INDOZONE.ID - Di tengah maraknya kesadaran akan pentingnya gaya hidup berkelanjutan, tote bag menjadi salah satu tren fesyen yang digemari anak muda.
Dengan desain yang simpel namun stylish, tote bag tidak hanya berfungsi sebagai tas serbaguna, tetapi juga sebagai simbol komitmen terhadap lingkungan.
Tote bag juga dianggap lebih simpel dan fashionable dibandingkan dengan menggunakan tas punggung.
Namun, tak jarang tote bag digunakan untuk membawa beban yang berat.
Penggunaan tote bag dengan beban yang terlalu berat dapat menimbulkan efek samping pada pemakainya, seperti pegal-pegal hingga nyeri pada bagian bahu.
Karena itu, sekelompok mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) berhasil menggagas pembuatan tote bag ramah lingkungan dan dilengkapi penghangat pada strap bahu.
Tote bag tersebut diberi merek atau brand "Paadbag".
Para mahasiswa tersebut, di antaranya Novita Dewi Sulistyowati dan Irma Ayu Azzahra dari Prodi Pendidikan Teknik Busana, Azizah Salmaa Zuhairoh dan Nabila Ayu Kharisma dari Prodi Pendidikan Kimia, serta Prima Nanda Azzahro, Prodi Pendidikan Akuntansi.
Menariknya, karya ini berhasil meraih pendanaan dari Direktorat Belmawa Kemendikbudristek dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang PKMK tahun 2024.
“Gel penghangat di tote bag ini berguna meredakan pegal-pegal sekaligus nyeri di bagian bahu pemakai," ucap Novita Dewi Sulistyowati, dalam keterangan tulisnya, Kamis (18/7/2024).
Untuk diketahui, Paadbag didesain dengan dua ukuran, yakni ukuran kecil 40 cm x 30 cm, dan ukuran besar 60 cm x 40 cm.
Disamping itu, Azizah Salmaa Zuhairoh menyebut, ada natrium asetat trihidrat yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatan kantong handwarmer yang ramah lingkungan.
Kantong handwarmer menghasilkan panas sekitar suhu 53°-56°C selama 30-85 menit.
Sebagai informasi, untuk bahan natrium asetat trihidrat banyak dijual di marketplace dan toko bahan kimia dengan harga yang terjangkau.
"Kantong tersebut diaplikasikan sebagai salah satu terapi non farmakologi untuk mengurangi rasa nyeri," tandas Azizah.
Baca Juga: Lihat Penampakan Tote Bag Lesti Kejora Rp40 Juta, Netizen: Itu Tas Ada AC-nya Kali Ya
Bahan-Bahan Membuat Paadbag
Selain natrium asetat, bahan lainnya dalam pembuatan tote bag ramah lingkungan ini meliputi air, stainless steel, kain canvas, ritsleting jaket, ritsleting, kancing tindis, ring kotak, ring D, pengait, benang, label, dan kertas pola.
Sedangkan alat yang digunakan yaitu berupa clear vinyl, sealer, panci, pengaduk, kompor gas, gunting, mesin jahit, jarum pentul, gunting kain, gunting benang, pendedel, setrika, dan alat tulis kantor.
Irma Ayu Azzahra menyampaikan, cara membuat tote bag ramah lingkungan ini yakni dibagi menjadi tiga termin, yaitu pembuatan kantong gel penghangat reusable, pembuatan gel penghangat reusable, dan pembuatan tote bag.
Pembuatan Kantong Gel 'Paadbag'
Pertama, clear vinyl dipotong dan dibentuk menyerupai kantong dengan ukuran 7 x 20 cm, berikutnya dua lembar clear vinyl direkatkan dengan sealer.
Khusus pembuatan gel penghangat, tuangkan air dalam panci lalu dipanaskan.
"Tambahkan natrium asetat lalu aduk hingga larut. Selanjutnya tuang dalam kantong dan masukkan dalam stainless steel," beber Irma.
Baca Juga: Goyard Hadirkan 2 Produk Tas Terbaru, Salah Satunya Adalah Rework St Louis Tote Bag
Pembuatan Totebag
Pertama, buatlah pola sesuai desain Paadbag lalu potong. Jahit bagian depan tote bag dan pasang kancing tindis di masing-masing saku, serta jahit label pada saku.
Setelah itu, pasang ring kotak pada bagian depan, lalu pasang ring D pada bagian samping tote bag.
Jahit bagian ritsleting yang akan digunakan untuk pengatur ukuran tas, lalu jahit sekeliling tote bag dengan menggabungkan seluruh komponen.
"Pasang kancing tindis pada bagian utama totebag kemudian jahit wadah gel penghangat, pasang ritsleting dan kancing tindis. Strap totebag dijahitkan dan pasang pengait pada ujung strab. Paadbag siap digunakan," terangnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Humas UNY