruhi pendapatan toko fisiknya karena dia dapat menawarkan produk dengan harga yang lebih kompetitif dibandingkan dengan harga pasaran.
Baca Juga: Selain Kaftan, Mukena Lesti Kejora juga Viral dan Laris Manis untuk Lebaran
“Kami menawarkan harga di bawah rata-rata dengan kualitas yang sama,” tambahnya.
Sebagai contoh, David menjelaskan bahwa sajadah dijual dengan harga mulai dari kurang dari Rp 6 ribu, harga sarung dimulai dari Rp 45 ribu, dan mukena ditawarkan dengan harga awal Rp 48 ribu. Selama bulan Ramadan, David juga menawarkan produknya secara grosir dengan kemungkinan pembelian eceran.
“Penjualan online tidak berdampak besar pada kami karena kami mendapat pasokan langsung dari pabrik. Sebaliknya, penjual online mungkin tidak selalu mendapat barang langsung dari pabrik,” ungkapnya.
Di sisi lain, Ashobru, yang merupakan pemilik Toko Hanum di Pasar Beringharjo, juga mengalami pertumbuhan positif selama bulan Ramadan dan menjelang Idul Fitri.
Baca Juga: Sarung Jenis Ini Diprediksi Bakal Jadi Tren Fashion Pria di Ramadhan 2023, Kenapa?
Ashobru melaporkan bahwa penjualan mukena di tokonya meningkat sekitar 50 persen hingga 70 persen selama bulan Ramadan.
Dengan pengalaman berjualan di Pasar Beringharjo selama 20 tahun, Ashobru mengatakan bahwa mukena polos dengan harga di bawah Rp 100 ribu banyak diminati sebelum Ramadan.
“Saat ini, mukena dengan model traveling menjadi favorit konsumen dengan harga antara Rp 80 ribu hingga Rp 125 ribu,” katanya.
Namun, Ashobru mengamati bahwa penjualan mukena tahun ini lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Ia berpendapat bahwa penurunan ini mungkin disebabkan oleh kondisi ekonomi masyarakat yang sedang menurun. "Namun, ada peningkatan sedikit seiring dengan pemberian THR kepada masyarakat," katanya.
Ashobru menjelaskan bahwa jika pada lebaran tahun sebelumnya dia bisa menjual minimal 100 mukena per hari, tahun ini angkanya menurun menjadi sekitar 50 mukena per hari dengan omzet sekitar Rp 3 juta.
Baca Juga: Cuci Mukena Buat Ibadah Selama Ramadan Berapa Hari Sekali? Cewek-cewek Perhatikan Nih
Berbeda dengan David, Ashobru merasa bahwa persaingan dari toko online mempengaruhi bisnisnya.
Namun, dia lebih memilih untuk tetap berjualan secara tradisional dan offline karena memandang bahwa konsumen lebih suka memilih barang langsung dengan melihat dan merasakan kualitasnya. Mukena di toko Ashobru ditawarkan dengan harga mulai dari Rp 80 ribu hingga Rp 450 ribu tergantung pada jenis dan kualitasnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan Langsung